ME AND ALL VENGEANCE

21 6 0
                                    

Di sebuah desa hiduplah seorang gadis yang bernama Aurora Medusa Lavender dan Ibundanya bernama Marietta Medusa Lavender. Aurora tinggal berdua di rumah kecil, bersama sang Ibu, karena sang ayah sudah meninggal dunia karena dibunuh.

Hari demi hari telah berlalu, Aurora yang sudah beranjak dewasa, tak kunjung bertemu dengan pria yang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya, tetapi, pada suatu hari, ketika Aurora berjalan di sebuah perkebunan, ia bertemu dengan seseorang yang amat tampan, gagah, dan perkasa.

"Permisi," ujar pria itu menghampiri Aurora.

Aurora menoleh kehadapan pria itu. "Iya, ada yang bisa saya bantu?"

"Iya, siapa namamu?" tanya pria itu dengan penasaran.

"Aurora," ujarnya singkat.

"Nama yang cantik, seperti dirimu." Pria itu terus menerus menatap wajah Aurora, dan membuat gadis itu semakin salah tingkah.

"Kau anak dari Raja Fitzgerald Vadhyaksa?"

"Iya, perkenalkan, nama saya Dewa Theodoric Vadhyaksa." Pria itu menjabat tangan Aurora.

"Maaf, Tuan. Kita harus segera mencari keluarga penyihir itu," ujar salah satu prajurit yang menghampiri Dewa.

"Keluarga penyihir?" batin Aurora.

"Aurora, saya pamit dulu. Kapan-kapan, kita bertemu lagi." Sebelum pergi, pria itu memberikan senyuman manis terhadap Aurora. Dan membuat Aurora tidak kuasa menahan rasa bahagianya.

"Dengan senang hati, Tuan!" balas gadis itu dengan lembut.

Setelah tiba di rumahnya, Aurora segera bercerita kepada sang Ibu ketika ia bertemu dengan pria tampan di perkebunan.

"Bu, aku bertemu dengan pria yang amat sempurna!"

Marietta yang tadinya terlihat sibuk mengemasi barang, kini ia menoleh kehadapan Aurora. "Siapa pria itu?"

"Pangeran Dewa Theodoric Vadhyaksa!"

"Apa katamu? Jauhi dia, Ibu tidak rela kamu berhubungan dengan keluarga bangsawan!"

"Apa alasanmu, Bu? Aku mencintai dia."

"Itu tidak penting, lebih baik kamu kemasi barang-barangmu, kita pindah dari tempat ini. Karena di sini sudah tidak aman lagi," titah Marietta kepada Aurora, yang sedang merajuk.

"Tidak. Aku tidak akan pergi dari tempat ini!" Aurora menolak mentah-mentah perintah dari sang Ibu.

"Kita dalam bahaya, kita harus segera pergi dari tempat ini sekarang juga!" Marietta terus menerus mengajak Aurora untuk segera meninggalkan tempat itu, tetapi Aurora tetap dengan pendiriannya. Bahwa ia tidak ingin pergi, agar bisa selalu dekat dengan Pangeran Dewa.

"Terserah dirimu, jika kamu tidak ingin ikut denganku, kamu tinggal seorang diri disini. Tapi ingat, jangan sampai kamu menyesal!" Setelah mengucapkan itu, Marietta langsung pergi meninggalkan Aurora dengan memakai jubah berwarna hitam.

***

Beberapa minggu kemudian, setelah sang Ibu meninggalkan Aurora seorang diri di rumah itu, membuat Aurora kesepian. Tidak ada teman berbincang, tidak ada tawa, tidak ada kebahagiaan sedikitpun.

Disaat Aurora ingin membaringkan tubuhnya di atas sebuah kasur, tiba-tiba ada suara ketukan pintu, dan Aurora harus mengurungi niatnya, karena harus membukakan pintu tersebut, siapa tau itu adalah sang Ibundanya.

Tok

Tok

Tok

"T-tuan... Dewa?"

ONESHOOT ASRAMA WATTPADWhere stories live. Discover now