12# The Mouse

1.5K 181 65
                                    

Dilarang keras menyangkut-pautkan dengan dunia nyata!
Kalo ada sih, ya, rada-rada berarti
(-_- )ノ
klo ada typo, tolong kasih tau ya (◔‿◔).











Fei menatap sup lobak dengan asap mengepul itu, sembari mengerutkan keningnya.
Ia lalu menutupnya dengan tutup panci, dan membawanya ke meja makan.

Di meja makan sudah tersedia berbagai masakan.

Ada roti yang baru saja dikeluarkan dari oven, Oregano yang berasap dan sup kacang hitam yang baru mendidih. Karna harinya dingin, menu makan siang hari ini harus panas dan berkuah.

Namun entah kenapa, setelah menghabiskan waktu satu jam lebih untuk memasak sup, Fei tiba-tiba menjadi ragu dengan masakannya itu.

Well, wajar saja dia ragu, ini pertama kalinya ia masak sup lobak dan mengikuti instruksi dari interner.

"Apa sup lobak memang seperti ini? Kenapa terlihat berbeda dari yang di internet?" gumamnya.

Fei lalu menyendok sedikit dari sup panas tersebut, aromanya memang lezat tapi ia tak tahu pasti akan rasanya.

Pada akhirnya, sup panas itu masuk ke mulurnya.
Rasa panas yang membakar kerongkongan itu membuatnya sedikit bergidik, walaupun memberikan kehangatan kecil.

"Umm, rasanya pas."

Wanita pertengahan 20 tahun itu melepaskan apron merah miliknya, dan menggantungkannya saat mendengar suara pintu depan terbuka.

Ia melangkah dengan cepat menuju kedepan, berniat menyambut Haruto dan tamu yang akan menginap disana.

"Aku pulang."

"Selamat datang!" sapa Bibi Fei dengan senyuman lebar.

Haruto hanya tersenyum lesu, karna ia tahu ini akan jadi hari yang berat. Bocah jangkung tersebut hanya berjalan melewati Bibi Fei.
Sementara itu, ada satu Bocah lagi yang muncul dengan senyuman kecil.

"Ah, Junkyu-ya, selamat datang di kediaman keluarga Watanabe." ujar Fei.

"Terima kasih, Bibi. Disini hangat sekali." balasnya seraya melepas mantel tebal miliknya.

"Kalian baru saja kembali dari medan salju yang dingin, kan? Bagaimana kalau kita awali siang ini dengan makanan hangat?"

"Benarkah? Apa tidak apa-apa?" tanya Junkyu.

"Tentu saja, lagipula kau menginap disini, kan? Jadi santai saja, okay?"

Junkyu mengangguk dengan pelan dan memajang sebuah senyuman, sekali lirik saja Haruto tahu itu senyuman palsu.

"Haruto, cepat ganti pakaianmu dan makan sianglah bersama." titah Fei.

Bocah jangkung itu ingin langsung mengunci diri di kamar saja rasanya tapi ia tahu Bibi Fei akan tetap menggedor kamarnya.

"Baik, Bibi."

Ia berjalan malas menaikki tangga, menuju kamar tidurnya.
Namun langkahnya terhenti saat mendengar percakapan keduanya.

"Bibi, aku bisa mengganti pakaianku dimana?" tanya Bocah bermanik hazel itu.

"Eum, kau bisa mengganti pakaianmu di kamarku-"

"Tidak!"

Keduanya langsung menoleh kaget kearah Haruto yang ada di pertengahan tangga tersebut.
Dalam hati, Junkyu terkekeh. Haruto benar-benar takut jika ia mendekati orang tersayangnya.

Sungguh menggemaskan.

"Apa maksudmu dengan tidak, Haruto? Maksudku, dia tidak mungkin berganti di kamar Ayah atau di ruang tengah, kan?"

(𝙀𝙉𝘿) 𝗖𝗹𝗮𝗶𝗿 𝗗𝗲 𝗟𝘂𝗻𝗲 ft ℎ𝑎𝑟𝑢𝑘𝑦𝑢𝑤𝑜𝑜Where stories live. Discover now