06# The spring

1.6K 240 55
                                    

Musim semi?

Kapan musim semi akan datang kembali?

Yang Jeongwoo lihat akhir-akhir ini hanya tumpukan salju yang dingin dan menyebalkan.

Dia merindukan musim semi, dedaunan hijau yang tumbuh kembali, bunga yang mekar dan matahari hangat menyinari bumi, diiringi aroma hangat dari teh susu bersama Junkyu.

Hanya musim semi dan Junkyu, menjadi dua hal yang Jeongwoo sukai dari kehidupan manusia. Ia membenci sisanya.

"Woo?"

Senyum langsung tersunggingkan di paras tampannya saat mendengar suara manis itu memanggilnya, ia menoleh.

"Ada apa, my queen?" sahutnya.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Junkyu seraya menghampiri Jeongwoo, lalu memeluk erat tubuh besar itu dari belakang.

Tubuh Junkyu hampir sepenuhnya tertutupi oleh tubuh besar Jeongwoo.
Pria berbahu lebar itu terkekeh, lalu menarik Junkyu ke hadapannya dan mendekapnya dari belakang.

"Aku tidak memikirkan apa-apa."

"Bohooong. Kau pasti sedang memikirkan sesuatu!" ujar Junkyu.

"Alright, alright. Aku memang sedang memikirkan sesuatu, dasar cerewet." balasnya diakhiri dengan cubitan di hidung Junkyu.

"Kau sedang memikirkan apa?"

"Aku hanya sedang memikirkanmu." bohong Jeongwoo sembari terkekeh.

"Woo, kau tidak pintar berbohong."

"Beraninya kau mengatai seorang Iblis tidak pintar berbohong?"

Keduanya sama-sama tertawa sambil mengamati perlahan turunnya salju ke halaman depan kediaman mereka.

"Aku merindukan musim semi." tutur Jeongwoo.

"Musim semi...?"

"Yeah, spring. Dimana kau selalu mengajakku jalan-jalan keluar setiap hari tanpa lelah."

"Aku selalu mengajak mu jalan, karna aku tahu kau menyukainya saat musim semi, kan?" tanya Junkyu dengan senyuman.

"Hm, kau benar, sunshine."

Mata keduanya kembali tertuju keluar jendela tersebut.
Diluar kelihatannya sangat dingin, dan sangat putih seperti kerajaan salju.
Suhu di dalam pun ikut naik, Jeongwoo mempererat pelukannya ke tubuh Junkyu.

"Tenang saja woo, musim semi akan kembali, dan kita akan jalan-jalan lagi!" pekik bocah itu dgn riang.

"Aku malah berpikir ingin mengadakan pesta musim semi di rumah." ujar Jeongwoo.

"Pesta? Ah, jangan! Rumah ini penuh mayat dan jiwa yang tak jelas, kalau tamu yang datang menemukannya bagaimana?"

"Kau benar juga. Bagaimana kalau piknik?" saran Jeongwoo.

"Bagaimana kalau ada serangga? Kau kan takut serangga."

Ah, benar.

Iblis penguasa neraka seperti Jeongwoo yang kejam dan suka menyiksa itu takut terhadap serangga.
Ia pernah tanpa sengaja membakar sebuah taman di Berlin saat berlibur, karna berusaha membunuh serangga.

Serangga dan Jeongwoo bukan kombinasi yang baik.

"Sial, kau benar, pumpkin'. Aku lupa." kutuknya.

"Lalu apa yang akan kita lakukan?"

Sebuah ide terbesit dibenaknya, membuat Jeongwoo tersenyum nakal terhadap ke arah Junkyu.

(𝙀𝙉𝘿) 𝗖𝗹𝗮𝗶𝗿 𝗗𝗲 𝗟𝘂𝗻𝗲 ft ℎ𝑎𝑟𝑢𝑘𝑦𝑢𝑤𝑜𝑜Where stories live. Discover now