Thorn | Who is The Real?

193 26 0
                                    

Thorn x Reader
⋇⋆✦⋆⋇ Who is The Real? ⋇⋆✦⋆⋇

☆★☆

"Lepaskan aku!!"

[Name] memberontak dari tangan para kesatria yang menahannya, sang gadis telah menjadi tersangka sebagai seorang putri palsu dan berusaha membunuh sang putri asli. Dirinya mengeluarkan semua amarah yang ditahannya sejak lama, berusaha menjelaskan bahwa dia tidaklah berdusta.

"Akulah yang asli, kalian telah terperdaya oleh iblis kecil itu. Kumohon percaya padaku!!" jelas [name] terus memberontak namun mayoritas orang percaya pada sosok lain yang serupa dengannya.
"Kalian percayalah padaku!"

Tetap saja, wajah yang selalu lembut padanya itu kini penuh akan tatapan dingin dan niat membunuh. Wajah teman lama kini memandangannya seakan [name] adalah hal yang amat tercela. Bahkan sang terkasih berusaha menenangkan dia yang bagi [name] palsu, begitu sakit hati [name] melihat kejadian ini.

"Aku takut, dia hendak membunuhku dengan racun!"

"Tenanglah dia tidak akan melukaimu lagi bahkan seujung rambutmu takkan kubiarkan dia menyentuhnya!"

Putri itu berlinangan air mata. Sungguh bagi minoritas sang putri sangat pandai berakting namun tetap saja bagi mayoritas [name]lah yang pintar berakting dengan sikap putri angkuhnya itu

"Bawa pendusta itu menjauh, aku tidak ingin melihat wajahnya lagi. Dia akan dapatkan akhir hidupnya dalam tiga hari!"

Diam-diam dibalik pelukan sang putri tersenyum miring, keangkuhan kini timbul karena rencanya telah berhasil tetap saja aktingnya tetap jalan dan itu disadari oleh sang lawan.

Sedangkan [Name]?
Dia kini terdiam, sungguh tidak percaya bahwa dia akan kalah dengan gadis menjijikan dihadapannya. Dia benar-benar tidak memiliki niat lagi untuk membantah, semuanya sudah terlambat, dia merasa telah kalah

"Kau menang, terimakasih untuk pertunjukan indahnya!" gumang [name] memandang lantai aula tanpa minat.

* * *

Dua hari berlalu begitu lama bagi [name] suhu dingin di penjara bawah tanah kini seakan menjadi teman dalam kesendiriannya. Tuduhan sebagai putri palsu, hilangnya kesetiaan teman, dan bahkan tidak ada yang membantunya hingga detik terakhir.

Lelah

[Name] lelah dengan semuanya, dia ingin segera mengakhiri ini. Tapi tetap saja kepalanya kini terisi dengan beberapa berumpamaan, hanya satu, [name] hanya perlu satu orang yang percaya dirinya dengan itu mungkin dirinya bisa membalik keadaan seperti semula dan menghancurkan putri palsu yang merampas tempatnya itu

"Andai saja bukan? Kalaupun tidak ada mungkin mati ialah pilihan terbaik tapi aku tidak ingin mati."

Tap!

Sebuah langkah kaki terdengar mendekat tapi sang gadis tampak tidak peduli, namun langkah kaki itu terhenti tepat di pintu sel lalu membukanya, berdiri di hadapannya membuat [name] sebuah rencana kecil terbesit diotak cerdasnya kini dia tersenyum miring atas hal itu.

"Maaf, harusnya aku lebih berusaha. Aku gagal membuat yang lainnya percaya, putri palsu itu, Dia.. Hiks.. Maafkan aku [name]!" ucap sessorang itu, air matanya jatuh membasahi tanah.

Mencernah dengan baik omongan sosok tersebut [name] mendongkak menatap sang lawan bicara dengan tatapan penuh kekosongan.
"Thorn ya? Terimakasih sudah percaya padaku tapi kini sudah terlambat, besok aku akan berakhir dialun-alun kota."

"Tidak, Ayo pergi denganku! Meski sedikit tapi ada beberapa orang yang bersedia mati untukmu. Kami akan menghilang pendusta sebenarnya! Karena itu ayo pergi, jangan mati [name]!"

Mendengarnya membuat sesuatu dalam diri [name] bergejolak, dia seakan tidak percaya akan apa yang didengarnya. "Benarkan? Kau tidak sedang membohongiku kan, Thorn?"

"Tentu, aku dan mereka akan menegakkan kebenaran meski nyawa taruhannya, aku bersumpah!"

Air mata mengalir membasahi wajah, dia senang mendengar itu. Lantas memeluk erat sang pria dihadapannya dengan rasa syukur

"Terimakasih telah percaya padaku, Thorn"

Senyuman miring terukir dibibir pucat itu, tampak kilauan hijau dari iris zambrud Thorn seakan terjadi sesuatu yang aneh dengan keduanya.

Actually, Who is the Real?

End
~ Thorn | Who is The Real? ~

.

.

.

Hmm...

Jadi, siapa yang asli?
Biarkan saja itu berlalu~

About You and Me | BoboiboyWhere stories live. Discover now