Tiga belas

5K 272 5
                                    

Naura, Hito dan Liam kembali berkeliling di desa saat mereka bertiga tengah menikmati pemandangan di desa tersebut tiba-tiba ada seorang warga yang menyapa mereka

"Assalamualaikum" salam wanita paruh baya yang mereka tebak bahwa rumah nya ada di samping mereka

"Waalaikumsalam" jawab mereka bertiga

"Eh kalian, sini masuk kebetulan saya tadi habis bakar ubi" ajak wanita paruh baya itu

"Eng... enggak usah Bu" kata Naura

"Enggak papa loh, ayo sini" wanita paruh baya itu menarik tangan Naura pelan. Liam dan Hito hanya mengikuti istrinya saja dari belakang

"Sini duduk nak" ujar wanita paruh baya itu memberikan kursi kayu kepada Hito dan Liam sedangkan Naura ia menyuruh nya untuk duduk di dekat nya

"Ini ubi nya, nanti di cocol sana ini enak Lo" jelas nya

Naura mencoba ubi masak itu dan mencocol nya 'Rasanya lumayan juga' ujar Naura salah hati
Liam dan Hito baru memakan ubi itu saat mendapat anggukan oleh Naura

Mereka pun larut dengan pembicaraan degan Ibu Wati
Tapi disaat mereka berbincang tiba tiba ada wanita paruh baya dan anak perempuan yang mungkin di atas Naura

"Bu Idah, sini Bu" Bu Wati mempersilahkan mereka berdua untuk duduk

"Rame banget Bu" ujar wanita paruh baya yang dipanggil Ibu Idah oleh Bu Wati tadi

"Iya Bu, ini tadi saya habis masak ubi kebetulan anak ini lewat jadi saya panggil untuk makan ubi nya" terang Ibu Wati

Bu Idah menganggukkan kepalanya "Ini cowok ganteng dari mana" tanya Ibu Idah

"Kami dari Jakarta Bu"

"Owalla"

"Oh iya ini anak sana Tania, cantik kan" ujar Ibu Idah memperkenalkan anak nya kepada mereka bertiga, ralat mungkin hanya Liam dan Hito

Liam dan Hito mengerutkan keningnya bingung apa hubungannya dengan nya?

Dengan cepat Naura membalas ucapan Ibu Idah itu "Saya Naura Bu, dan mereka Liam dan Hito" ujar Naura

"Oh iya ganteng, anak saya ini sangat pintar memasak loh dijamin deh kalau kamu nikah sama anak saya kamu itu puas sama masakan nya" kata Ibu Idah membanggakan anak nya di depan Hito dan Liam

"Gimana kamu mau kan nikah sama anak saya" ucap Ibu Idah

"Maaf saya sudah menikah Bu" ujar Liam dan merangkul bahu Naura

"Oh kalau begitu kamu saja yang menikah sama anak saya ya" kata Ibu Idah kepada Hito

"Sa-" Hito belum menyelesaikan ucapan sudah di potong oleh anak nya Ibu Idah

"Iya mas, mas mau ya" ujar nya memeluk lengan kiri Hito dengan manja

"Saya su-" lagi lagi ucapan Hito di potong oleh nya

"Ayolah mas" anak Ibu Idah berniat mencium Hito tapi dengan cepat Naura menarik lengan Hito yang satu nya lagi dan segera pamit

"Makasih ya Bu sudah mengajak kami makan ubi, kita ada urusan mendadak jadi kami pamit dulu

"Permisi, Assalamualaikum"

"Iya nak waalaikumsalam"

Skip

"Itu ibu dan anak centil banget sih" Naura tak henti henti mengomel sesampai mereka di Vila

"Sabar yank" ujar Hito

"Oh jadi kamu mau di godain kaya gitu iya" tanya Naura

"Enggak sayang bukan git-"

"Emang ya semua laki laki itu buaya" omel nya lagi

"Bukan, enggak gitu sayang" bantah Hito

"Terus apa?"

"Aku cuma mau terbangun kamu bukan membela dia"

"Yelleh bilang aja iya"

"Astagfirullah sayang enggak"

"Udah deh diem aku tuh lagi emosi, istrinya emosi bukan nya di tenagin malah di ajak berdebat" omel Naura

"Udah ya sayang" ucap Liam

"Mending kamu mandi dulu deh trus kita makan atau nonton aja atau apalah" suruh Liam

"Oh jadi kamu ngatain aku bau gitu" marah Naura berdecak pinggang

"Astaga bukan gitu" bantah Liam

"Kalian berdua tuh sama aja, punya dua suami ko dua duanya bikin kesel" omel Naura berjalan meninggalkan kedua suaminya nya dia takut buka suara malah bikin tambah Naura emosi

"Dari tadi gue berusaha tenangin dia deh tapi ko di katain sih" ujar Hito

"Ya sama to"

"Huf udahlah gue mau minum dulu" ucap Hito beranjak dari sofa

"Sekalian bawain gue juga yak" ujar Liam

"Ambil sendiri"

"Kan sekalian to"

"Malas gue"

"Dih"


TBC.


Mawar Jk

Poliandri (Istri bersuami dua) [Tamat]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora