30. Won't let you go again( END)🌵

41 6 2
                                    

1 tahun kemudian..

Mark sedang sibuk berkutat di depan komputer nya, menyelesaikan sebuah lagu yang ia produksi sendiri. Saat Mark membuka notes book nya, sebuah foto tak sengaja terjatuh keluar dari selipan buku itu. Mark pun memungutnya dan melihat foto itu dengan sorot matanya yang mengandung kerinduan mendalam.

Itu adalah foto dirinya bersama Lea saat mereka menghabiskan waktu di padang Dandelions saat musim salju tahun lalu.

Kemudian Haechan menghampirinya tiba-tiba dengan secangkir kopi ditangannya.

"Gimana? Udah kelar?"tanya Haechan.

Mark pun langsung buru-buru menyelipkan foto itu.

"Udah nih. Tinggal ngerapihin aja dikit."kata Mark.

"Liat deh kredit lirik lagunya ditulis siapa."kata Haechan sambil memberikan Mark berkas lirik lagu.

"Jaehyun..Jung..? Jangan bilang yang nulis liriknya Jaehyun???"ucap Mark tak menyangka.

Haechan pun menganggukkan kepalanya.

"Lirik lagu yang dia kirim ke email SM berhasil terpilih. Kayaknya Jaehyun udah bener-bener ngerubah hidupnya sendiri semenjak bokap nya dipenjara."ujar Haechan.

"Bagus deh kalo gitu. Seneng dengernya."balas Mark singkat.

"Mark. Bulan depan Lea wisuda. Lo ngga mau ikut ke Indonesia?"tanya Haechan.

"Ya gimana ya Chan. Gue juga bingung. Lo juga tau kan Lea selama ini ngehindar. Telfon, chat, dm bahkan email gue ngga direspon. Gue takut dia nya udah ga nyaman kalau gue tiba-tiba ikut kesana. Gue tau dia pasti masih kecewa dengerin omongan gue waktu itu."jelas Mark dengan wajah sendunya.

"Iya juga sih. Tapi sekarang udah jelas kan? Kerasa banget kan kehilangannya setelah Lea udah pergi??"sindir Haechan.

Mark mengangguk lemah.

-

Lea baru saja selesai ngeprint skripsinya. Tiba-tiba Jeno menghampirinya.

"Lea. Ntar malam sibuk ga?"

"Sibuk. Sibuk me time. List drakor aku udah banyak yang mau ditonton."

"Mm..kalo besok?"

"Jen. Ntar pacar gue marah."

"Ah lo mah ngerjain gue. Pacar lo ngga pernah muncul tuh barengan sama lo."

Jeno adalah mahasiswa fakultas seni rupa jurusan design interior. Jeno beberapa bulan ini sudah diam-diam memperhatikan Lea sejak pertemuan mereka yang tak sengaja duduk berhadapan saat di perpustakaan. Tetapi mereka hanya sebatas berkenalan singkat saja. Jeno setiap saat berusaha mendekati Lea, tapi ia tidak menggubrisnya.

"Beneran Jeno. Kami berdua LDR."

Lea biasanya jika sudah diajak kencan begini, ia akan mulai mengarang cerita seolah-olah ia punya pacar. Dan lucunya ia mengatakan bahwa Mark adalah pacarnya. Selagi Jeno tidak mengenal Mark, Lea pikir itu tidak akan menjadi masalah. Lea melakukan itu agar menghindari ajakan kencan Jeno.

"Dan jaman sekarang kamu masih yakin kalo LDR itu bertahan lama?"

"Y-ya..yakin lah. Kenapa engga.", Lea langsung menyusun 4 rangkap skripsinya yang baru ia print dan berjalan pergi meninggalkan Jeno.

Jeno yang masih dengan tekad pantang menyerahnya langsung berinisiatif membantu Lea membawa tumpukan skripsinya.

"Sini aku bantu.",

"O-okay..thanks!",

Jeno menyamai langkahnya untuk berjalan beriringan disamping Lea.

"Bantuan kamu ini bukan bermaksud biar akunya mau kencan sama kamu kan?",

DANDELIONS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang