Part 2

29.8K 2.9K 70
                                    

Hari sudah mulai memasuki waktu siang hari ketika Ospek Universitas Indonesia hari pertama telah selesai dilaksanakan. Namun sebelum pulang wakil ketua BEM memberi pengumuman.

“ingat yah adik-adikku besok berangkat lebih pagi. Jam 7 tepat Ospek akan kita mulai. Dan untuk yang terlambat kalian tahukan? Jadi terima dan tanggung sendiri resikonya”. Kata-katanya sangat tegas sambal pandangannya mengedar ke seluruh penjuru lapangan.

“Silahkan dicata barang-barang yang harus kalian bawa besok pagi”. Ujar dari seorang gadis berpawakan tinggi itu membuat para mahasiswa baru Kembali mengeluarkan alat tulis yang sebelumnya sudah tersusun rapi di dalam tas.

“baik saya mulai, nasi perang, air minum 1500L merek UI, snack petualang, permen sik asik, susu macan, dan terakhir roti bantal isi.” Putri, si gadis kecil berhenti sejenak melihat respon dari para mahasiswa baru itu.

“baiklah semuanya kalian boleh pulang, hati-hati disaat perjalanan pulang” ujar Putri selaku Bendahara BEM dan diberi respon baik oleh mahasiswa baru. “baik kak, terima kasih”.

Retno sampai rumah sekitar pukul dua siang. Retno langsung mengganti bajunya dan makan dengan terburu-buru. Membuat bundanya mengernyit heran. Tak bisakah anaknya itu makan dengan pelan seperti makanannya akan diambil oleh orang lain saja.

“Retno, pelan-pelan sayang makannya, ngak ada yang akan mengambil makan siang kamu.” Sambil memberikan segelas susu untuk anaknya.

Retno meneguk susunya dari ibunya sebelum menjawab, “nanti Retno mau pergi lagi bunda mau mencari barang-barang untuk Ospek besok, jadi harus cepet, Retno ngak mau mengundur-undurkan waktu bunda.”

“iya Retno tapikan makannya bisa pelan-pelan saja, tuh liat sampe belepotan nasi kamu tuh.” Ibunya tertawa melihat anaknya karena makanannya belepotan kemana-mana persis anak enam tahun saja.

“hehehe iya bunda.” Sambal cengegesan.

Setelah makan Retno langsung kedapur untuk mencuci piring habis makannya tadi, dan kemudian ijin pada bundanya untuk pergi mencari barang-barang untuk besok pagi. “Bunda Retno pergi dulu yah, dah Bunda.”

“Iya, hati-hati sayang”

Kemudian Retno pun pergi mencari barang-barang yang di cari untuk besok, tapi diperjalanannya ada seseorang yang tidak sengaja menabrak dia, hingga Retno terjatuh karena tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya.

“aduh pantatku sakit, duh siapa sih yang nabrak aku.” Kemudian Retno bangun dan melihat siapa pelaku yang menabraknya tapi tidak terlihat wajahnya karena ketutup oleh masker.

“ih… kalau jalan hati-hati dong, Retno jadi jatuh nih, pantatku sakit banget lagi.” Memajukan bibirnya 1cm, dan kemudian yang menabrak tadipun menjawab tapi sebelum menjawab dia tersenyum kepada sang pemuda.

“hehehe maaf yah gue ngak sengaja, maaf yah” sambal menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

“ya udah kalau gitu aku pergi dulu, lain kali kalau jalan pakai mata, permisi” kemudian sang empu yang dikasih tau menjawab.

“kalau pake mata sakit dong mata gue.” Sambil terkekeh geli dan itu membuat Retno makin kesal kepada seseorang yang menabraknya tadi.

“ish.. nyebelin banget sih” sambil mengomel-ngomel tidak jelas dan terus berjalan pergi untuk membeli barang yang dia butuhkan.

“dia cantik dan manis kalau diliat dari dekat, ahh semoga gue bisa dapatkan elo Retno Dewana” sambil pergi dari tempat kejadian.

TBC
Hayo siapa laki-laki itu yah
Terima kasih semuanya

Ketua BEM Is My Boyfriend {END}✔️Where stories live. Discover now