Chapter 27✓

93.9K 7.3K 1.7K
                                    

jam menunjukkan pukul 9 malam,Erlan baru saja sampai dirumahnya, keadaan rumah sangat gelap, tak ada pencahayaan sama sekali.

Erlan menghidupkan saklar rumahnya lalu berjalan naik ke atas, setibanya di kamar, pemandangan pertama yang ia lihat adalah Raya yang masih tergeletak di lantai, persis seperti tadi siang, Raya juga masih mengenakan seragam putih abu-abunya.

apa dia beneran pingsan?

Erlan berjalan mendekati Raya, lalu mengangkat badannya, banyak bagian tubuhnya yang terdapat luka, dan ya, itu akibat ulah Erlan

Erlan menidurkan Raya di atas kasur king size nya, saat Erlan hendak melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, rintihan dari mulut Raya menghentikannya.

"mama, Raya cape"lirih Raya dengan mata yang masih terpejam.

Erlan membalikkan badannya, ia duduk di tepi kasur lalu mengelus pipi Raya
"bangun"

"bangun Raya"kali ini Erlan sedikit menepuk pipinya.

perlahan mata Raya mulai terbuka, ia menyesuaikan cahaya yang berada di kamar itu.

pemandangan pertama kali yang ia lihat adalah suaminya, yang tengah menepuk pipinya.

kepalanya terasa sangat pusing, ia berusaha bangun lalu menyenderkan kepalanya di senderan kasur.

"Lo beneran pingsan?"tanya Erlan ketika melihat wajah pucat Raya.

Raya hanya diam tak menjawab, ia memegangi pelepisnya yang terasa sangat sakit.

"kenapa?" Saat Erlan hendak menyentuh Raya, buru-buru Raya menepisnya.

"gapapa"singkat Raya, ia hendak turun, tapi buru-buru Erlan mencegahnya.

"mau kemana?"

"ke kamar"

"tidur sini aja"

Raya menggelengkan kepalanya, ia tetap turun dari kasur lalu keluar kamar Erlan.

skip,-

🍃

//Kantin//

Saat ini para siswa SMA Bagaskara tengah istirahat pertama, Raya, langit, dan Rena tengah berada di kantin sembari menikmati makanannya

"Lo beneran gapapa Ray?" tanya Langit mengaduk jus jeruknya.

"gapapa ngit, emang gue kenapa?"

"Lo pucet banget Ray, sudut bibir Lo sobek, tuh pelepis Lo juga di perban"ujar Langit khawatir.

"Lo gapapa kan Ray? Erlan ga apa-apain Lo kan?" Kali ini Rena yang bertanya.

"n-ngga kok"

Langit merangkul pundak Raya lalu mengelus lembut rambutnya " kalau Erlan apa-apain Lo, bilang sama gue ya"

Raya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

.

disisi lain, Erlan mengepalkan tangannya, entah mengapa ia sangat kesal melihat interaksi antara Langit dan Raya.

matanya menajam terus memperhatikan istrinya.

"liatin apa Lo lan?kaya kesel gitu" ujar Aland mengikuti arah pandang Erlan

"oh lagi panas liatin Raya sama Langit nih" tutur Vero sembari bersiul.

"cie Erlan panas"

"apa sih Lo pada, bacot bener" pekik Erlan sembari mengepulkan asap rokoknya.

"Lo udah suka sama Raya lan?" tanya Aland kepo

"ga"

"Lah terus kenapa Lo kesel gitu liat Raya sama Langit?"

"gue heran aja kenapa tuh cewe murah banget, sana sini mau" ujar Erlan sembari terkekeh

"anjing Lo lan, mulut Lo lemes banget,mereka kan cuma temenan"

"temenan wajar begitu?"

"Lah dari pada Lo, udah punya bini masih aja selingkuh, brengsek ga tuh?"tutur Vero.

"suka-suka gue lah"

"bener-bener ye Lo, kena karma mampus"

"inget bro, karma itu ada"

"iyain"ujar Erlan lalu keluar kantin.

"heran gue smaa Erlan, Raya kurang apasih anjir, di banding Seyla juga mendingan Raya"ucap Aland menggelengkkan kepalanya.

"tau tuh, temen Lo Al"

"temen Lo juga ye bangsat"

.
.

"kak Raya" panggil seorang gadis cantik bertag nama Lisa.

Raya menghentikan langkahnya lalu berbalik "iya dek, kenapa ya?"

"nanti pulang sekolah di suruh ke gedung belakang sekolah sama Bu Dira"

Raya mengerutkan keningnya, "ngapain?" tanya Raya heran, pasalnya gedung belakang sekolah hanyalah gudang yang sangat sepi dan jarang di lalui orang

"aku juga gatau kak"

"oh, yaudah kalau gitu, makasih ya"

"iya kak, kalau gitu aku permisi dulu"ujar siswi itu lalu berlalu dari hadapan Raya

Raya menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan jalannya menuju toilet.

_________________________________________
ER
19-07-2021

jgn lupa voment guys-!
see u, 🤎

BAD ERLAN [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang