Bab 11 Yang Pernah Hadir

19 3 0
                                    


Hal-hal yang dikangenin dari Rumah Solo setelah udah nikah :

1. Suasana rumah yang senantiasa ramai, dari pagi sampai ketemu malam. Ya gimana nggak, ruko ini sentral penjualan spare part motor. Buka tiap hari kecuali minggu dari jam 8.00 pagi sampai jam 9.00 malam. Suasana rasanya nggak pernah sepi, dan nggak pernah ngerasa sendirian.

2. Kamar. Ada ikatan psikologis yang nggak bisa dijelaskan dheh. Sejak dapet kamar sendiri pas umur lima tahun, kamar itu jadi sejarah banyak hal!

3. Masakan Mama. Siapa sih, yang kangen masakan Mamanya? Poin ini terutama kangen sama oseng ikan pedha sama jagung khas buatan Mama. Semua sayur NO, kecuali jagung. Jagung termasuk jenis sayur nggak sih?

4. Minum air di rumah. Nggak pakai galon, atau air suling. Rumah ini pakai air sumur yang dimasak dulu, didihkan sebelum diminum. Rasanya beda...

5. Kangen kasur, bantal, selimut, boneka, semuanya!!!

6. Kangen bisa jadi diri sendiri, ngapain aja tanpa perlu mikirin perasaan orang lain, kangen nggak harus bertanggung jawab atas semuanya.


Hari Sabtu, bukan hari santai bagi Mei yang seorang dosen. Segala pelatihan, workshop, maupun seminar, kebanyakan diselenggarakan di hari itu. Begitu juga yang terjadi hari ini. Setelah memakan makan paginya yang adalah segelas susu dan roti isi selai nanas buatan Mamanya, Mei langsung bersemedi di hadapan laptopnya. Mei melakukan persiapan bahan sebelum menjadi pembicara.

Untung saja, setelah semua kejadian dan perjalanan Mei, seminar yang harus dihadirinya kini sebagai pembicara adalah seminar yang cukup santai. Topiknya adalah bagaimana berkomunikasi yang baik lewat pesan teks di grup media. Topik ini menjadi penting, karena dalam masa pandemi ini banyak komentar-komentar negatif, hasutan, dan bahkan penghinaan yang bertebaran di media sosial.

Sampai detik ini Mei masih nyaman. Mamanya belum buka suara menanyakan tentang kepulangannya. Davin tidak mencarinya. Mama Reika juga tampaknya masih syok. Selin juga belum ambil tindakan.

Sesi seminar itu berlangsung seru. Banyak pendapat dan pertanyaan tak terduga di dalamnya. Seperti tentang bagaimana komunikasi pemerintah pada masyarakat di awal pandemi. Kemudian, beberapa nama muncul seperti dokter Terawan, dan Master Dedy Corbuzier yang sering mengulik tentang kasus covid dari sisi lain (bukan sisi medis). Hal-hal tersebut membangkitkan semangat Mei, sehingga Ia pun larut dalam kegiatannya

Webinar menggunakan zoom tersebut diakhiri dengan foto bersama. Lucu juga sih, bila biasanya foto bersama setelah seminar adalah foto yang keren memperlihatkan seluruh peserta dengan background panggung, tapi pandemi mengubah hal itu. Foto bersama sekarang seolah dengan jarak garis-garis tipis hitam, setiap orang seperti dipenjara dalam satu kotaknya, sehingga kurang bisa berekspresi menunjukkan dirinya. Dalam kotak kecil-kecil itu, apa sih yang bisa diharapkan? Sedikit sekali yang bisa ditunjukkan. Kalau ingin wajahnya jelas, sebagai bentuk eksistensi hadir di seminar; maka harus dekat-dekat dengan kamera sehingga frame akan penuh dan tidak akan menunjukkan begitu semampainya dirimu atau begitu sekal otot lenganmu. Kalau ingin memamerkan tinggi tubuh, lekuk tubuh; maka siap-siap saja Anda tidak dikenali karena begitu jauh dari kotak kecil.

Sesaat setelah acara selesai, smartphone Mei berbunyi nyaring. Mei belum sempat minum air ataupun makan siang ketika itu. Begitu melihat wajah sang pemanggil di smartphone-nya, Mei mengeryitkan dahi. Mei tidak langsung menerima panggilan itu.

" Mei.. Mama masak ayam sambel jeruk. Kamu mau makan di kamar? Turun aja yuk...? Hose juga mau makan siang tuh. Dia abis ngerjain PR."

Hose adalah anak sambung April. Usianya sudah sepuluh tahun sekarang. Hose sudah mau beranjak remaja. Seharusnya, ini adalah masa-masa yang sulit buat April. Sebagai Ibu sambung, April harus bertindak tepat menghadapi fase-fase Hose mendekati akil balig. Ah, Mei merasa seharusnya lebih banyak memperhatikan April. April juga pasti butuh dukungan menghadaapi banyak pergumulan dalam rumah tangganya.

Up & Down Lockdown [TAMAT]Where stories live. Discover now