Fang | Forgive Me

258 46 2
                                    

Fang x Reader
⋇⋆✦⋆⋇ Forgive Me⋇⋆✦⋆⋇

☆★☆

Disuatu tempat diantara galaxy Milky Way, terdapat satu kapal angkasa besar yang memuat banyak mahluk beragam mulai dari manusia hingga alien. Kapal angkasa itu tidak bergerak kemanapun hanya berdiam pada koordinat tempat yang sama selama puluhan tahun lamanya dan disanalah banyak nyawa yang dapat selamat maupun mendingin disana.

Milky Way Hospital Center

Sebuah rumah sakit yang menampung banyak tubuh dan termaksud dalam rumah sakit yang amat sangat berjaya dalam menyelamatkan nyawa makhluk yang berobat disana.

Disana pada gerbang masuk rumah sakit berdiri satu pemuda dengan rambut ungu dan mata merah tertutup dengan kacamata khasnya, dia tersenyum tipis sambil menatap kearah satu gedung tempat tujuannya sesekali di liriknya juga sebuket bunga hyacinth ungu. Kemudian dengan langkah pelan namun tegas menuntutnya menuju meja resepsionis sekedar meminta izin untuk melakukan kunjungan.

"Anda selalu datang seperti biasa Tuan Fang, Silahkan pasien pasti senang dengan kedatangan anda disetiap bulannya!"

Fang, sang pemuda ingin menjawab ucapan ringan itu namun belum juga berucap dia terhenti seketika sesaat sebuah kilas ingatan masa lalu terlintas di benaknya. Sebuah senyum hambar terukir di kurva bibirnya

"Ah tidak juga!"

"Baiklah, waktu anda seperti biasa 2 jam Tuan! Silahkan habiskan waktu anda, terimakasih!"

Mendengarnya Fang mengangguk paham lalu berjalan menuju kearah ruangan tempatnya biasa berkunjung itu. Sungguh saat ini Fang sangat berbeda dari dirinya yang biasa nya, bila selalunya dia akan terusan menebar pesonanya maka sekarang dia tampak diam dengan bibir terenyum tipis, tatapannya hanya tertujuh pada sebuket bunga ditangan meski begitu pikirannya berasa ditempat lain. Beberapa perawat serta pasien bersemu merah menatap ketampanan sang pemuda, sungguh dibandingkan dirinya yang biasanya kali ini Fang sungguh 3x lipat lebih tampan. Beberapa diantaranya juga berbisik mengapa pemuda tampan itu selalu berkunjung ke rumah sakit.

Siapa yang dikunjunginya? Saudaranyakah? Tapi kakak sang pemuda sedang menjalankan misi di luar sana! Lalu siapa yang dikunjungi sang pemuda? Kenalan? Sahabat? Atau Kekasih? Sungguh banyak tanda tanya mengalir begitu saja dengan hanya melihat sang pemuda terus berjalan menuju ruangan tujuan.

Tepat di ruang bernomor 093, Fang berhenti di hadapannya dengan tanganya terulur membuka pintu sebagai batas antar ruangan, perlahan cahaya seketika sirna dari mata merah itu memberikan kekosongan abadi menatap pada sosok yang terbaring di atas kasur rawat. Dia terus berusaha tersenyum meski tidak dengan matanya.

Blam

Pintu tertutup pelan dan Fang kembali berjalan menuju ke tempat vas bunga, mengganti bunga pada vas yang sudah kering dengan bunga baru dengan jenis yang sama. Setelah hal itu selesai barulah Fang duduk pada kursi yang terletak di samping kasur pasien.

Tatapan tertujuh pada tangan pasien yang dimana terdapat sebuah infus disana, di genggamnya perlahan seakan tubuh sang pasien seperti keramik yang seketika akan hancur bila diperlakukan dengan kasar. Sungguh tindakan yang diberikan oleh Fang sangat lembut di setiap gerakannya.

"Aku datang berkunjung kembali Kak!" Ucap Fang dengan suara serak.

Entah mengapa, meski hal ini sudah menjadi kesehariannya sejak dua tahun lalu tapi dirinya tetap tidak terbiasa untuk bertindak seakan tidak ada apa-apa. Dadanya terasa sesak, pandangan memburam akibat air mata yang menggenang dipelupuk matanya, tubuhnya bergetar menahan perasaan yang berkecambung dalam dirinya.

"Maaf Kak, Abang Kaizo kali ini tidak bisa berkunjung lagi sebab terkendala dengan misinya tapi dia janji akan berkunjung bulan depan lagi, sama seperti bulan lalu, ingkar janji!" Ucapnya seketika memelan.

"Tapi kakak tenang saja, Fang datang jadi Kakak tidak akan kesepian bukan? Ah, apa kakak tahu aku dan Abang Kaizo datang menyelamatkan kadet lain di planet sirkus, Abang Kaizo bertarung sengit dengan musuh, aku juga membantu sedikit dengan kadet lainnya dan akhirnya kami menang. Keren kan? Harusnya kakak melihat saat itu, itu sungguh momen yang menakjubkan!"

Fang terus berucap tidak peduli dengan suara serak nya mengalun dari mulutnya, sungguh dia hanya ingin menghabiskan waktu dengan menceritakan segala pengalaman yang dialami. Suara EKG juga mendampingi cerita Fang seakan menjadi musik pengiring untuk segala cerita yang dikatakannya.

Perlahan, suara tangis kecil terdengar di sela cerita Fang namun tidak juga dia berhenti bercerita. Semua hal yang hal dialami selama sebulan dan belum dia katakan pada sang Kakak diucapkan hingga semuanya tak tersisa.

"...hiks, makanya cepat bangun, Kak [Name]~"

Fang menggigit bibir bawahnya untuk menghentikan tangis meski itu tidak juga mempan sejak tadi membuat darah merembes dari ujung bibirnya diikuti air mata yang akhirnya ikut mengiringinya.

"Aku dan Abang merindukan senyumanmu, maaf.. maaf.. maaf.. Seharusnya aku yang ada disini, harusnya kakak masih bisa memberikan kehangatan untuk semua orang, harusnya aku yang ada di posisi kakak, maaf.. Semuanya salahku, hiks~ maafkan aku Kak [Name], maafkan aku!"

Setiap detiknya dari saat itu, Fang terus Melontarkan kata maaf untuk sang kakak dihadapan, kata maaf itu untuk meminta maaf atas diri Fang yang membuat [Name], sang kakak perempuan Fang dan adik perempuan Kaizo mengalami koma sejak dua tahun lamanya. Saudara yang disembunyikan keduanya demi untuk menjaga keselamatan sang saudara dari segala bahaya.

Tentunya Fang selalu menyalahkan dirinya atas hal ini tapi Kaizo mengatakan bahwa adiknya ini jangan terlalu mengalahkan dirinya karena dia tahu bahwa [Name] juga akan mengatakan hal serupa untuk kejadian tidak menyenangkan saat itu. Namun meski begitu Fang selalu diam-diam mengalahkan dirinya mau berapa lama pun itu, yang dia tahu bahwa jika dirinya tidak ceroboh untuk melanggar peraturan saat itu maka [Name] tidak akan terbaring dengan banyak selang terhubung ke tubuhnya. Karenanya seperti yang kalian tahu, Fang menjadi sosok yang selalu taat akan peraturan demi menyelesaikan misi dan tidak menyukai saat seseorang melakukan hal yang tidak dikatakan di misi.

Fang membenci itu.

Hingga dua jam waktu kunjungan berakhir dan akhirnya Fang meninggalkan ruangan sang kakak dengan senyum kecil dan kecupan ringan pada kening [Name]

"Cepat bangun Kak [Name], aku sayang Kakak!" Kata Fang lalu menutup pintu meninggalkan sosok [Name] yang terbaring diatas kasur.

~Omake~

Tak lama saat Fang sudah pergi, terlihat pergerakan kecil dari tubuh [Name]. Kelopak matanya terbuka perlahan memperlihatkan mata merah khas keluarga mereka. Terduduk diatas kasur lalu tangannya terukur menyentuh keningnya tempat kecupan sang adik sebelumnya ada. Senyum tipis namun hangat terukir dibibir pucatnya.

"Sudah dua tahun ya? Adik kecilku itu ternyata sudah sebesar ini tapi tetap saja bagiku dia masih kecil! Hehe.."

Tawa kecil mengalun lembut mengisi ruang yang selalunya hanya disini isakan tangis itu, senyum [Name] semakin melebar bersama atas dirinya menatap ke luar jendela menampilkan angkasa luas.

"Dasar bodoh, seharusnya akulah yang minta maaf karena telah membebani dirimu dengan koma ku selama ini dan tidak menunjukan diriku yang sudah sadar, mungkin dipertemuan berikutnya aku akan mendapat sambutan kecil yang hangat!"

Nyatanya [Name] sudah terbangun beberapa menit sebelum Fang masuk namun tidak berniat sedikitpun untuk memberitahu bahwa dirinya sudah sadar dari koma.

End
~ Fang | Forgive Me ~

.

.

.


Asix bangett,
lumayan nyesek ternyata

But [Name] gak seru ih
Bisa-bisanya dia buat adik iparku nangiss
Ckckck, meresahkan~

Seperti biasa, kritik dan sarannya dong *˙︶˙*)ノ

About You and Me | BoboiboyWhere stories live. Discover now