Part 3

27.3K 2.4K 16
                                    

“apa-apaan sih tuh orang bikin kesel aja, sabar Retno sabar, lebih baik aku mencari barang yang akan dibawa besok.” Retno pergi yang tidak lama lagi akan sampai ke toko yang dia tuju.

Setelah sampai Retno pun mengambil apa saja yang akan dibawa besok untuk Ospeknya. Setelah semua barang sudah dia dapatkan Retno pergi menuju kasir.

“berapa total semuanya bu?”

“tiga puluh lima ribu semuanya kak.”

“ini bu uangnya, terima kasih bu.”

Sebelum pulang Retno pergi ke toko roti dekat toko tadi. Setelah sampai Retno disambut oleh adiknya yang sedang memakan es krim paddle pop.

"Apatuh kak? Banyak banget belanjaan Kaka." Tanya Riski.

"Ini barang-barang Kakak untuk besok, dan ini roti buat kamu sama bunda, sana kasih bunda, Kakak ke kamar dulu." Kemudian Retno pergi ke kamarnya untuk istirahat.

Waktu menuju tujuh malam yang artinya waktu makan malam, Retno pun turun menuju ruang makan untuk makan malam, disana sudah ada ayah dan adiknya yang sedang menunggu makanan yang sedang dibuat oleh bundanya. Retno pun membantu bundanya yang sedang di dapur. Setelah selesai mereka berdua menyiapkan makanan yang sudah tersedia.

“Retno tadi bagaimana Ospek hari pertama kamu?” tanya sang kepala keluarga dirumah tersebut.

“seperti biasanya yah, tidak ada yang spesial sama sekali, eh tapi aku dapat teman baru waktu Ospek tadi.” Jawab Retno.

“bagus kalau begitu, cari teman yang baik yah no, nggak semua orang yang kamu pikir baik belum tentu baik, ayah cuman takut kamu salah pergaulan, kamu waktu SMA, disana ada sahabat kamu yang ayah percaya, dan sekarang sahabat kamu pergi ke luar negeri untuk kuliah disana, jadi ayah harap kamu berhati-hati dalam bergaul, ini juga berlaku untuk kamu Riski kamu kan juga mau lulus SMP.” Cemas ayah Retno, ayah Retno hanya takut anaknya salah pergaulan dan membuat dia menjadi anak nakal dan membangkang.

Sebelum menjawab Retno tersenyum lembut. “iya yah aku usahain cari teman yang baik, ayah jangan khawatir yah, aku juga sudah dewasa jadi aku tahu mana yang benar dan salah, dan juga aku mencari teman yang sehat kok.”

Kemudian adiknya Retno juga menjawab. “iya yah.”

“baiklah ayah percaya sama kalian berdua, anak ayah yang cantik dan ganteng pasti bisa menjaga diri.” Sambil menggoda anak sulungnya, dan membuat sang empunya kesal.

“ayahhhhhhh ihh aku kan anak laki-laki masa dibilang cantik sih, aku ganteng bukan cantik, Riski aja dibilang ganteng masa aku dibilang cantik sih.” Membuat Retno hanya mengomel-ngomel tidak jelas.

“persis seperti ibunya.” Batin ayah Retno sambil tersenyum lembut.

“udah-udah lebih baik kalian melanjutkan makannya, gak baik tau udah disediakan makanan di depan mata tapi dianggurkan, setelah itu Retno dan Riski kali tidur yah biar besok tidak terlambat.”

“okay/iya bunda.” Jawab mereka berdua.

Setelah makan Retno pergi ke kamar untuk istirahat, dan semoga saja Ospek hari kedua tidak membuatnya kelelahan (semoga saja).

TBC
Terima kasih sudah mampir

Ketua BEM Is My Boyfriend {END}✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang