06. WHO & WHY

1K 121 10
                                    

°°°

!Ini hanya fiksi dan tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan idol!

!Jangan membandingkan atau membawa cerita lain ke cerita ini!

!Idol hanya sebagai visual!


•••

Cakra dan Nava sampai di kantin dan mendudukkan diri di meja yang sudah ada Julian disana, laki-laki itu sudah tenang menyantap mie ayamnya dan jangan lupa ada mie ayam titipan Nava juga disana.

"Coba lo berdua tebak" Ucap Julian setelah Cakra dan Nava mendudukkan diri mereka.

Hanya Cakra yang menatap Julian. Sedangkan Nava pandangannya mengedar ke arah lain.

Julian mengangkat alisnya sebelah
"Na." Panggil Julian.

"Lagi ngga pake hearing aids dia, telinganya dengung." jawab Cakra.

Julian hanya menganggukkan kepalanya paham. "Loh kok bisa? But anyway lo aja deh yang nebak."

"Tebak apa?" Tanya Cakra yang mulai memakan rotinya.

"Gajah, gajah apa yang bisa terbang?"

Cakra mengerutkan keningnya bingung kemudian saling tatap dengan Julian. "Kan nggak ada gajah terbang." jawab Cakra.

"Nah itu dia! Nggak mungkin ada. Kalau dipaksa buat terbang menentang takdir namanya. Bukan kayak yang lagi baca, udah tau kita nggak nyata, cuman fiksi malah ngehalu pengen milikin kita. Ngelawan takdir namanya." Jelas Julian.

Sedangkan Cakra hanya bisa geleng-geleng takjub dengan jalan pikir Julian. "Bjirr."

Saat mereka bertiga sedang asik bersenda gurau, tiba-tiba seseorang diantara mereka mengepalkan tangannya kuat secara diam-diam dan sebuah senyum devil yang sangat tipis terbit di bibirnya, sangking tipisnya hingga hanya dirinya yang menyadari.

Dan saat itu juga atmosfer di dalam kantin mendadak berubah menjadi sangat menegangkan.

Julian mengusap tengkuk lehernya yang sedikit terasa merinding. "Lo, ngerasa merinding nggak sih, Ca?"

"Iya, berubah gitu suasananya." Jawab Cakra.

Dan tiba-tiba, lelaki itu menangkis botol air mineral yang akan membasahi dirinya hingga terjatuh ke lantai.

Membuat ia menjadi atensi seisi kantin saat itu juga.

Lelaki itu berdiri dari duduknya dan mendekati pelaku yang hendak menyiram dirinya.

"Sekali lagi gue liat lo gangguin gue ataupun temen-temen gue, jangan salahin gue kalau lo mati langsung ditangan gue." Bisik lelaki itu mengintimidasi dengan nada dingin penuh penekanan.

Lalu lelaki itu menepuk-nepuk pundak sang pelaku dan beranjak pergi.

Sedangkan di lain sisi, Cakra dan Julian hanya cengo melihat kelakuan sahabatnya.

"Itu tadi beneran Nava?" Gumam Julian yang masih dapat didengar oleh Cakra.

"Yaiyalah. Kesurupan deh tu anak kayaknya." Celetuk Cakra asal.

Cakra mendongak. Menatap seorang siswa yang terlihat menegang ditempatkan. "Eh Hugo, lo apain temen gue sampai dia kayak gitu?"

Yang ditanya tersadar dan hanya mengedikkan bahunya acuh. "Mana gue tau." Jawab Hugo dan langsung pergi dari sana, bersama kedua temannya. Ia, Hugo Samudra Arganta, seorang siswa SMA Nusantara kelas XI IPS 3.

CAKRA DAN DUNIANYA | NCT DREAM 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang