Part 11

15.5K 1.3K 150
                                    

Setelah mengantar Retno, Putra pulang ke rumahnya. Setelah sampai wajah cerah dan senyum Putra mengembang, sampai di depan pintu, kakaknya yang melihat adiknya senyum-senyum nggak jelas rada takut, wong malam-malam kok senyum-senyum gitu, dirasuki kali.

"Ngapa lu, pulang-pulang senyum-senyum nggak jelas?" Tanya Rini, Kakak Putra.

Yang ditanya masih memasang wajah senyumnya. "Kak, gue diterima dia." Melihat keributan di depan, ibu dari kedua anaknya tersebut menuju mereka, sambil mendengarkan perkataan putranya yang mengatakan 'Diterima'.

"Siapa yang diterima bang?" Tanya sang ibu.

"Putra Ma, diterima sama pacar Putra yang baru." Jawab Rini.

"Wah... anak mama udah laku lagi aja nih." Goda sang ibu, yang membuat sang kakak menahan tertawanya.

"Hehehe, mama bisa aja."

"Mana sih, mama mau lihat pacar kamu. Cantik nggak, temen cewek kampus kamu?" Tanya sang ibu kembali, yang membuat Putra bingung untuk menjawab.

"Mah, Putra minta maaf sebelumnya, tapi pacar Putra cowok mah, maaf." Jawab Putra lirih, takut kakak dan ibunya kecewa sama orientasi seksual dia. Mendengar jawaban Putra, ibu dan kakaknya cengo atas jawaban Putra.

"Wah adek gue belok, yes dapat asupan gue, mana sini gue mau liat dong fotonya." Jawab sang kakak yang antusias. Ibunya masih cengo sama perkataan anaknya, terus ibunya tersenyum.

"Duh kamu mah, mama sih suka aja sama pilihan kamu, karena mama nggak mau memaksakan jodoh anak sendiri, kebahagiaan kamu kebahagiaan mama juga, jadi jangan takut yah sayang. Ohhh iya bener mana nih foto pacar kamu, mama mau lihat." Jawab sang ibu yang membuat Putra menahan tangisnya, ibu sama kakaknya menerima dia.

"Bentar ma, kak. Nih fotonya." Kakak sama ibunya yang melihat foto sang adik ipar dan calon mantunya tersenyum.

"Put, pacar lo cantik banget, manis lagi, dia cowok kan? Duh bawa kerumah dong kapan-kapan." Jawab sang kakak yang antusias kembali, yang membuat sang adiknya hanya terkekeh.

"Iya loh bang, pacar kamu cantik, bawa kerumah kapan-kapan, mama mau kenalan sama dia, oh ya papamu tuh juga jangan kasih tau dulu." Putra hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Papa memangnya dimana mah?" Tanya Putra.

"Di kamar mah papamu, ngurus berkas-berkasnya, duh mama aja sampe pusing liat berkasnya." Oceh mamanya.

"Ya udah deh mah, Putra masuk dulu." Setelah mengatakan itu Putra masuk ke kamarnya, sebelum masuk ke kamarnya Putra mencium pipi ibunya, kemudian melesat masuk ke kamarnya.

Tanpa mereka sadari, orang yang tadi sedang dibicarakan mendengar semuanya dari awal masuk rumah si Putra. Laki-laki yang dibicarakan tadi hanya tersenyum simpul. Kemudian naik lagi ke atas, untuk melihat istri keduanya, yah berkas-berkas perusahaannya.

~~~~

Dilain tempat, Retno masih senyum dia selalu mengingat tentang dia dan kakak tingkatnya, dia masih tidak menyangka bahwa dia dan kakak tingkat yang dia suka ternyata menyukainya kembali, dia melihat cincin di jarinya, betapa cantik dan bagus cincin tersebut.

Setelah lama Retno tersenyum, ada notif masuk di hpnya, ternyata itu dari kakak tingkatnya (pacarnya), Retno kembali tersenyum.

Mas Putra❤️
Dek lagi apa?

Retno
Lagi rebahan mas, mas udah pulang?

Mas Putra❤️
Mas? Kamu manggil aku mas?

Ketua BEM Is My Boyfriend {END}✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang