⁰¹ - awal

4.6K 381 60
                                    

"jeongwoo, aku suka kamu, ayo pacaran!"

gadis dengan rambut sebahu itu berucap dengan nada yang sedikit tinggi. rasanya malu, tapi disaat yang bersamaan juga mendebarkan. kepalanya agak tertunduk, melihat ke tanah. tak berani memandang mata laki-laki tampan di hadapannya.

jeongwoo, yang mendapat pernyataan cinta, tak memberi tanggapan berarti selain bergeming. dahinya sedikit mengkerut. lalu dua detik setelahnya bibirnya mengulas senyum tipis.

"sorry, i'm an anti romantic." sang gadis langsung mengangkat kepalanya, menatap sendu dan penuh tanya. "terima kasih sudah menyukaiku, tapi maaf aku nggak bisa jadi pacarmu. kita berteman saja, ya?"

yewon, gadis tadi, mengangguk pelan. jeongwoo tersenyum lebar. "sudah ya, aku pergi dulu!" beri tepukan dua kali di bahu yewon, kemudian berlalu pergi tanpa menunggu yewon mengucap sepatah kata pun.

.

.

jeongwoo menghampiri kawan karibnya, haruto. orang itu dari tadi sudah menunggu jeongwoo menyelesaikan 'urusannya'. berdiri dengan jarak agak jauh memberi ruang privasi.

meskipun sebenarnya haruto sudah lebih dulu paham situasi. terlalu paham malah. akibat terlalu sering bersama dengan jeongwoo sehingga haruto secara alami terbiasa dengan pernyataan cinta yang kerap jeongwoo dapat.

itu kadang-kadang terjadi ketika mereka berjalan di koridor yang kemudian tiba tiba dihampiri seorang gadis. atau juga dari surat yang jeongwoo terima. entah suratnya diselipkan di dalam buku atau juga dititipkan kepada orang lain untuk diberikan pada jeongwoo. dan yang terakhir, di saat mereka tengah makan siang di kantin. bakal ada gadis yang menghampiri dan secara tidak tahu diri mengambil jeongwoo dari haruto. mengganggu makan siang mereka. hanya untuk sebuah pernyataan cinta.

humph! inilah mengapa haruto dan jeongwoo tidak pernah lagi menghabiskan waktu istirahat di kantin. mereka beralih ke rooftop sekolah yang jarang didatangi siswa. tapi sekarang entah bagaimana tempat itu menjadi area pribadi keduanya. tak ada yang berani datang.

haruto mendengus dengan keras ketika teringat hal hal menggangu tersebut. jeongwoo secara alami menoleh kearahnya dengan heran.

"apa?"

pertanyaannya tidak dihiraukan. ekspresi wajah haruto justru semakin keruh. alisnya yang mengkerut membuat wajah tampan itu terlihat menakutkan.

"harusnya tadi kita langsung ke rooftop. gak perlu mampir ke kantin. banyak pengganggu." ucap haruto.

jeongwoo secara alami memahami maksud ucapan haruto tentang 'penggangu' dalam kalimatnya. dia tertawa renyah.

bahu haruto dicolek jahil, menggoda laki-laki ganteng itu. "oi, siapa tadi yang ngajak ke kantin? hayoloh, jangan pura pura lupa." sahut jeongwoo dengan kekehan terselip. buat haruto semakin buruk ekspresi wajahnya. menoleh dengan tatapan tajam, haruto berucap,

"ya.. ya.. aku yang ajak. now shut up."

jeongwoo kembali dibuat tergelak atas balasan tersebut. dia merangkul bahu haruto, buat badan mereka jadi berhimpit.

"jangan cemberut. mukamu jadi jelek." canda nya.

haruto tolehkan kepala dan tatap garang jeongwoo. sementara yang ditatap langsung cengir canggung.

"yah, mari makan. aku traktir. jangan marah lagi."

ajakan tersebut menjadi penyudah dari kekesalan singkat dari watanabe haruto. jeongwoo sama sekali tak marah. sudah terbiasa menghadapi temperamen buruk haruto.

interaksi keduanya dilihat dengan jelas oleh hyuna yang sejak tadi mengintip diam-diam. dari saat jeongwoo dan haruto dihampiri oleh yewon, hyuna sudah mengikuti keduanya. mengamati interaksi dua sahabat itu dalam senyap.

hyuna sudah lama memperhatikan dua kakak kelasnya itu. awalnya hyuna biasa-biasa saja ke mereka. dia gak kenal dekat, hanya sekedar tahu nama dan sosoknya bagaimana dari mulut ke mulut.

ya gak heran sih. dua-duanya ganteng, aktif di ekskul, perangainya baik. yang begitu gimana gak jadi bahan omongan. apalagi baik haruto dan jeongwoo ini banyak banget yang naksir. jadi pemandangan biasa mah, lihat jeongwoo lagi bicara berdua dengan seorang gadis secara personal. sudah jelas jeongwoo lagi dapat pernyataan cinta, atau yang istilah gaulnya sekarang itu, ditembak.

nggak ada yang tau berapa persentase perbedaan jumlah orang yang menyukai haruto dan jeongwoo. tetapi jelas keduanya memiliki perbedaan yang sangat kontras. bedanya, kalau yang suka sama jeongwoo bisa dengan mudah ungkapkan perasaan mereka. lain dengan haruto. nggak ada yang berani untuk confess perasaan suka ke laki-laki itu. ini tentu beralasan. haruto ini lumayan disegani orangnya, sebab wajahnya ituloh, kelihatan galak.

rahangnya tegas, matanya setajam elang, dan kalau natap orang suka sinis. bukannya haruto sengaja, dia ini punya kebiasaan buruk. haruto sering ngerutin alis, entah itu sengaja atau bukan. tapi seringnya dia sendiri pun gak sadar.

nah, gara-gara kebiasaannya ini, wajah haruto itu selalu terlihat garang. seperti mau marahin orang. dia secara tak langsung, tiap kali lihat orang suka kelihatan sinis karna alisnya yang nyatu. padahal dia gak ada maksud natap kayak orang penuh permusuhan begitu.

tapi apa mau dikata. orang-orang terlanjur salah paham dan takut. mau dijelaskan pun haruto kelewat malas. gak penting, katanya. lagipula haruto puas karna disegani, gak ada yang berani gangguin dia.

tetapi haruto suka kesal kalau sahabatnya jeongwoo ini tiba-tiba dicuri dari dia. (re: diambil sama gadis-gadis yang mau confess perasaan mereka)

kalau haruto ngerasa jengkel, beda lagi sama hyuna. gadis itu dibuat heran. karna jawaban yang jeongwoo kasih tiap tiap kali ada yang confess ke dia selalu sama; "sorry I'm an anti-romantic".

awalnya biasa saja. tidak ada yang istimewa. hyuna hanya dibuat bingung dengan jawaban itu, but thats it. hyuna gak ada niat untuk mau tahu alasannya. apa makna dibalik kalimat tersebut.

itu sebelum hyuna sendiri punya perasaan ke jeongwoo. iya, dia jatuh cinta sama seniornya itu.

memikirkan bahwa hyuna sudah tahu bagaimana akhir dari cerita cintanya membuat gadis itu frustasi. dia gak mau berakhir sama dengan gadis-gadis yang confess ke jeongwoo sebelumnya. makanya hyuna putuskan untuk cari tahu; apa makna kalimat penolakan yang selalu jeongwoo beri tiap kali ada yang confess.

akan tetapi setelah tiga minggu meng-observasi tingkah laku jeongwoo, hyuna jadi punya pertanyaan lain.

seniornya ini, benar memang gak tertarik untuk pacaran apa homo???

jeongwoo selalu tolak semua orang yang confess ke dia. dan selain dari jawaban penolakan yang sama, orang-orang itu punya satu kesamaan lain; mereka semua perempuan.

hyuna jadi terpikir, apa mungkin seniornya not into a girl? belum pernah ada laki-laki yang confess ke jeongwoo. meskipun dia itu punya fitur wajah tampan, tapi senyumnya bisa menjadi menggemaskan. apalagi tingkah laku jeongwoo terkadang bisa kekanak-kanakan. dan setahu hyuna, yang begitu bisa saja menjadi tipe para laki-laki dominan, kan?

akhir-akhir ini hyuna sering melamunkan; gimana kalau sebenarnya jeongwoo pengen pacaran―bukan sama perempuan tapi laki-laki? dan gimana kalau orang itu sahabatnya sendiri, haruto?

.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

.

.

.

hola!! aku nulis hajeongwoo lagi heuheu.. agak tyda pede sebenarnya, tapi semoga aja kalian suka 😀

little note, semua karakter disini itu murni fiksi. jadi bagaimana rupa mereka, tergantung kepada kalian membayangkannya **kecuali hajeongwoo, atau karakter yang diperlihatkan bagaimana rupanya dengan gambar.

jangan lupa vomment kawan,

CIAO

❲✓❳ 𝐀𝐍𝐓𝐈-𝐑𝐎𝐌𝐀𝐍𝐓𝐈𝐂 ; 𝐇𝐀𝐉𝐄𝐎𝐍𝐆𝐖𝐎𝐎Where stories live. Discover now