Bertahan

94 24 20
                                    

Waktu akan mengubah segalanya. Seperti pertemuan kita, singkat namun lukanya berat.

-Victoria Crescencia Shepard

"Aku mau kita break!"

"Ma-maksud kamu pu-putus?"

"Iya."

"cuma kamu satu-satunya orang yang selalu ada di sisi aku, dan sekarang kamu juga mau ninggalin aku sama kayak yang lain...?"

"Maaf, aku ngak bisa nepatin janji aku."

"Ka-kamu bercanda kan?"

"Aku ngak bercanda, untuk sekarang aku mau kamu sama aku break dulu, agar kamu sadar dan bisa memperbaiki sifat kamu yang ke kanak-kanakan itu."

"Ngak! Ngak mungkin! Kamu pasti bercanda, aku tau kamu sayang banget sama aku, jadi ngak mungkin kamu ninggalin aku karena alasan kayak gitu."

"Maaf, tapi mulai sekarang gue mau lo jauhin gue. Karena gue udah bosen sama lo dan ngak mau ngeliat muka lo itu di depan gue lagi, paham lo."

Deg!

Kata-kata itu membuatku seperti terkena sambaran petir, kakiku melemas dan aku terduduk di pinggir tepian sungai. Aku termenung meratapi nasibku, rasanya baru semalam aku mendapatkan kebahagiaan. Tapi mengapa sekarang kebahagiaan itu direnggut kembali.

Saat itu juga seketika duniaku runtuh, mulutku seolah terkunci rapat, air mataku mengalir deras tanpa mengeluarkan suara dan aku merasakan sesak yang mendalam.

Orang-orang yang kucintai, yang ku sayangi, semuanya perlahan-lahan menghilang. Ntah mengapa cobaan selalu menghampiriku. Aku tak pernah meminta sama Tuhan untuk mendapatkan cobaan ini, tetapi ia selalu memberikan nya, hingga aku merasa tak sanggup untuk menghadapi semuanya.

🌸🌸🌸

Plakkk!!

"Anak kurang ajar! Jalang! dari mana saja kamu hah?!"

Hahaha, ini belum seberapa untuk ku. Hal seperti ini hanyalah kacang-kacang dan ini sudah sering kudapatkan. setiap makian, tamparan, aku selalu menikmatinya aku menganggap itu sebagai pelajaran terbaik yang pernah kudapatkan.

Sejak kecil aku tidak pernah mendapatkan kebahagiaan, hidupku sangat kelam hingga aku mendapatkan kebahagiaanku yang hanya sesaat itu.

Bisa ku katakan Tuhan itu tidak adil. Tapi apa boleh buat karena ini sudah menjadi nasibku, jadi aku harus menikmatinya.

Aku mengabaikan perkataan mereka dan pergi memasuki kamarku. Tanpa sadar air mataku turun membasahi pipiku.Aku membuka ponsel ku dan mengirimkan pesan kepada dokter Aldo, karena hari ini aku tidak bisa datang untuk pencucian darah.

Dokter Aldo

åDok, hari ini saya ngk bisa datang karena ada urusan.

Yah, aku hanya memiliki satu ginjal. Aku memberikan ginjal ku satu lagi kepada saudara kembar ku yaitu kakak ku Deyra Viola.

Aku tak bisa menolak karena itu adalah permintaan kedua orang tua ku.Jika aku menolak maka aku akan di keluarkan dari keluarga Shepard dan tidak bisa tinggal bersama mereka, mau tak mau aku harus mengikuti permintaan mereka dengan memberikan satu ginjalku.

Brakkk!

Ku raih pecahan kaca itu, ku gulung lengan bajuku, hal seperti ini sudah sangat sering ku lakukan hingga tak terhitung.

Ku goreskan kaca ke lenganku, hingga darah segar keluar dan menetes dari lenganku.

Ku pejamkan mata ku, dan aku menikmati setiap tetesan darah yang keluar. Hingga aku tak sadar aku terlarut dalam tidurku dengan posisi yang tidak mengenakkan.

Sejak tadi ada seseorang yang menyaksikan semuanya, dan tanpa sengaja ia juga meneteskan air mata. Ia melihat gadisnya sangat tersiksa tetapi ia pun tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa memantaunya dari jauh.

Hal yang sudah biasa dilakukannya adalah lewat jendela jika ingin melihat gadisnya dan sekarang ia masuk dan memindahkan gadisnya ke kasur, lalu ia mengambil P3K dan membersihkan luka yang tadi di goreskan gadisnya. Ia melihat goresan yang ada di lengan gadisnya, ia merasa sakit melihat itu, ia merasa sangat bersalah karena tadi ia sudah menyakiti gadisnya.

Setelah semuanya selesai, ia mencium kening Deara dan segera pergi dari sana.

"Aku sangat mencintaimu dan tidak akan pernah ada yang menggantikan posisimu di hatiku. Jangan melakukan hal yang tak diinginkan lagi ya, selamat malam bidadari ku."

Jangan lupa vote and comment ditunggu yah😘😘.

CECE☺️
gracelyne08
Ig: graaacelyne

Salam Author🙏❤️

ONESHOOT ASRAMA WATTPADWhere stories live. Discover now