Bab 2 Mertua vs Kunci

44 4 0
                                    


Daftar 5 kesamaan Mertua dengan Kunci versi Mei :

1. Kunci berasal dari logam besi. Bukan berarti mertua itu bertangan besi (tapi kebanyakan iya sih). Tapi besi akan bersuara berdenting bila dibawa kemana-mana. Dan begitulah juga mertua. Lebih banyak berisik bila ikut kemana pergi. Atau lebih parah lagi, mengeluarkan suara tak enak didengar pada saat yang nggak tepat.

2. Kunci memiliki fungsi utama untuk membuka suatu hal. Mertua sama dengan kunci, dalam hal ini untuk memenangkan hati anaknya.

3. Kunci suka hilang pada saat dibutuhkan, dan tiba-tiba nongol di tempat tak terduga ketika Kita lagi tidak memerlukannya. Ya seperti itulah kira-kira Mertua. Kayak sinetron "Kejar Daku, Kau Kutangkap".

4. Kunci, kalau sudah rusak kita kalang kabut dibuatnya. Gitu juga mertua kalau sakit.

5. Tiap rumah punya satu kunci utama, tiap kendaraan juga punya satu kunci untuk mengendarainya. Kalau Kamu mau ganti kunci, dengan kata lain kamu harus ganti juga rumah atau kendaraannya, dong?


Mei menyetir hingga sudah mau sampai ke tujuan. Rumah mereka di kompleks C nomor 28, paling ujung gang perumahan. Dari kejauhan, Mei melihat pagar rumahnya sudah terbuka dengan lebar seolah siap menyambut kedatangannya. Begitu juga pintu rumah yang juga menganga, dengan sosok mertuanya duduk di depan jendela menggandeng tangan seorang anak perempuan usia lima tahun. Dan ya... Mereka tidak memakai masker. Hanya memakai daster pakaian rumah yang bisa dipakai sehari-hari sekaligus untuk tidur.

Mei memarkir mobil di seberang rumahnya, numpang di depan rumah tetangga mereka Pak Ahmad Sang guru ngaji yang baik. Davin masih pulas tertidur. Kegantengannya sudah ternoda dengan air liur yang menetes sampai kerah baju tanpa bisa dikontrolnya. Kemudian Mei turun, menghampiri mertua dan keponakan imutnya itu.

" Mama Reika ngapain kesini? Davin dari bandara belum mandi. Masih banyak virus..." Sengaja menjaga jarak, Mei sedikit berteriak supaya apa yang dikatakannya jelas.

" Mei ini... Masa iya, suaminya sendiri dibilang banyak virus. Kurang ajar, Kamu. Ini lhoh, gimana Kamu ini. Udah tau suami mau pulang, kenapa rumah nggak dirapihin dulu ih... Mama bantuin nyapu barusan. Iya kan, Laura?" Gadis kecil itupun mengangguk saja mengiyakan. Tangannya sibuk meraba dan memperhatikan boneka LOL ditangannya.

" Mama Reika sama Laura pulang ya... pulang dulu. Daripada kenapa-kenapa nanti. Biarin Davin mandi dulu..."

Mei seperti sibuk menghalau anak ayam tetangga yang masuk ke halaman rumahnya. Gestur yang dibuat Mei sama, tapi kali ini menggusah pergi mertua dan ponakannya. Bukannya Mei jahat, tapi ini semua demi kebaikan. Mei tahu, situasi awal pandemi seperti ini sangat riskan. Salah-salah, nanti Mei yang dituduh menyebarkan virus berbahaya pada keluarga Davin.

" Mei ini ya! Mama mau ketemu Davin. Udah lama nggak ketemu, tau! Mama sudah bawain sup telur puyuh kesukaan Davin biar bisa dimakan hangat-hangat. Mama Reika ini selalu persiapan orangnya! Nggak kayak Kamu... Suami mau datang, rumah masih berantakan!"

Mei menghela napas panjang. Mama Mertuanya melanjutkan omelannya, kali ini sambil menebas-nebaskan sapu lidi diantara rumput yang sudah agak terlalu rimbun di halaman depan. Mei masih bertahan di posisinya, berusaha tidak kontak fisik dengan si Laura yang begitu menggemaskan. Kalau tidak karena pandemi ini, Mei akan langsung mengangkat dan mengayun bocah itu, bermain-main sampai mereka berdua terpingkal-pingkal.

Davin agaknya mulai terbangun dari tidurnya karena mendengar suara tebasan sapu lidi. Davin juga bangun perlahan, merasakan roda mobil berhenti berputar dan Ia dalam keadaan berhenti sekarang. Tak butuh waktu lama, Davin menyadari apa yang terjadi. Pasti Mamanya berulah lagi.

Up & Down Lockdown [TAMAT]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ