DELAPANBELAS

9.1K 91 0
                                    

"Papah!" Amoy dengan seragam sekolah menghampiri Nathan yang tengah duduk di sofa ruang keluarga. Amoy baru saja pulang sekolah.

"Papah udah pulang! Yeyy!" Amoy berhambur memeluk Nathan.

Nathan mengecup rambut Amoy, tangannya membelai lembut punggung Amoy naik turun.

"Nggghh, Amoy mau nonton Masha sama paman bear papah!" Amoy melepas pelukannya, ia mencoba mengambil remot tv yang berada di ujung sofa. Tubuhnya menjadi telungkup dengan paha Nathan sebagai bantalan.

Bokong Amoy menungging tepat didepan Nathan, seakan meminta untuk dibelai.

"Yey, Amoy dapet remotnya..ahhh!" Amoy menoleh, bokongnya sedang ditampar oleh papahnya.

Nathan menampar bokong Amoy cukup keras hingga bekas kemerahan begitu tampak terlihat.

Amoy begitu menikmati karena sesuatu yang baru pertama kali ia rasakan.

"Tampar lagi pah, Amoy pengen lagi ah!"

Nathan menuruti, ia semakin keras menampar bokong Amoy hingga berubah warna menjadi kemerahan.

"Akhh!" Desah Amoy, tangannya menggenggam remot tv sangat erat. Bibirnya ia gigit untuk menyalurkan rasa nikmatnya.

"Pah ahhh!"

Jari telunjuk Nathan membelai belahan pantat Amoy, merangsangnya.

"Ngghhh!"

"Masukin papah, Amoy pengen vaginanya disodok pake jari papah!" Ucap Amoy tidak tahan, semenjak melakukan enaena urat malu Amoy seakan menghilang.

"Papah mau kekantor honey!" Nathan memberitahu, ia menyingkap celana dalam berwarna pink yang dipakai Amoy sampai vagina basah itu terlihat oleh kedua matanya.

"Nggh papah!"

"Sodokin ih. Amoy pengen di sodokin!" Jerit Amoy. Ia tidak suka rasanya, Amoy ingin ada sesuatu yang memasuki lubang vaginanya.

Nathan melirik jam dipergelangan tangannya, tentu saja kepulangannya ke mansion ada alasan. Berkasnya ketinggalan padahal ia ada rapat pertemuan.

Masih setengah jam lagi.

Nathan kemudian melirik kebawah, burung bangkotannya juga ikut-ikutan menegang.

Masih sempat. Batin Nathan.

Ia menarik lepas celana dalam Amoy sampai bawah lutut. Melebarkan kedua paha Amoy hingga tampak vaginanya yang merah merekah. Nathan menunduk, menjilati setiap permukaan vagina Amoy dari luar sebelum lidahnya masuk kedalam, mengobok-obok didalam sana.

Jari jempolnya bergerilya mencari bulatan kecil sebesar biji jagung, memelintirnya dan mencubitnya keras. Membuat Amoy diserang rasa enak secara bertubi-tubi.

"Aghh-ahhh!"

Amoy bergerak gelisah, sepertinya ia akan pipis.

Pantatnya semakin menungging, sengaja agar papahnya semakin dalam memanjakan vaginanya.

"Sedot terus papah, ahhh!" Nathan menghisapnya, menyedot vagina Amoy kuat-kuat.

"Mau pipishh!" Cairan orgasme juga pipis bercampur menjadi satu. Wajah Nathan basah terkena cairan squirt milik Amoy.

Amoy menengok ke belakang, ia terkejut saat melihat wajah papahnya yang basah penuh cairan juga ada putih-putihnya di pipi.

"Huwwaa wajah papah kotor, ada putih-putihnya!"

"Maafin Amoy papah!"

"No prob honey. Ini enak." Ucap Nathan menenangkan, jarinya mengusap pipinya yang terdapat cairan kental milik Amoy. Menjilatnya dan menelannya dengan santai.

MY Hot Papa_MHP (END_TERSEDIA PDF)Where stories live. Discover now