⁰⁵ - dua sejoli

1.6K 242 9
                                    

matahari bersinar dengan cerah, dan langit yang dipenuhi tumpukan kapas putih yang bulat. suasananya hangat dan tak begitu dingin. sesuai untuk melakukan latihan di luar ruangan.

salah satunya ekskul paskib. yang artinya jeongwoo termasuk di dalamnya. sementara jeongwoo sibuk dengan latihannya, haruto sebagai teman baik yang lagi menganggur dengan senang hati menunggu sang karib di tepi lapangan.

lebih spesifiknya, di pinggir koridor yang menghadap langsung ke arah lapangan. posisinya pas bagi haruto buat perhatikan jeongwoo dengan jelas.

haruto dengan mudah menyamankan dirinya, dia tanpa merasa malu berbaring di lantai berbantalkan tas. gak perlu di pikirkan perihal kebersihannya sebab haruto terlalu tak peduli dengan itu.

kaki kanan ditekuk sementara kaki lainnya ditumpukan diatas lutut kaki kanan, kepala menghadap arah jeongwoo. terlalu nyaman. posisi haruto terlalu nyaman. dia seolah tengah berbaring di atas kasurnya dan bukan lantai koridor yang dingin.

tak acuh pada beberapa pasang mata anak-anak hawa yang amati dia diam-diam. yah, nasib berwajah tampan, selalu menjadi sorot perhatian.

suara derap langkah kaki yang teratur terdengar membuat haruto segera ulas senyum dan menemukan sosok jeongwoo.

"sudah selesai?" tanya haruto. dia lekas mendudukkan dirinya.

jeongwoo yang tengah berdiri memberikan gelengan. dia lalu berjongkok di hadapan haruto.

"lah, terus ngapain kesini?" tanya haruto lagi.

bukannya dijawab, jeongwoo justru hanya menatap haruto senyap. berdecak pelan, kemudian lepaskan sweater abu yang tadinya dilingkarkan di leher. benar, bagian lengan sweaternya jeongwoo ikatkan melingkari leher.

kalian boleh katakan gaya berpakaian jeongwoo buruk. lagipula itu bukan hal baru bagi jeongwoo yang sering mendengar pendapat orang lain terhadap gaya berpakaiannya yang bagi sebagian orang, agak aneh. jadi jeongwoo maklum.

"nih, jadikan alas. lantai kotor. banyak kuman." balas jeongwoo sembari menyodorkan sweternya pada haruto.

keningnya sedikit berkerut. risih dengan haruto yang berbaring di lantai tanpa menghiraukan kehigenisannya. haruto lekas menerima sweater abu-abu jeongwoo dan menggelarnya di lantai. fokusnya segera tertuju pada jeongwoo yang tengah berjongkok dihadapannya lagi.

"masih lama?"

"setengah jam lagi. pulang aja duluan, gausah nunggu."

"nggak. ku tunggu."

"oh, oke."

***

jeongwoo selesai dengan latihannya sekitar dua puluh menit kemudian. tanpa perlu menunda lebih lama, dia dan haruto segera membereskan barang dan lekas pulang.

hari ini jeongwoo pergi ke sekolah dengan motornya sendiri, biasanya nebeng haruto atau pergi sendiri.

meski demikian, hari ini jeongwoo pulangnya ngikut haruto. gak ada alasan khusus sebenarnya. haruto inisiatif ajak jeongwoo pulang sebab tak mau jeongwoo berkendara sendiri dengan keadaan penat usai latihan―meski sebetulnya jeongwoo tak begitu lelah karna sudah terbiasa, tetapi jeongwoo setuju saja.

perihal motornya dibiarkan di sekolah. tak ada yang perlu dirisaukan sebab akan ada satpam yang berjaga berkeliling di sekolah tiap malam. jadi jeongwoo bisa tenang memikirkan motornya ialah aman.

haruto dan jeongwoo baru keluar kawasan lapangan ketika tiba-tiba dihampiri oleh dua orang adik kelas. adalah hyuna dan gyuhyeon.

keduanya serentak menghentikan langkah, menyisakan jarak dari si adik kelas.

❲✓❳ 𝐀𝐍𝐓𝐈-𝐑𝐎𝐌𝐀𝐍𝐓𝐈𝐂 ; 𝐇𝐀𝐉𝐄𝐎𝐍𝐆𝐖𝐎𝐎Where stories live. Discover now