12. THOSE WHO LOOK OKAY

786 90 7
                                    

!Ini hanya fiksi dan tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan idol!

!Jangan membandingkan atau membawa cerita lain ke cerita ini!

!Idol hanya sebagai visual!

•••

PRANG

Sebuah gelas kaca melayang ke arah Rendy. Saat laki-laki itu baru saja menginjakkan kaki ke dalam rumah.

Laki-laki itu berdesis, saat sebuah serpihan kaca mengenai wajah tampannya.

Taro, kucing persia milik Rendy tiba-tiba menghampirinya, tetapi langkahnya terhenti saat ada beberapa pecahan beling yang berserakan di lantai.

Laki-laki itu menoleh sekilas ke arah kucing kesayangannya, seraya tersenyum—menandakan bahwa ia baik-baik saja.

"Mau jadi apa kamu? Jam segini baru pulang." Intimidasi Chandra, Ayah kandung Rendy.

"Rendy ada urusan."

"Urusan apa? Tawuran? Mabuk? Ngobat?"

Rendy mengerutkan keningnya "maksud Baba apa?"

"Di sekolah kamu berantem, terus Baba habis dapat telpon, katanya kamu diskors tiga hari. MAU JADI APA, KAMU?!" Bentak Chandra diakhir kalimat.

Chandra melangkah ke arah Rendy. Dengan tatapan setajam elang.

PLAK

BRAK

Chandra menampar Rendy, lalu menghempaskan tubuh anak laki-laki di hadapannya.

"Kamu, cuman bisa malu-maluin aja, ya? Nggak kayak Gatra. Selalu bisa dibanggain." Chandra menekan-nekan pelipis samping kanan Rendy dengan kuat.

Kedua tangan Rendy tanpa sadar sudah terkepal kuat, saat lagi dan lagi dirinya kembali dibanding-banding 'kan dengan adik tirinya.

"Iya. Rendy memang malu-maluin. Karena sampai kapanpun, usaha Rendy nggak pernah diliat sama, Baba."

"Rendy juga mau dibangga-banggain sama, Baba, saat nilai Rendy bagus. Dan kalau Rendy melakukan kesalahan dinasihatin. Bukannya malah dikasarin."

"Rendy capek." Ucap Rendy dengan suara seraknya.

Rendy berjongkok, untuk membersihkan beling-beling tersebut. Sedangkan Chandra melangkah pergi.

Laki-laki itu tersenyum simpul, kemudian menggenggam salah satu beling yang berukuran paling besar, hingga membuat telapak tangannya mengeluarkan darah segar.

Sesampainya di kamar, Rendy langsung melemparkan tasnya ke sembarang arah.

Laki-laki itu duduk di lantai, dengan punggung yang bersandar pada ranjang, dan laki-laki itu langsung menyayat tangannya menggunakan kaca yang ia genggam tadi.

Rendy mendongak seraya menutup kedua matanya. Membuat beberapa tetes air mata dengan nakalnya keluar.

"Ma, datang ke mimpi Rendy, ya? Rendy kangen. Kalau Mama mau bawa Rendy ke alam Mama juga nggak apa-apa. Rendy capek." laki-laki itu naik ke atas ranjangnya, lalu kembali menutup kedua matanya.

Beberapa saat kemudian, Taro masuk ke dalam kamar Rendy melalui pintu khusus hewan. Lalu, kucing itu meringkuk di atas badan Rendy yang sedang tidur terlentang.

•••

"Nava, bangun, udah siang, nanti kamu telat." Yura duduk di pinggir ranjang yang terletak di kamar Nava.

CAKRA DAN DUNIANYA | NCT DREAM 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang