Fajar dan Senja

13 3 0
                                    

Karya dari erikashelvio















Matahari Senja. Seorang gadis berkulit putih dan berambut cokelat bergelombang. Salah satu siswi yang bersekolah di SMA swasta.
Seperti namanya, Senja merupakan gadis yang sangat cantik dan murah senyum. Mungkin Tuhan sedang berbahagia ketika menciptakannya.

“Ma, Kak Fajar udah berangkat?” Senja berjalan tergesa-gesa menuruni anak tangga rumahnya.

Seorang perempuan berusia sekitar 40-an tahun yang sedang duduk di kursi makan langsung menolehkan kepalanya ke sumber suara.

“Baru saja berangkat.” Violet memberi tahu anaknya.

Sebuah hembusan napas kasar langsung keluar dari hidung Senja ketika mendengar jawaban dari mamanya.

“Enggak pamitan sama kamu emangnya?”

Tanpa menjawab, Senja hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Senja melangkahkan kakinya menghampiri Violet yang masih duduk di kursi makan. “Ma, Senja berangkat dulu ya,” pamitnya pada Violet yang sedang menuang air putih ke gelas.

“Enggak sarapan dulu?” Violet tanpa mengalihkan tatapannya sedikit pun.

“Di sekolah aja, Ma.”

Mendengar itu, membuat Violet menggelengkan kepalanya. Semenjak kejadian beberapa tahun lalu, sepertinya Fajar dan Senja berubah. Keceriaan yang ada di keduanya perlahan hilang, dan terganti dengan sorot kosong yang tak pernah hilang di matanya.









                                •••



Senja melangkahkan kakinya di koridor kelas 11 IPS. Semua pasang mata langsung terpusat padanya, ketika ia melepas kacamata hitam yang bertengger manis di atas hidungnya.

“Pagi, Kak Senja.” Seorang adik kelas Senja yang sedang berjalan di depannya.

Senja menatap ke seorang siswi yang baru  saja menatapnya itu. “Pagi juga,” balasnya dengan tersenyum ramah.

“Senja!” Suara berat itu menginterupsi langkah Senja.

Senja menghentikan langkahnya, dan mengedarkan tatapannya ke sekeliling koridor. Gadis itu mencari keberadaan si pemilik suara berat itu.

“Lo udah ngerjain tugas?” Seorang siswa mendekati Senja bersama kedua sahabatnya.

Senja memicingkan sebelah matanya ketika melihat si pemilik suara tersebut.

Matahari Fajar. Saudara kembar Senja. Keduanya kembar identik, tetapi sayangnya sikap keduanya bertolak belakang.

“Kayaknya gue enggak perlu ngejawab pertanyaan bodoh itu, deh,” sindir Senja secara halus.

Sementara Fajar, cowok itu hanya memamerkan gigi putihnya saja. Rupanya, saudara kembarnya itu bisa diandalkan.

“Gue pinjam, boleh?”

Tanpa menjawab, Senja langsung membuka resleting tasnya, dan memberikan buku tugas kepada Fajar.

Setelah menerima buku tugas saudaranya, Fajar langsung beranjak dari tempatnya.

Melihat sikap kakaknya yang tak tahu diri itu, Senja hanya menghembuskan napasnya kasar. Fajar memang seperti itu. Tak tahu diri. Bahkan, ketika guru BK memanggilnya ke kantor BK pun ia tetap tak tahu diri.

Tak lama kemudian, bel pertanda pelajaran dimulai pun berbunyi. Seluruh murid SMA Sasmita langsung berhamburan masuk ke kelasnya masing-masing.








ONESHOOT ASRAMA WATTPADOnde histórias criam vida. Descubra agora