01# The Begining

5K 438 45
                                    

"Maafkan aku.Maaf..."
Hujan deras turun menyerang bumi, membisukan suara lain selain deru air yang turun.

Pisau dapur berlumur darah itu terjatuh dari tangannya dan wanita itu, ia tersungkur dihadapan suaminya.

Dia baru saja membunuhnya,
membunuh suaminya sendiri.
Pria separuh baya tersebut
berlumuran darah, dimana cairan merah itu menggenang disekitarnya.

"Maafkan Mamamu ini, putraku."
lirihnya sembari terisak.

Pakaian wanita itu dipenuhi bercak darah yang masih segar dan baru, dan ternyata ia menggendong seorang bayi.
Seorang bayi dibalut kain biru yang ikut terkena bercak darah.

la kembali menangis sembari
menimang-nimang bayi yang belum mengerti apapun itu.

Beberapa saat kemudian, bayi
itu menangis. Ia menangis
sekencang-kencangnya namun suara itu diredam oleh deru hujan.

Jisoo bisa tenang.

Tidak akan ada tetangga yang menyadari ataupun mendengar mereka.

"Shh, sayang, Mama disini." bisiknya sembari menimang putra tunggal
miliknya itu.

Bayi itu masih menangis, dengan
tangan kecil yang menggapai-gapai
wajah milik Jisoo. Wanita itu kembali terisak.

Apa yang telah ia lakukan?

Melihat putranya menangis yang
mungkin sadar karna Ayahnya tiada, membuat Jisoo menyesal.

la sangat menyesal tapi sudah terjadi, maka dari itu, ia harus memulainya.

Jisoo meletakkan bayi itu diatas
soffa, lalu ia kembali tersungkur di
lantai, dekat mayat suaminya.
la perlahan-lahan menyebar darah
suaminya itu ke sisinya.

Wanita itu menggambar sebuah
lingkaran besar menggunakan darah, lalu perlahan-lahan, sebuah pentagram yang besar.

Deru hujan semakin deras, seakan-akan rumah itu akan di buat runtuh.

Akhirnya, gambaran itu selesai.

Sebuah bulatan yang diisi pentagram besar menggunakan darah suaminya atau lebih tepatnya, tumbal.

"Ayo sayang, sudah waktunya." ujarnya sambil tersenyum.

Ia menggendong kembali bayi itu
seraya menimang-nimangnya dan
membawanya ke tengah pentagram tersebut.

Bayi tersebut ia letakkan disana, dan ia mengucapkan mantra-mantra tak jelas dari bibirnya.

Lalu mengambil sebuah kertas putih, pisau, dan tinta.

"Satan, I summon you. I have a quality
soul to sell if the price is right."
ucapnya sembari menutup mata.

Tiba-tiba lingkaran dan pentagram itu terbakar, membuat Jisoo memekik kaget. Sang bayi pun mulai kembali menangis, melihat kobaran panas itu
disekitarnya.

Kobaran api itu membesar, Jisoo
pikir ia gagal dan rumahnya akan
terbakar hangus, namun tidak. Asap berkumpul disekitar lingkaran itu dan-

"What quality of soul do you have,
desperate human?"

Suara besar itu membuat bulu kuduk Jisoo berdiri, sembari ia mengatur napasnya.

Dari asap itu, muncul sebuah kaki
hewan tepatnya kambing, berwarna merah, lalu sosok mahluk yang ia panggil itu muncul.

Lucifer.

Bertubuh manusia dan berkaki kambing, seluruh tubuhnya berwarna merah, terutama matanya.

(𝙀𝙉𝘿) 𝗖𝗹𝗮𝗶𝗿 𝗗𝗲 𝗟𝘂𝗻𝗲 ft ℎ𝑎𝑟𝑢𝑘𝑦𝑢𝑤𝑜𝑜Where stories live. Discover now