EMPATBELAS

10.2K 93 1
                                    

Sahla menatap penuh cinta pada Nathan yang duduk dikursi kerja miliknya. Mereka duduk berhadapan, hanya dipisahkan sebuah meja.

Keduanya berada diruang kerja milik Nathan, tepatnya di kediaman Pradipti. Bukan Nathan yang meminta syaitonirrojim itu untuk ikut, tapi rengekan Amoy padanya yang membuat ia luluh hingga berakhir membawa mantan istri jejadiannya itu ke mansion.

"Nath, gimana kalo kita balik lagi kayak dulu! Aku masih cinta banget sama kamu." Sahla meminta.

"Aku tau kamu cinta sama aku. Buktinya kamu tadi bawa aku ke rumah sakit!" Nathan tetap diam, tidak merespon ucapan wanita gila didepannya. Bukan niat Nathan ingin menolong, tapi banyak pasang mata yang melihat kejadian tabrakan yang ia lakukan, tidak ingin memperparah keadaan, ia meminta salah satu orang untuk menelpon ambulans. Begitu-begitu Nathan masih taat aturan.

"Aku mau kita sama-sama lagi. Barengan rawat Amoy, anak kita."

"Kita?" Nathan menatap Sahla tajam. Ia bangkit dari duduknya, berjalan menghampiri Sahla yang duduk di kursi dengan gaya menggoda.

Nathan mendekat, jemarinya menyentuh leher Sahla, membelainya dan.....

"AKHHH!"

"Gue nggak perlu ulang ucapan gue dirumah sakit tadi!" Nathan semakin menekan leher Sahla.

"Nathhh...ngghhh!"

"Lepashh!" Sahla merasakan sakit dilehernya, tangannya mencoba menggapai lengan Nathan. Memintanya agar menghentikan cekikannya.

"Papah!" Nathan melepas cekikannya, ia tersenyum lembut pada Amoy yang berlari kearahnya.

"Jangan lari honey, nanti jatuh!" Nathan menghampiri Amoy yang telah berganti pakaian.

"Ayok papah sodokin vagina Amoy sama penis papah!" Amoy berujar semangat. Tidak tahu jika seseorang tengah menatapnya kaget.

Sahla tekejut tentu saja. Baru sebulan ia pergi meninggalkan keduanya, namun lihat, anaknya itu sekarang sudah melakukan enaena, dan itu dengan mantan suaminya.

What the hell!

Ia saja tidak pernah merasakan bagaimana penis Nathan menyodok lubang vaginanya. Bagaimana mungkin bocah cabe-cabean seperti anaknya ini bisa membangkitkan nafsu mantan suaminya.

"Amoy!" Panggil Sahla.

Amoy menoleh, "Kenapa mamah?"

"Amoy nggak boleh ngelakuin itu!" Sahla mencoba tenang.

Amoy cemberut, "Tapi kata papah, Amoy boleh loh mainin penis papah!"

"Kata papah, Amoy boleh minta sodokin penis papah ke vagina Amoy." Amoy mulai berkaca-kaca, ia tidak suka jika keinginannya tidak dituruti.

"Amoy mau disodokin penis papah, huwaaaa!"

"Ssst, dont cry honey!" Nathan mengecup lembut bibir Amoy, kedua tangannya turun kebawah, mengusap lembut bokong Amoy yang sedikit kempes.

"Nggh, ahh!" Amoy mendesah, ia menarik leher Nathan agar semakin dalam menghisap bibirnya. Dan tentu saja dituruti oleh Nathan tanpa penolakan.

Sahla membulatkan kedua matanya lebar-lebar, terkejut setengah mati. Apalagi saat tangan Nathan dengan santainya turun kebawah, menelusup masuk meremas vagina anaknya.

"Kamu gila Nath, dia anak kamu!" Jerit Sahla frustasi. Ia memisahkan kedua insan yang tengah bercumbu itu dengan paksa. Membuat Amoy sedikit limbung ke belakang, beruntung Nathan dengan tanggap menangkapnya.

"Huwaaa mamah kok dorong Amoy sih, Amoy masih pengen dicium sama papah!"

"Hikkss, hikss!"

Nathan semakin murka, ia menatap Sahla dengan pandangan super dingin. Menyentuh miliknya sama saja menjemput kematian.

MY Hot Papa_MHP (END_TERSEDIA PDF)Where stories live. Discover now