11. Conflict🌵

44 7 4
                                    

@Hanlim Cooperation

(Tok..tok..tok)

"Ia. Silahkan masuk."

"Permisi Pak. Ada beberapa laporan minggu ini yang harus Bapak baca."

Tn. Jung pun membaca laporan mingguan perusahaan nya yang diberikan oleh sekretarisnya.

"Hah?! Saham kita turun sebanyak ini?! Ini benar-benar kali pertama saham turun sedrastis ini."

"Investor kita juga sejauh ini tidak ada yang berperan besar untuk mengendalikan ini Pak."

"Ada satu. Investor kita yang dari Kanada, LYX Cooperation. Segera atur jadwal meeting dengan CEO nya langsung dalam waktu dekat ini."

"Mohon maaf, Pak. Tapi mereka tidak menjadi investor tetap kita. Tadi juga saya sudah menghubungi pihak internal nya. Tetapi mereka bilang mereka baru saja menjadi investor tetap di salah satu perusahaan properti yang ada di Indonesia, karena mereka lebih tertarik dengan perusahaan itu."

"Perusahaan apa yang berani merebut itu dariku?"

"Wesley Group."

"Wes..ley..group? Nama perusahaan nya seperti tidak asing.."

Tn. Jung pun melakukan searching perusahaan tersebut di internet. Dan betapa terkejutnya ia bahwa itu adalah perusahaan milik teman lama nya sendiri. Teman akrab semasa kuliah dulu yang merebut cinta pertamanya. Tn. Jung benar-benar masih menyimpan luka dan dendam kepada orang tersebut.

"William Elleandra..hah si bajingan itu lagi.. mengapa dari dulu dia sangat suka merebut kebahagianku? Baiklah, kau sendiri yang mengundangku untuk berurusan denganmu. Tunggu saja pembalasanku.."gumam Tn. Jung.

"Sediakan nomor ponsel yang baru untukku, lalu cari nomor pribadi CEO nya. Dan satu lagi. Cari info tentang keluarganya dan laporkan padaku secepatnya."perintah Tn. Jung kepada sekretaris andalannya itu.

"Siap, laksanakan Pak. Kalau begitu saya permisi."

.
.

"Pagi anak ganteng Mama! Ayo sini duduk sarapan."ucap Mama nya Haechan.

"Loh Mama sama Papa kapan nyampe nya?"tanya Haechan yang baru saja bangun tidur dengan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Tadi pagi jam 2."jawab Papa Haechan.

"Sanggup banget bangun jam 7 pagi, padahal pulang nya jam 2."kata Haechan terheran-heran dengan kedisiplinan kedua orangtuanya itu.

"Tidur 5 jam udah cukup kali. Emangnya kamu, kebo jam tidurnya 10 jam."ledek Papa nya.

"Dih Pa ngga 10 jam juga kali. Eh, si Lea belum bangun ya Ma?"tanya Haechan.

"Udah kok. Tadi Mama liat dia lagi catokan."kata Mama Haechan.

"Leaa buruaaan. Bentar lagi gosong tuh lama-lama rambut lo! Lambat gue tinggal ya!"teriak Haechan.

"Ih ia sabarrr!"balas Lea teriak dari kamar nya.

Lea pun keluar dari kamarnya sudah bersiap-siap berangkat ke kampus. Namun ia terkejut melihat Haechan yang masih belum siap-siap berangkat.

"Yahh . Suara aja yang berisik nyuruh cepat cepat. Dia nya sendiri aja belum ngapa-ngapain"sindir Lea.

"Tante, aku boleh bawa roti nya aja ngga? Lea mau makan di kampus aja."kata Lea.

"Yaudah nggapapa bawa aja sayang."

"Eh kenapa lu jadi keliatan buru-buru?"tanya Haechan bingung.

"Aku berangkat sama Mark aja. Kasian Mark nungguin ntar."jawab Lea dengan polosnya.

DANDELIONS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang