13. Berburu

4K 507 34
                                    

WARNING!!!


Mulai Part 20 : Cerita akan diprivate.

Jadi buat yang belum follow silahkan follow, terus apus cerita ini dari library atau reading list kalian. Abis itu masukin lagi.

Alasannya :
1. Buat nambah followers yang pasti.

2. Biar kalian dapet notif kalau sewaktu-waktu saya update. Soalnya uda 2 kali kejadian - saya upload tapi gak ada notif publikasinya.

And then, you can find me on instagram : @titimois77

#PromosiTerus

"Apa kau mau jadi selirku?" Tawar Athes disela kesibukan Dandelion menyiapkan mandinya.

Gadis itu memilih bungkam.

Selir eh?

Dia yang notabene adalah seorang Tuan Putri terhormat Altair ditawari jadi selir?

Selir?

Pangeran serta banyak Raja saja melamarnya sebagai Ratu atau setidaknya seorang Permaisuri. Dan dengan seenaknya Athes cuma menghargainya sebagai seorang selir?

Ck, dipikir Dandelion gadis gampangan?

Emang sih, Dandelion memang sedikit tertarik pada pesona sang Raja Karstan itu. Tertarik- tidak lebih. Bukan berarti ia akan setuju - setuju saja jika Athes ingin menjadikannya bagian dari selir Paviliun Haremmi.

"Apa kau tidak tau jika mengabaikan Raja merupakan tindakan kejahatan?"

Bibir Dandelion tersenyum sinis. Gadis itu selesai dengan persiapan mandi, lalu menghampiri Athes dan melepas pakaian sang Raja. Netra hijau Marksient disana menatap dalam pada Dandelion. Memberi atensi lebih pada gadis didepannya yang masih enggan membuka suara.

"Tampaknya kau sama sekali tidak takut padaku."

Lagi. Dandelion menulikan pendengaran. Entahlah, mungkin dia kelelahan setelah seminggu kemarin keluyuran mencari bukti demi menyelamatkan Jake.

Tangan Dandelion ditarik Athes saat si gadis hendak pergi. Manik berbeda warna tersebut saling menumbuk. Menyeringai kecil, Athes menyorot dalam mata coklat Dandelion. Indah seperti milik 'orang itu'. Atau memang dia orangnya? Lihatlah, tidak ada ekspresi takut yang tersisa. Padahal minggu kemarin Dandelion masih menampakkan rasa cemas dan ngeri saat melihat Athes. Kali ini nihil. Dandelion jadi sangat~ dingin.

"Kau kenapa?"

Menyingkirkan tangan Athes pelan, Dandelion menuju pintu keluar. Tapi, lagi-lagi Athes menyambar paksa tangannya sampai membuat tubuh mereka melekat. Dandelion punya kesan tersendiri untuk Athes.

Pria ini~

Terlalu seenaknya.

Tangan berpindah ke punggung Dandelion. Athes semakin merapatkan tubuh mereka. Safir hijau samudera yang mampu memberi rasa ngeri pada tiap orang yang menatapnya, seketika berubah teduh. Mendekatkan diri hingga bersentuhan dengan hidung Dandelion. Napas Dandelion terlalu normal untuk ukuran seorang gadis yang didekati Athes sang Raja Karstan, orang yang paling ditakuti di Negri ini.

"Apa kau sakit?" Kening mereka kini bersentuhan. Athes berusaha mengecek suhu badan Dandelion, takut ia sedang tidak enak badan, namun kondisinya terlampau sehat. Tidak ada yang terjadi.

DANDELION (TAMAT) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang