16# Silence

1.2K 170 64
                                    

Pintu mahoni bercat putih itu dikuncinya dua kali, ia lalu mencabut kuncinya dan meletakannya di dalam saku celana.

Klik.

Lampu kamar mandi mewah tersebut dihidupkan, terpampang sebuah bathtub besar, shower dengan ruangan kaca, dan wastafel mewah yang dihiasi cermin besar.
Belum lagi hiasan-hiasan lain yang ada di dalamnya.

Kamar mandi bernuansa emas dan putih itu membuat Junkyu menghela napasnya.

Ia sudah sering melihatnya, sudah cukup bosan. Mungkin orang yang pertama kali masuk kesana akan menjatuhkan rahangnya karna keindahan dan mewahnya kamar mandi kediaman mereka.

Kakinya ia langkahkan menuju wastafel tersebut, wajah manisnya terpantul di cerminnya.
Diputarnya keran air hangat, dan ia membasuh wajahnya beberapa kali.

Deru air yang hidup di wastafel tersebut menemani Junkyu di dalam kamar mandi.
Setelah membasuh wajahnya, ia mengeringkannya dengan handuk dan seketika tertegun saat menatap wajahnya sendiri.

Dan ia teringat wajah Jisoo.

Wanita yang pernah melahirkannya dulu, dan yang ingin menjual nyawanya dulu.

"Bagaimana kabar Ibu disana sekarang ya? Pft." gumamnya lalu terkekeh.

Pastinya sekarang wanita itu sedang disiksa disana, bersama Iblis.

Tanda pentagram di lehernya mengintip dari sela kemeja putih yang ia kenakan, tangan Junkyu membuka sedikit kerah baju tersebut dan memperlihatkan tanda kepemilikan itu.

Tanda kepemilikan yang Jeongwoo buat ketika ia masih bayi. Junkyu lalu berpikirㅡ

Apa ini terlalu jauh?

Apa dia terlalu jauh berjalan bersama Jeongwoo?

Ini benar-benar sangat jauh, dia dan Jeongwoo udah sangat berada di jalan yang jauh.
Sesuai janji, setelah lulus dari Sekolah itu, Jeongwoo akan langsung menjadikannya seorang Istri dari Lucifer.

Apapun yang terjadi, dia adalah calon istri seorang penguasa neraka.

Maniknya menangkap sebuah bekas lovebites berwarna merah keunguan didekat pentagram itu.
Dibukanya kancing baju pertama, dilebarkannya untuk memperjelas sekujur lovebites yang bertenggeran di dadanya.

Ah.

Setengahnya milik Jeongwoo, dan setengahnya lagi milik Haruto.

Bekas lovebites itu ada begitu banyak di sekujur tubuhnya, tapi Junkyu tidak begitu keberatan.

"Bagaimana jika Jeongwoo melihat ini?" ucapnya seraya menatap lovebites yang Haruto ciptakan.

Well, lovebites milik Haruto masih merah keunguan, sangat kentara.

Lovebites milik Haruto ternyata ada banyak disekitar lehernya, apalagi di dadanya.
Jeongwoo mungkin akan murka jika mengetahuinya.

Bagaimanapun caranya, Junkyu harus bisa menutupi bagian lehernya setiap saat. Mungkin dalam beberapa waktu, ia harus menolak love-timenya bersama Jeongwoo.

Dan ia harusㅡ

Knock. Knock. Knock.

"Dear, kau didalam?"

Junkyu tersentak kaget, ia tersadar dari benaknya dan menoleh ke arah pintu.
Untung saja pintu itu sudah dikuncinya terlebih dahulu, kalau tidak, mungkin Jeongwoo sudah menangkap basah lovebites tersebut.

(𝙀𝙉𝘿) 𝗖𝗹𝗮𝗶𝗿 𝗗𝗲 𝗟𝘂𝗻𝗲 ft ℎ𝑎𝑟𝑢𝑘𝑦𝑢𝑤𝑜𝑜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang