2. Pertemuan🌵

89 13 6
                                    

[Sebagai readers yang baik,
jangan lupa vote dan komen banyak banyak yah.Terimakasih.🤗]

Lea perlahan menggerakkan badannya ketika cahaya matahari mulai membias melalui cela-cela gorden kamarnya.

Semalam ia diantar oleh Mark sampai di depan pagar dorm nya. Lea meraba jaket yang ada diatas badannya.

"Hah? Ini pasti jaket teman Haechan itu kan? Bisa-bisanya aku semalam ngga begitu sadar."gumam Lea.

Lea lalu beranjak dari tempat tidurnya.

"Hari ini aku main ke rumah Haechan kali ya. Ngga enak juga belum jumpa om sama tante.",

Lea pun meraih handphone nya dan menelpon Haechan. Ia melihat spam chat dan missed call dari Jaehyun.

Tapi ia menghiraukannya. Saat ini Lea ingin berusaha tidak menggubris apapun yang berkaitan dengan Jaehyun. Karena hatinya saat ini masih sangat terluka mengingat kejadian semalam.

"Chan jemput. Gua pengen kerumah."

"Hm yaudah kita sekalian gereja bareng."

"HAH? Maksud lu gua ikut ke gereja?"

"Ya iyalah. Inikan hari Minggu. Kenapa terkejut sih?"

"Gua..gua udah jarang gereja Haechan. Jangan becanda deh. Gua di rumah aja ntar, ngga pengen ikut ah."

"Heh dirumah sama siapa? Papa Mama ku juga gereja Leaaaa. Yang ada ntar lo kena ceramahin mereka kalo di rumah ngga ikut gereja"

"Ishh juga lagian bentukan orang kayak lu ngapain gereja sih? "

"Heh mohon maaf nih Eleanor Callistaaaa, gue anak pelayanan gereja. Begini gini jadi drummer di gereja."

"Ooo berarti niatan nya cuma karena itu kan makanya ke gereja?"

"Ya enggalah. Kita itu butuh Tuhan buat pegangan hidup. Lo ngga akan bisa ngandalin kekuatan lo sendiri buat jalanin kehidupan yang tajam ini."

"Sumpah gua mual dengerin lo bilang gitu Chan. "

"Eh udah deh ya mau ngga?kalo mau ikut ke gereja gua jemput, kalau engga yaudah."

"Tchh..yaudah deh iya iyaa gua ikut. "

"Yaudah siap siap. 10 menit lagi gua kesana. Dahhh"

Lea pun membuang nafasnya kasar. Sudah lama sejak meninggal Mama nya, Lea tidak pernah lagi ke gereja. Karena biasanya cuma Mama nya yang lebih religius ketimbang Papanya. Ia sudah merasa sangat berdosa dan tidak pantas untuk ke gereja sekarang. Dosa dosa nya terlalu banyak. Tapi dengan terpaksa ia turuti ajakan Haechan.

Sesampainya di gereja...

Haechan dan Lea baru saja keluar dari mobil. Papa dan mama Haechan kebetulan juga baru saja tiba. Lea pun dengan semangat menyapa dan memeluk Paman dan Bibi kesayangannya itu.

DANDELIONS (END)Where stories live. Discover now