16. THE DOCTOR & PATIENTS

815 80 4
                                    

°°°

!Ini hanya fiksi dan tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan idol!

!Jangan membandingkan atau membawa cerita lain ke cerita ini!

!Idol hanya sebagai visual!

°°°
Part ini bisa bikin kaget
-ttd saya

°°°°

"So, kenapa kalian narik gue kesini?" Tanya Aleen.

Mereka sekarang berada di ruangan milik Dokter Dika alias ruangan ayah nya Aleen. Ia ditarik oleh Sakra yang datang bersama Yasa dan Bima. Soal Dokter Dika, ia tak ada disini, mungkin sedang ada keperluan entah dimana.

"Apa yang om Dika diagnosa?" Tanya Sakra santai namun dengan tatapan serius kearah Aleen.

Aleen mengerutkan dahinya. "Maksud? Diagnosa apa?"

"Rendy." Jawab Sakra yang berhasil membuat Aleen membeku.

"Y-ya lo tau Rendy abis-

"Ayah lo psikiater dan gaada urusan sama Rendy yang merupakan korban kecelakaan." Potong Yasa yang juga tengah menatap serius Aleen. Sedangkan Bima, si paling bungsu itu hanya diam tak mengerti dengan pembahasan ketiga temannya itu.

Sial. Hanya itu yang bisa Aleen umpatkan dalam hati. Padahal ia sudah bersyukur karena Sakra tidak menyadari bahwa ayahnya itu psikiater yang tidak akan mungkin berurusan dengan pasien IGD, namun ya namanya Sakra, pemuda itu terlalu peka terhadap sekitar.

"Lin."

Aleen menoleh ke arah Sakra kemudian menghela nafasnya seraya mengusak rambutnya sendiri.

"Oke, gue kasih tau ke kalian, but this is only for you all. I'm please don't tell anyone, especially ketiga sahabatnya Rendy." Pinta Aleen sebelum memberi tahu kebenaran.

Sakra mengangguk. "Oke, so?"

"Skizofrenia."

Mereka semua terdiam.

"Gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik." Jelas Bima tiba-tiba. "Hehe, gue habis searching." Ia menunjukkan layar ponselnya sambil cengengesan.

"Lo serius?" Tanya Sakra kepada Aleen, kali ini alisnya ikut menukik.

Aleen mengangguk kemudian membuka laci kerja Dokter Dika dan mengambil sebuah berkas lalu ia kembali duduk di depan Sakra.

Aleen membuka berkas itu sembari membacanya sekilas kemudian meletakkannya di meja tepat di depan Sakra.

SURAT KETERANGAN

Nama : Rendy Marvian Ghalvaro
Usia : 17 tahun
Diagnosa : Skizofrenia

Sakra terdiam setelah membacanya.

"Hebat, mereka masing-masing menyembunyikan rahasia, besar." Gumam si pecinta madu itu.

Aleen yang bersandar dikursi menaikkan sebelah alisnya. "Masing-masing?" Tanyanya.

"Cakra leukemia limfoblastik akut. Julian PTSD. Nava alter ego. And then, Rendy skizofrenia." Jawab Sakra.

"PTSD? Gara gara kecelakaan itu?" Tanya Aleen lagi.

Sakra mengangguk. "Lo tau Dokter Johan?" Tanyanya kembali menatap Aleen.

"Dokter Johanes?"

Sakra menggeleng. "Gue ga tau intinya dia dokternya Nava."

CAKRA DAN DUNIANYA | NCT DREAM 00LWhere stories live. Discover now