35. MISS YOU

28 2 7
                                    


I'm missing you.
Waiting for you.
My heart is headed toward you.

I'm missing you.
Waiting for you.
Again today, I'm waiting for you.

****

Happy reading❤

****

Aldy menggeret kopernya masuk ke dalam bandara setelah berpamitan dengan kedua orangtuanya. Tadi, Elena menangis tersedu Aldy harus kembali pulang ke Indonesia untuk mengejar cita-cita nya. Ralat, mengejar cinta nya.

Aldy tersenyum puas sambil menggenggam paspor di tangannya. Akhirnya semua kesalah pahaman sudah terselesaikan seiring berjalannya waktu. Dan sekarang, Aldy kembali untuk memperjuangkan pujaan hatinya. Griselda.

Setibanya di Bandara Soetta, Aldy memberhantikan taksi yang berada dua meter di depannya. Ini akan menjadi sebuah kejutan untuk Griselda. Pasti gadis itu tidak akan menyangka jika Aldy kembali begitu cepat. Membayangkan Griselda berteriak histeris membuat Aldy tersenyum kecil.

***

Masih pukul 6 pagi, Aldy sudah bersiap rapih dengan seragam yang sudah melekat di tubuh atletisnya. Sebenarnya cowok itu baru tiba pukul 3 dini hari. Semua persendian tubuh cowok itu terasa sangat sakit setelah menempuh jarak dengan waktu lama.

Tetapi, ketika baru saja tiba di rumahnya, Aldy tidak merasa kantuk sama sekali. Jarum jam berdenting begitu cepat. Tanpa sadar matahari sudah merambat masuk melewati celah jendela. Membuat sang pemilik kamar menggeliat lalu duduk sambil meregangkan otot yang membuat tubuhnya pegal-pegal.

Hari ini Aldy tidak membawa motor ataupun mobil. Iya, Aldy berangkat dengan Gojek. Sekarang cowok itu sudah seperti maling handal, membuka gerbang diam-diam agar tidak menimbulkan suara berisik.

Sesampainya di sekolah, Aldy tidak langsung masuk kedalam kelas, kaki jenjangnya melangkah menuju ke belokan yang akan menuju ke lantai dua. Aldy akan menunggu disana sambil memantau lobby, memastikan jika orang yang di rindukannya sudah datang atau belum. Menyandarkan punggung pada pembatas tembok menyerong kiri dan kedua tangan dimasukan kedalam saku celana seragamnya.

Senyum Aldy semakin lebar tatkala matanya menangkap siluet perempuan yang sedang berjalan sambil bersenandung kecil.

"Kamu udah bikin aku gila, selama disana, El."

Aldy turun lalu bersembunyi di balik pilar. Tiba-tiba terdengar suara ketukan sepatu dan lantai yang saling beradu, itu dia. Aldy membekap mulut Griselda dan membawanya menuju ke tempat yang sepi. Gudang. Aldy membawa gadis itu ke gudang yang sepi dan gelap, jarang sekali orang-orang berada di tempat itu.

Atas keterkejutannya Griselda berontak sembari berusaha melepaskan dekapan orang asing tersebut.

Aldy melepaskan dekapannya membiarkan Griselda bernapas. Kemudian gadis itu berlari ke arah pintu dan menggedor-gedor pintu sambil berteriak minta lontong.

"Tolongg! Siapapun diluar tolongin gue!" pekik Griselda. Namun rasanya tidak mungkin didengar oleh orang. Gudang ini termasuk kawasan paling jauh dari area keramaian. Terlebih lagi, banyak rumor yang terdengar jika gudang itu sangat angker karena ada penunggunya.

Bulu kuduk Griselda meremang saat merasaakan hembusan napas serta tarikan pada bahunya.

"Ssssttt...."

[✔] ReputationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang