22. Kemunculan Vernon

3.2K 405 21
                                    

Aula Kyrios.

Para petinggi dan Athes merundingkan ulang tahun Aiden yang akan tiba minggu depan. Juga ada Serafin disana yang ikut membahas.

"Kita bisa mengundang para bangsawan untuk datang. Kurasa ini hal yang cukup bagus." Orang-orang mengangguk setuju atas usulan Serafin.

"Baiklah, kita akan mengundang para bangsawan datang. Bagaimana dengan penjagaannya?" Athes beralih pada Gaffer yang bertugas sebagai penjaga Istana.

"Penjagaan Istana akan seperti tahun lalu, Yang Mulia."

"Tidak." Serafin menyela. "Kita harus mempertimbangkan kembali, mengingat kejadian yang menimpa Pangeran Erdhal dan Pangeran Aiden tempo lalu. Aku tidak ingin kedua putraku kembali mengalami hal serupa."

"Aku setuju dengan Ratu Serafin. Kau bisa menempatkan prajurit tambahan, Gaffer."

"Baik, Yang Mulia."

"Aku juga ingin kau mengatur beberapa medis dan prajurit yang akan memeriksa hadiah dari para tamu. Jangan sampai ada yang terlewat. Siapapun orangnya."

"Baik, Yang Mulia."

Perundingan acara ulang tahun akhirnya selesai. Semua orang kembali pada kesibukannya masing-masing.

"Aiden ingin kau berkunjung, Yang Mulia."

Athes memandang Serafin sejenak, lalu ia mengangguk mengiyakan dan menuju ruang Krenion. Serafin mengekori dibelakang yang diikuti beberapa dayang.

***

Vernon memegang baju terakhir Dandelion yang ditemukan disebuah rumah warga. Tak hanya itu, disana juga ada gelang berbentuk sayap yang diketahui merupakan pemberian Ratu Thanasa pada sang Putri. Jelas sekali Dandelion memang ada diwilayah ini.

"Kapan kau menemukan barang-barang ini?"

"Sebulan lebih yang lalu. Aku tidak tau siapa pemiliknya." Sahut pemilik rumah yang waktu itu menjadi tempat singgah Dandelion berganti pakaian.

"Apa kau melihat seorang gadis dengan muka yang cukup asing didaerah sini?" Tanya Vernon dengan muka penuh selidik.

Pemilik rumah tampak berpikir sejenak, ia berusaha mengingat-ngingat apakah ada seseorang yang disebutkan Vernon. Lantas, sedetik kemudian ia menggeleng.

"Aku tidak pernah melihat gadis dengan muka asing disini. Lagipula Karstan sudah bertahun-tahun terisolasi, rasanya sangat mustahil jika ada orang asing yang bisa masuk." Pemilik rumah itu tidak tahu saja kalau Vernon beserta rombongannya adalah orang asing yang masuk Karstan dengan cara kejam. Ya beberapa hari yang lalu, Pangeran Soverin tersebut membunuh prajurit Karstan yang berjaga dan sempat berseteru.

***

"Benar, Yang Mulia. Sepertinya ada orang asing yang sudah memasuki wilayah Karstan."

Muka Athes tampak serius menanggapi kabar prajurit yang berjaga di dekat armada, tewas. Bukan pembunuhan biasa, tapi mayat mereka ditemukan dengan kondisi tak lazim. Seperti tubuh yang terpotong-potong dan usus yang melilit tubuh mayat tersebut.

Tidak mungkin ini dilakukan oleh seorang rakyat Karstan biasa karena penjaga disana cukup banyak.

"Weldio."

"Ya, Yang Mulia."

"Aku ingin kau memperketat penjagaan armada. Tambahkan pasukan lebih banyak lagi. Juga jangan sampai berita ini diketahui oleh siapapun."

"Ya, Yang Mulia."

"Apa ada perkembangan informasi mengenai Sach?"

"Kami hampir menangkapnya waktu di Altair, tapi dia begitu licin."

DANDELION (TAMAT) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang