20. Exposed🌵

34 6 0
                                    

@Hanlim Cooperation

Pagi ini, Tn. Jung baru saja tiba di perusahaan nya. Ia tampak bersemangat karena akhirnya pada saat pertemuan kemarin, ada salah satu perusahaan properti dari USA ingin menjalin kerja sama dengan perusahaannya. Tn. Jung jadi sedikit lega berkat kerja sama itu, berhasil menyelamatkan perusahaannya yang nilai saham nya hampir drop.

Saat Tn.Jung sedang memantau hasil kinerja tim executive nya, tiba-tiba ia teringat dengan flashdisk yang diberikan mantan pembantu lamanya kemarin.

Tn.Jung pun memeriksa kedua saku jas yang dikenakannya. Namun nihil.

Dengan raut wajah paniknya, ia pun menelfon istrinya.

"Yeobo. Coba periksa kantong jas yang ku pakai waktu acara pertemuan CEO 2 hari lalu. Ada flashdisk tidak?"

"Sebentar aku periksa."

"......."

"Tidak ada yeobo. Aku sudah memeriksa semua kantongnya dan tidak menemukan apapun. Hanya ada sapu tanganmu. Memangnya ada apa dengan flashdisk itu?"

"Ada hal penting di dalam flashdisk itu. Ya sudah ya. Nanti sampai dirumah akan kuceritakan."

Tn. Jung pun langsung memanggil asisten nya untuk datang ke ruangannya.

"Ada apa Pak memanggil saya?"

"Aku kehilangan flashdisk berwarna hitam. Tolong sekarang pergi ke restaurant tempat saya mengadakan pertemuan 2 hari yang lalu. Sampai sana minta petugas disana untuk memutar cctv yang ada di pintu masuk, lobby dan juga ruang privasi tempat diadakan pertemuan. Kalau ada sesuatu mencurigakan tolong beritahu dan kirim video cctv nya padaku."perintah Tn.Jung.

"Baik Pak. Siap laksanakan."

***

Setelah dari kampus, Lea mengunjungi rumah Haechan. Ia ingin makan dirumah tante kesayangannya itu. Karena Lea sudah bosan makan makanan luar.

"Tanteee. Lea datang..!"seru Lea.

"Anda cari siapa ya?"

"Akkkhh! Astaga... Chan! Lo buat kaget ajaaa..!"gerutu Lea kesal.

Haechan dengan wajah tak bersalahnya hanya bisa terkekeh melihat Lea masih dengan wajah terkejutnya.

"Kok lo ngga ngampus?"tanya Haechan yang rebahan di sofa sambil dengerin lagu mellow.

"Dosen gue ngga datang. Jadi gue udah janjian sama Mark kalo sekarang latihan duet ntar dirumah dia. Gue udah bilang ke dia juga gue nunggu disini. Lo kenapa ngga ke kampus?"balas Saerin bertanya.

"Lagi males aja gue hari ini."jawab Haechan.

"Bentar deh. Pagi-pagi begini..rebahan..dengerin lagu galau. Lo kenapa? Lagi berantem sama pacar lo?"terka Lea.

"Iaa..akhir-akhir ini dia cuek banget tau ngga. Ditelfon susah bener ngangkat nya. Di chat jawab seadanya."ucap Haechan.

"Mungkin lagi sibuk kali ngurusin berkas buat syarat wisuda nya."kata Lea.

"Kalo berkas buat wisuda udah beres. Bahkan waktu itu berdua ngurusnya bereng-bareng. Ngga tau deh itu anak kenapa. Udah bosen apa ya dia sama gue."gerutu Haechan.

"Belum seminggu kan? Yauda tunggu aja. Lo kaga tau cewe aja sifat nya banyak macam nya. Mungkin dia lagi mood swing."kata Lea.

"Asalkan ngga selingkuh aja deh. Ntar hubungan gue berujung kayak Mark dulu lagi."ucap Haechan.

DANDELIONS (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt