31. SEQUEL (New Life)

19 1 0
                                    

Mendekati musim panas, cuaca di Seoul hari ini sangat cerah. Semua pekerja di pusat kota tampak bersemangat karena besok libur panjang akan dimulai untuk menyambut Lunar New Year.

Lea tersenyum saat Mark sudah tiba menjemputnya untuk berangkat kerja bersama.

"Chan. Gue duluan ya! Atau lo mau berangkat bareng kita ngga?!"seru Lea.

"Ogah. Ntar gue jadi nyamuk."celetuk Haechan sambil fokus memasang sepatunya.

"Ya gue sih niat nya baik ya biar berangkat bareng. Soalnya lo kan lagi LDR. Kasian aja gitu liatnya. Yaudah bye!"ledek Lea.

"Tchh. Awas aja lu ya.."gerutu Haechan.

Sejak Lea selesai menyelesaikan kuliahnya. Om dan Tante nya meminta dirinya agar tinggal bersama mereka di Seoul. Walaupun Lea awalnya bersikeras untuk tinggal sendiri di Indonesia, tetapi faktanya terlalu banyak hal yang mengganggu pikiran dan ketenangannya saat berada di rumahnya sendiri. Sehingga Om dan Tante nya khawatir dan menyuruhnya tinggal di Seoul.

"Babe. Aku nervous banget. Hari ini penentuan masa probation aku. Kira-kira aku lolos ngga ya.."ucap Lea dengan raut wajah khawatirnya.

Mark langsung meraih tangan Lea dan tersenyum,

"Kamu pasti bakal lolos kok. Aku yakin. Kamu tuh keren banget sepanjang masa probation ini. So, don't be nervous, kay?"ujar Mark menenangkan.

Lea pun mengangguk lega.

@SME Label

Mark memasuki ruang rekaman nya. Sudah hampir 6 bulan Mark ditetapkan sebagai produser musik. Dan hari ini, HRD Personalia mengatakan bahwa ia akan kedatangan partner kerja baru yang bertugas sebagai audio engineering di ruang rekaman bersamanya. Karena seminggu yang lalu, partner audio engineer yang biasa bekerja bersamanya sudah resign karena alasan kesehatan.

( ttok..tokk..tokk... )

"Ya. Silahkan masuk."

"Mark. Partner kerja baru mu sudah datang."ucap Johnny sebagai HRD Personalia.

Mark pun menganggukkan kepalanya tanda mengizinkan.

"Giselle. Silahkan masuk dan perkenalan diri."perintah Johnny.

Seorang gadis cantik berambut hitam panjang itupun memasuki ruangan. Mark langsung mengernyitkan dahinya. Pasalnya ia meminta Johnny untuk mencarikan audio engineer laki-laki saja. Karena ia kurang nyaman jika audio engineer nya perempuan.

"Hallo Pak. Perkenalkan nama saya Giselle Uchinaga. Saya fresh graduate dari Yale University jurusan seni musik. Kedepannya, saya akan menjadi audio engineer anda. Mohon bimbingannya."

"Baik Giselle. Selamat datang ya. Dan semoga betah di jenjang karir pertama kamu. Meja kerja kamu di sebelah sana ya. Nanti jika ada jadwal artis yang akan rekaman, kamu duduk di samping saya. Panggil saya Mark saja. Karena kita hampir seumuran."sambut Mark.

"Baik Mark. Terimakasih."balas Giselle.

Mark lalu menarik tangan Johnny keluar ruangan.

"Jo. Gimana sih? Kan udah gue request partner kerja gue jangan cewek."keluh Mark.

"Mark. Gue ngga bisa mengabaikan gitu aja dong seorang lulusan dari universitas jurusan musik terbaik nomor 3 di dunia. Yang benar aja. Rugi dong..kalo gue skip. Lagian kriteria yang kayak dia yang dibutuhin label kita. Yakin deh. Lo bakal betah kerja bareng sama dia."jelas Johnny.

"Hfhh. Yaudah deh. Balik sana."gerutu Mark.

"Oke ya. Semoga betah. Awas cinlok."goda Johnny terkekeh.

DANDELIONS (END)Where stories live. Discover now