Dua puluh tiga

2.7K 168 13
                                    

Naura melanggar aturan yang telah Liam dan Hito buat, ia sudah empat jam lamanya di luar bersama Lisa. Meski sudah di peringatkan oleh Lita Naura tidak mau mendengarkan nya, ia ingin menghabiskan banyak waktu bersama sahabatnya itu

Hal itu membuat Hito langsung menjemput Naura dan membawa nya pulang ke rumah mereka. Karena Liam akan harus mengoperasi pasien jadilah Hito saja yang menjemput Naura

"Maaf" ucap Naura sesampainya mereka di rumah

"...." Hito tidak menjawab ia masih kesal dengan Naura

"Maaf" kata Naura lagi tapi Hito belum berbicara

Naura sudah menahan tangisnya saat ini, entah mengapa di kehamilan nya ini ia sangatlah cengeng. Padahal dulu Naura di kenal cewek bar bar waktu di sekolah nya

"Maaf hiks hiks maafin aku" karena tidak sanggup menahan tangisnya kini Naura sudah menangis tersedu-sedu sambil menundukkan kepalanya layaknya anak kecil yang habis di marahi oleh orang tua nya

Mendengar tangisan sang istri membuat Hito menghela nafas lalu membawa Naura ke dalam dekapan nya

"Syut, udah aku gak marah lagi ko" Hito menenangkan Naura menepuk punggung nya dengan pelan

Naura melonggarkan pelukannya lalu mendongakkan wajahnya menatap Hito "Beneran" tanya Naura dengan hidung merah karena habis nangis tadi

"Iya sayang" jawab Hito lalu mencubit hidung merah Naura

"Ih sakit tau" ucap Naura manja

"Iya maaf maaf"

Mereka kembali berpelukan dengan mesra tapi itu tidak bertahan lama saat bel rumah berbunyi

Tin tong

"Kamu disini ya biar aku yang buka pintu nya" ujar Hito kepada Naura

Clek

Hito mengerutkan keningnya saat melihat siapa yang datang di rumah nya

"Fika"

"Sial kenapa Hito ada di rumah kan dia baru pulang sore atau malam" ucap Fika dalam hatinya

"Eh kamu di rumah Hito kirain masih di kantor" ucap Fika tersenyum kearah Hito

"Ngapain" tanya Hito langsung yang malas berurusan dengan si Fika itu

"Gak ko cuma mau ketemu sama Naura, Naura nya ada kan?" tanya Fika

"Ada di dalam" jawab Hito dengan wajah datarnya

"Boleh masuk?"

"Hm"

"Naura" panggil Fika berlari kearah Naura yang tengah duduk di ruang tamu

"Fika" gumam Naura saat melihat Fika

"Hai kamu apa kabar?" tanya Fika ke Naura

Naura masih diam melihat Fika yang berubah? entahlah dipikirkan Naura saat ini hanya tertuju oleh tingkah Fika yang seakan akan peduli pada nya dan bayi nya

"Baby apa kabar" ucap Fika di depan perut Naura, saat Fika ingin menyentuh perutnya Naura mundur satu langkah sehingga Fika tidak menggapai perut Naura

"Kenapa?" tanya Fika karena Naura tidak mengizinkan nya menyentuh perutnya

"Tidak" jawab Naura singkat

"Apa yang kau inginkan" tanya Hito yang sendari tadi diam

"Tidak, aku hanya ingin berteman dengan Naura. Kamu mau kan berteman sama aku" kata Fika menggenggam kedua tangan Naura

Karena masih tidak mengerti dengan sikap Fika Naura memilih diam dan tidak menjawab pertanyaan Fika tadi

"Maaf kalau selama ini aku ada salah sama kamu, aku sudah melupakan masa lalu. Jadi bisakah kita berteman?" lanjut Fika yang masih memegang tangan Naura

"Aku sudah memaafkan mu, kalau berteman kita bisa bertem-" Naura belum menyelesaikan ucapan nya sudah langsung di potong oleh Hito

"Gak" ucap Hito

"Sekarang Naura harus istirahat, kau boleh pulang sekarang" lanjut Hito lalu memeluk pinggang Naura posesif

"Yaudah kalau gitu aku pamit ya" Fika sudah meninggal mereka berdua yang masih menatap kepergian Fika

"Kamu yakin dia berubah?" tanya Hito kepada Naura

"Ya, mungkin Fika sudah mendapatkan hidayah sehingga ia berubah" ucap Naura

"Sudahlah kamu jangan pikirkan itu lagi, itu tidak baik untuk ibu hamil. Sekarang kamu istirahat ya"

"Kamu gak balik lagi ke kantor?" tanya Naura

"Enggak sayang, ini udah mau sore aku juga mau lama lama berdua sama kamu" ujar Hito memeluk Naura dari depan

"Yaudah deh"

Mereka berdua naik kelantai dua lalu menuju ke kamar mereka untuk beristirahat.

Tbc.


Mawar Jk

Poliandri (Istri bersuami dua) [Tamat]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu