Ying | Exit

131 24 0
                                    

Ying & Reader
⋇⋆✦⋆⋇ Exit ⋇⋆✦⋆⋇

☆★☆

Ditaman rumah sakit, si gadis berkacamata itu lagi-lagi terlihat sendiri. Langit biru berisikan gumpalan kapas putih menjadi salah satu hal favorit bagianya di tempat menyesakan ini.

"Memandang langit lagi?"

Suara lembut itu mengalihkan perhatian gadis kacamata, senyuman mengembangkan seketika di wajahnya lalu ia kembali memandang langit sekali lagi dengan perasaan yang bertambah bahagia.

"Memangnya tidak boleh ya, [name] sendiri mengapa mendatangi ku?" tanya gadis berkacamata itu.

"Tentu saja karena kau memanggilku, Ying. Sejak kapan kau menjadi bodoh?" tekus gadis bernama [name] sambil menyentil dahi gadis berkacamata bernama Ying itu.

Ying berpura-pura mengaduh kesakitan pada [name] dan hanya membuat keduanya tertawa saja. Tak lama Ying terdiam membuat [name] disampingnya mengkerut heran.

"Kenapa lagi?"

"Tidak ada."

"Dengar, kau tidak bisa membohongi ku. Jelaskan kenapa dengan wajah jelekmu itu hm?"

Ying tersenyum pahit, tanganya mengepal memperlihatkan kegelisahan baginya. "Kau benar, begini.. Dokter mengatakan bahwa tak lama lagi aku akan sembuh dan bisa keluar dari sini tapi, "

"Ah, kau mencemaskanku?"

Ying tersentak namun akhirnya mengangguk mengiyakan ucapan temannya itu. [Name] tersenyum lembut dibuatnya, tangannya mencoba menggenggam tangan sang teman dengan hati-hati.

"Tenang saja, meski kau sembuh aku akan selalu bersamamu. Tidak peduli bahwa aku akan hilang, bukankah kau akan selalu mengingatku?" jelas [name] membuat mata Ying mulai berkaca.

Dia tidak mau teman dekatnya ini jauh darinya, tapi di lain hal ia juga ingin sembuh. Ying ingin meninggalkan tempat ini, dia ingin kembali bertemu teman serta kekasihnya. Ying juga merindukan mereka.

Sungguh mengesalkan saat Ying mengetahui bahwa orang terdekat hanya bisa berkunjung sebulan sekali agar proses pengobatan bisa berjalan dengan baik.

"Dengar Ying, bukankah kau ingin sembuh. Aku tidak akan selalu bisa menemanimu kau tahu itu kan?"

"Aku tahu, tapi bagaimana jik-"

"Kau punya kawan yang menyayangimu bahkan kekasihmu selalu menghawatirkan mu Ying. Kau hidup dengan penuh cinta dan kau pantas bahagia. Lagipula aku tidaklah nyata!"

Ying terdiam menunduk, cukup lama hingga ia mengangguk mengiakan hal itu. [Name] sudah hilang ditempat itu tanpa meninggalkan jejak apapun seakan hilang bersama hembusan aingin.

~Omake~

"Kau merindukanmu!"

Ying tertawa kecil lalu memeluk kekasihnya itu "Ya aku juga merindukanmu, begitu pula dengan kalian semua!" ucapnya memandang kearah kawan-kawannya itu.

"Hehe.. Kami tahu kau bisa sembuh dari depresimu itu,"

"Kau hebat Ying tapi sekali-kali bergantunglah oada kami!"

"Terimakasih karena berjuang selama 3 bulan ini tanpa kami!"

"Sama-sama!"

.

.

.

"Meski kau muncul dari pikiranku, tapi kenangan bersamamu adalah saat paling membahagiakan yang pernah ada."
- Ying

End
~ Ying | Exit ~

.

.

.

Hmm..
Kalau gak ngerti
Jadi gini,

Ying kena depresi sebab
something lah dan tidak
ingin bergantung ke siapapun
termaksud kawan2-nya

Nah, karena itu secara gak
sadar Ying menciptakan [name]
Meski akhirnya Ying tahu [name]
gak nyata dan konsul deh dokter

Gitu :D

About You and Me | BoboiboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang