⁰⁴ - drama

1.6K 267 38
                                    

halo fellas! first time ku apdet jam segini, biasanya kan malem wkwkw

seharusnya kemaren tuh jadwalnya aku apdet tpi kelupaan gegara keasikan ngepush rank heheuuu. ntar malem ku mau apdet lagi, nyesuain sama jam seharusnya. tunggu saja, selamat membaca.

.

.

.

.

suasana kelas haruto dan jeongwoo tengah berisik―iyap, mereka sekelas―membicarakan pasal drama untuk ditampilkan di pentas seni. diskusinya sangat ramai sebab dipenuhi dengan banyak mulut yang terus-menerus memberikan pendapat mereka; mempermasalahkan orang yang akan memerankan karakter wanita utama.

drama yang ingin mereka bawakan sudah dibuat naskahnya, terima kasih kepada jiyoon sang penulis. itu bercerita tentang drama romansa, antara pangeran dan putri, pasangan bangsawan di zaman dahulu.

jeongwoo dan haruto enggan mengomentari. haruto merasa agak geli sejujurnya dengan tema drama mereka. makanya daripada dia berkata buruk dan jahat haruto memilih diam. serupa dengan jeongwoo yang memperhatikan dalam senyap.

tidak ada pelajaran saat itu, sehingga jeongwoo bisa dengan mudah duduk di meja. gak sopan sebenarnya, tapi, siapa peduli? tak ada yang mempersalahkan. dan kalau pun ada, harus berurusan dengan haruto yang bermulut pedas kalau ada yang menyinggung jeongwoo.

sebab siapa yang menyinggung jeongwoo sama artinya menyinggung haruto.

berlebihan?

menurut haruto enggak, biasa saja. hubungan antara dia dan jeongwoo membuat segala hal yang berkesan 'berlebihan' bagi orang lain menjadi sesuatu 'yang biasa' baginya. dan sungguh, itu bukan hal besar.

di tengah perdebatan teman-temannya yang masih membahas siapa kira-kira yang cocok menjadi 'putri' dalam drama, haruto tiba-tiba nyeletuk.

"kasihkan ke jeongwoo aja perannya."

'eh si bangsat'.

yang disebut langsung menoleh dan tatap tajam haruto.

haruto nya kasih seringai yang kelihatan super menyebalkan dimata jeongwoo. belum sempat jeongwoo melayangkan protes, teman-teman mereka lebih dulu menyergah.

"tapi, kan, jeongwoo cowok??"

haruto langsung menoleh pada yerim, si penanya barusan. dia tegakkin badannya. "tinggal di pakein wig, selesai."

"lah iya" "wah, betul juga. mending jeongwoo aja lah" "setuju sih, udah cocok itu" "100% dukung jeongwoo aku"

pendapat pro itu sahut-bersahut mulai terdengar. antara benar-benar mendukung atau pasrah supaya gak jadi target dijadikan tumbal.

senyum di wajah haruto semakin lebar dan terlihat menyebalkan. jeongwoo serius mau marah sekarang. dia menoleh lihat haruto yang tengah duduk di kursi, tepat di belakangnya.

"kau ngapain sih? provokator!!" bisik jeongwoo.

tuduhan itu lekas membuat haruto tergelak.

"jeongwoo, gimana? kau setuju nggak?" tanya kangmin, si bendahara kelas.

jeongwoo secara alami menjadi sorot perhatian. seluruh pasang mata di kelas kompak terarah padanya. dia berdecak.

"nggak mau. suruh yang lain aja."

yang lain dengan mudah mengangguk. enggan memaksa jeongwoo lebih jauh. lalu kelas kembali ramai dengan suara-suara. haruto alihkan pandangan dari teman-teman sekelasnya ke jeongwoo yang masih duduk dengan nyaman di meja, tepat di depannya.

❲✓❳ 𝐀𝐍𝐓𝐈-𝐑𝐎𝐌𝐀𝐍𝐓𝐈𝐂 ; 𝐇𝐀𝐉𝐄𝐎𝐍𝐆𝐖𝐎𝐎Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin