Dua puluh

3.8K 193 11
                                    

"Sayang kamu makan yang banyak, ini sayur, danging sama ikan" Mommy Adele mengambilkan makanan untuk Naura yang baik untuk orang hamil

"Di lemari gak ada kacang kacangan, jadi tadi gak masak deh" ujar Mami Sekar

"Gak papa Mi"

"Nih susunya sayang" Bunda Lina memberikan susu kepada Naura

"Makasih Bunda"

Mommy Adele, Bunda Lena dan Mami Sekar masih berada di rumah Naura, Liam dan Hito hingga malam hari. Mereka tidak bermalam, mereka akan pulang setelah makan malam

Saat memasak makan malam Naura sama sekali tidak menyentuh bahan bahan masakan itu, ia hanya di suruh diam duduk memperhatikan ketiga wanita paruh baya itu

"Oh iya besok malam kalian keruma ya, Mommy mau kita makan malam bersama keluarga sekalian syukuran kecil kecilan bersama keluarga" ujar Mommy Adele

"Iya nanti kita datang"

"Harus dong sayang kalau kamu mah, kalau mereka berdua mah gak papa gak penting juga" ucap Mami Sekar membuat Bunda Lina terkekeh begitupun dengan Mommy Adele

Sedangkan kedua pria itu mendengus kesal
"Mami ih, kita berdua kan ayah dari baby nya, harus ada juga lah masa gak penting gitu sih" ucap Liam

"Ya enggak lah kan ini untuk baby dan Mommy nya bukan Daddy nya" ujar Mommy Adele

"Terserah deh" ucap Hito memutar bola matanya malas, mereka tidak akan pernah menang berdebat dengan Mommy dan Mami nya

"Sudah gak usah goda menantu seperti itu" ucap Bunda Lina membela Hito dan Liam

Liam dan Hito lantas berdiri dan duduk di antara Bunda Lina "Bunda memang yang terbaik beda sama itu" ucap mereka berdua seraya menunjuk Mami Sekar dan Mommy Adele degan dagunya

Mommy Adele dan Mami Sekar menatap kedua anak nya dengan tajam sedangkan Bunda Lina terkekeh bersama Naura, anak da ibu ini memanglah unik, pikir mereka

_______

"Kita pamita ya sayang, kamu jasa diri ingat di sini udah ada nyawa loh" ucap Bunda Lina seraya mengelus perut Naura yang masih datar

"Iya Bunda"

"Mami pamit ya sayang" "Kalian berdua jaga istri kalian, kerja gak sudah lama lama, sebelum jam empat sore kalian haru ada di rumah. Biar Papi dan Daddy kalian yang urus sisinya" ujar Mami Sekar kepada Liam dan Hito

"Iya, pokonya kalian harus jaga istri dan calon anak kalian" timpal Mommy Adele

"Iya Mi, Mom"

"Mommy juga pamit ya sayang" pamit Mommy Adele

"Iya Mom, hati hati di jalan Bunda, Mami, Mommy" Naura melambaikan tangan kerah Lina, Adele dan Sekar

"Yaudah yuk, masuk" ajak Liam

Mereka bertiga kembali masuk di rumah mereka, karena belum terlalu malam mereka masih di ruang keluarga

"Sayang" panggil Naura kepada kedua suaminya

"Kenapa sayang" tanya mereka

"Aku mau makan makan bakso" ucap Naura

"Bakso?" tanya Hito, Naura mengangguk dengan semangat

"Kamu ngidam sayang?" tanya Liam kepada Naura mendekati nya lalu mengelus perut nya. Hito juga ikut mendekat dan ikut mengelus perut Naura

"Kayaknya ia deh yank" ucap Naura

"Yaudah biar aku yang pergi beli bakso nya, kamu sama Hito disini aja ya" kata Liam mengelus rambut Naura

Naura mengangguk lalu berkata "Tapi baksonya bakso Bandung ya sayang"

"Ha?" Liam yang masih belum mengerti menampilkan raut wajah yang bertanya kepada Naura

"Aku mau bakso nya dari Bandung, gak mau bakso yang lain" ucap Naura polos membuat Liam menganga lebar

"Ini udah malam sayang, Lagian jauha banget sih di Bandung, di depan komplek aja ada penjual bakso"

"Ya pokoknya aku mau bakso Bandung titik" ucap Naura lalu meninggalkan kedua suaminya

"Bagaimana ini to, ini kan ngidam pertama Naura masa kita gak turutin sih" ucap Liam meminta pendapat ke Hito

"Ya lo pergi beli dong bakso nya di Bandung" ujar Hito

"Yaudah deh gue pergi beli, lo pergi sana keatas, gue pergi dulu assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, hati-hati Liam dijalan"

_________

Pagi pagi buta Naura menangis karena melihat tidak ada Liam di dekat nya, dia kira Liam marah kepadanya dan pergi dari rumah.

Kerena merasa terganggu degan tangisan Naura Hito terbangun dan seketika ia panik saat melihat istri nya menangis, takut terjadi apa-apa sama anak dan istri nya

"Sayang kamu kenapa? perut kamu sakit? anak kita gak papa kan?" tanya Hito berturut-turut

"Hiks hiks Liam hiks pergi hiks"

"Ya kan kamu yang mau sayang" ucap Hito mengelus rambut Naura

"Gak hiks aku gak mau hiks"

"Ha?"

"Ih ko kamu itu sih masa seneng kalau Liam pergi"

"Iya kan kamu yang mau sayang, jadi Liam pergi beneran ke Bandung beli baksonya dan belum pulang makanya Liam gak ada di sini" jelas Hito sabar atas sikap bumil nya ini

"Aaa hiks hiks aku kira Liam ninggalin aku hiks hik"

"Enggak sayang Liam gak gak akan ninggalin kamu ok" Hito segera memeluk Hito menenangkan nya

"Kalau sampai dia ninggalin kamu aku bakal hajar dia sampai babak belur, dan tenang masih ada aku sayang" lanjut Hito

"Aaa hiks hiks kamu hiks ko so sweet banget sih hiks" ucap Naura

Hito dibuat terkekeh karena istrinya nya itu, hingga ia tak tahan untuk mencium seluruh wajah Naura karena gemas oleh tingkah nya

Tak lama setelah nya itu mereka mendengar suara mobil, dan mereka tau kalau itu suara mobil nya Liam

"Kayaknya itu Liam kamu disini aja ya biar aku yang buka pintu nya" ucap Hito melepaskan pelukannya dari Naura tapi sebelum ia turun dari kasur ia sempat mendarat kecupan mesra di kening nya istrinya

"Sayang" panggil Naura saat Liam dan Hito sudah memasuki kamar nya kembali

Naura ingin memeluk Liam tadi ditahan oleh Liam "Aku mandi dulu ya sayang" ucap Liam dan mengecup lembut puncak kepala Naura, Naura mengangguk menanggapi nya

"Nih bakso nya"

"Wah"

Degan binar bahagia Naura memakan bakso itu sesekali mengelus perut nya, perasaan nya begitu lega karena ngidam nya terkabul kan membuat senyum nya tak pernah lepas di wajah cantik nya itu.
Hal itu membuat kedua suaminya benar benar bangga dengan dirinya sendiri mampu membuat istri dan calon anak bahagia

Setelah Liam memberikan dirinya ia kembali di kasur. Naura langsung memeluk liam erat erat saat Liam mendudukkan dirinya di sisi Naura

"Tidur yuk ini masih sangat pagi" ajak Hito

Dan mereka kembali memasuki mimpi nya masing-masing

TBC.

Mawar Jk

Poliandri (Istri bersuami dua) [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang