Bab 14 Kabar Berita

25 3 0
                                    


Mei duduk di meja belajarnya waktu masih gadis. Meja itu masih berdiam di kamarnya, masih dengan tatanan rak buku yang sama sebelum Ia meninggalkannya. Masih dengan kursi dan bantal sandaran winnie the pooh-nya dulu. Pena bulu dan koleksi ballpoint warna-warninya masih terjajar rapi. Beberapa pajangan masa kecilnya masih bertengger manis di tepian rak. Ada miniatur stitch, Disney 101 dalmatians, lady and the trump. Juga ada snowglobe teddy bear yang membuatnya teringat masa-masa enam tahun pacarannya. Tapi bukan dengan seorang yang kini akan Ia ceraikan.

Kepada Yth,

Ketua Pengadilan Negeri Surakarta

Jalan Jl. Slamet Riyadi xxxxxx.

Perihal : G U G A T A N P E R C E R A I A N

Dengan hormat,

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Ercilia Mei Sutanto Putri

Alamat : Jl. xxxxxxxxx

Dengan ini mengajukan GUGATAN PERCERAIAN di Pengadilan Negeri Surakarta terhadap suami Penggugat, [ Davin Ericko ], berdasarkan KTP, beralamat di Jl. xxxxxxxxx , selanjutnya disebut sebagai "TERGUGAT".

Adapun yang menjadi dasar dan alasan Penggugat mengajukan gugatan perceraian ini adalah sebagai berikut :

1. Bahwa pada tanggal 4 Januari 2016 telah dilangsungkan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dan telah dicatatkan berdasarkan Kutipan Akta Perkawinan No. { xxxxxxxxxxx} yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Surakarta.

2. Bahwa dalam masa perkawinan, Penggugat dan Tergugat tidak/ memiliki anak.

3. Bahwa selama dalam perjalanan kehidupan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat timbul banyak permasalahan yang diakibatkan adanya ketidakcocokan dan perbedaan prinsip diantara Penggugat dan Tergugat Penggugat sehingga selalu berbeda pendapat dengan Penggugat

4. Bahwa oleh karena hubungan rumah tangga Penggugat – Tergugat tidak dapat dipertahankan lagi maka Penggugat mengajukan Gugatan Cerai ini

5. Bahwa dengan demikian tujuan dari perkawinan untuk membentuk Rumah Tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan tidaklah tercapai, dan bahkan tidak mungkin dapat dipertahankan lagi, untuk itu cukup beralasan bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan perceraian berdasarkan ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 dan agar kiranya Pengadilan Negeri Suraka menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya.

6. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 35 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975, mohon agar diperintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Surakarta untuk mengirimkan salinan putusan perceraian yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Catatan Sipil Surakarta untuk dicatat dalam buku register yang disediakan untuk itu.

Berdasarkan uraian yang Penggugat telah sampaikan diatas, maka Penggugat mohon kiranya Ketua Pengadilan Negeri Surakarta c.q Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara berkenan menerima permohonan Penggugat dan selanjutnya memberikan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menetapkan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang dilaksanakan pada tanggal 4 Januari 2016 sebagaimana telah dinyatakan sah berdasarkan Kutipan Akta Perkawinan yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Surakarta putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya;

3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Surakarta atau pejabat yang ditunjuk untuk mengirimkan salinan putusan perkara ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Surakarta untuk didaftarkan dalam buku yang tersedia untuk itu;

Atau apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya.

Hormat saya,

Penggugat

Ercilia Mei Sutanto Putri

Mei memeriksa ejaan nama lengkapnya, nama lengkap suaminya; yang kini bersatatus sebagai 'tergugat'. Sudah benar. Ia memeriksa nomor KTP, alamat lengkap dan segala printilan mengenai identitas. Tidak ada yang salah. Terlalu teliti, Ia melakukan double check pada poin undang-undang pernikahan yang tercantum pada surat itu. Semua tepat. Tidak ada masalah. Terakhir, Mei melihat uraian alasannya mengajukan cerai.

Pena berujung runcing merk hi-tech kesayangannya dari bangku sekolah menengah seolah menjadi lunglai dan terletak begitu saja disamping lembaran kertas yang bertumpuk diatas map cokelat. Sudah banyak data yang Mei baca. Di Indonesia saja, angka pengajuan perceraian naik hampir tiga kali lipat saat pandemi corona. Sedangkan Dunia mengalami 137% presentase kenaikan angka perceraian setelah karantina wilayah untuk menekan angka pertambahan korban virus covid-19. Setelah serangkaian peristiwa dalam rumah tangganya di masa pandemi ini, akhirnya Mei akan menjadi bagian dari fenomena itu.

Tunggu.

Mei meninggalkan smartphone-nya di lantai dua ruko rumah masa kecilnya itu. Sedangkan Mei berada di kamarnya di lantai tiga. Jauh memang jarak Mei dengan smartphone-nya. Namun, deringan smartphone yang melantunkan lagu 'A whole New World' dengan nada tinggi melengking Naomi Scott masih terdengar olehnya. Mei buru-buru turun.

" Mei... Halo. Keadaan semakin runyam, Mei. Mama positif covid. Mama kena dari Davin yang abis hangout sama Leo." Terdengar suara panik Selin dari seberang sana.

Yang Mei tahu, badannya menggerakkannya untuk mengambil langkah cepat. Mei mengemasi barang sebisanya masuk ke dalam kopernya, Ia tak lagi melakukan double check atas bawaannya tersebut. Mei sudah berganti pakaian celana jins dan baju lengan panjang, serta mempersiapkan masker dua lapis sambil mengutak-atik smartphone, scroll sampai kebawah, dan meneliti e-commerce yang memiliki penerbangan paling cepat untuk kembali ke Jakarta. Ada! Pesawat akan berangkat mala mini dan Mei sekarang bergegas memesah gocar untuk pergi ke apotik skala nasional demi melakukan rapid test yang hasilnya cepat.

" Ke mana, Mei?" Mama Mei bertanya ketika mereka berpapasan di muka toko.

" Pergi rapid. Aku flight balik ke Jakarta mala mini." Mei menjelaskan singkat dan terburu-buru.

Tidak ada percakapan lebih lanjut antara Mei dan dan Mamanya. Mama Mei tidak berkomentar, Ia berpikir bahwa Mei kembali ke Jakarta untuk mengurus perceraiannya, sekaligus mengambil barang-barang. Mei sungguh ingin menyelesaikan semua ini dengan secepatnya. Oleh karena itu, yang bisa dilakukan Mama Mei hanya mendukung puteri sulungnya itu.

Penerbagan Solo-Jakarta sungguh waktu yang singkat. Yang membuat lama adalah proses antri check in, menunggu di ruang tunggu, tunggu semua bagian pesawat siap untuk take off. Begitu pesawat sudah melayang di udara, Mei kembali dalam perenungannya.

Suara mesin pesawat yang tenang semakin mendukung kelengangan yang ada. Adanya penerapan protokol kesehatan kursi penumpang yang berjarak, membuat Mei lebih nyaman dan leluasa untuk duduk tenang. Dalam suasana hening itu, Mei kembali mencoba menyelami hatinya.

Seharusnya hati Mei merekah hangat mendapatkan semua perhatian dari Rangga seperti dulu. Seharusnya ada kupu-kupu mengepakkan sayap di perutnya ketika Rangga menunjukkan grafir cincin yang dipakai di jari kelingkingnya selama ini. Harusnya ada perasaan tersanjung yang menjalar pada dirinya karena Rangga menunjukkan kasih sayangnya yang tidak berubah dari dulu, meskipun Mie menghianatinya. Perasaan janggal dirasakan Mei. Mei ibarat Puteri, yang disanjung dan dimaklumi, tanpa tahu harus bagaimana membalas semua perlakuan itu.

Namun benak Mei selalu dipenuhi oleh Davin, Davin, dan Davin. Davin yang menunjukkan kelembutan pada Mei. Davin yang menganggap Mei adalah yang paling terutama. Davin yang bersandar pada Mei. Davin yang seolah bisa tegar dan melakukan apa saja bila ada Mei. Bersama Davin, Mei memiliki perasaan dibutuhkan dan dihargai kehadirannya sepenuhnya.

Ya, Davin membutuhkan Mei.

Sedangkan Rangga, tidak apa-apa tanpa Mei.

#ceritacinta #romance #domesticromance #kisahcinra #kamaksara #drc2021 #domesticromancecompetition2021 #naulimedia #penasaran

Up & Down Lockdown [TAMAT]Where stories live. Discover now