In Memoriam

59 9 37
                                    

Karya dari Pyopyo02




Kisah ini diambil dari tragedi Nike Ardilla, dan aku ubah sedikit untuk menjadi jalan cerita.

Genre: brothership, family, fanficton




















Seungwoo berjalan tergopoh-gopoh menuju ruang tengah apartemennya. Hari masih sangat pagi, dan Seungwoo baru saja tertidur beberapa jam yang lalu dikarenakan sang adik yang tiba-tiba saja datang mengunjunginya tengah malam tadi.

Seungwoo memutuskan tinggal sendiri di apartemen, untuk memudahkannya dalam pekerjaan. Seungwoo bekerja sebagai produser musik, dan juga Komponis. Sudah beberapa lagu yang dibuatnya hampir memenuhi posisi Tangga lagu di beberapa acara musik dalam maupun luar negeri.

Beberapa lagu yang Seungwoo buat sering kali dibawakan oleh artis-artis yang sudah mempunyai nama besar di dunia industri musik. Contohnya adalah Solois berbakat yang sudah memenangkan beberapa penghargaan walau dia baru saja debut. Han Dongpyo —adiknya—.

Seungwoo bekerja di bawah naungan agency adiknya. Jadi memudahkannya untuk mengawasi dan menjaga adiknya juga. Orang tua mereka memutuskan tinggal di kampung halaman. Seungwoo dan juga Dongpyo ingin agar orang tua mereka menghabiskan masa tuanya dengan tenang, tanpa memikirkan pekerjaan lagi. Sekarang saatnya bagi para anaknya untuk membahagiakan kedua orang tuanya.

Kembali lagi ke saat ini. Seungwoo masih sangat mengantuk, matanya bahkan belum sepenuhnya terbuka saat dia mengangkat panggilan telepon tersebut. Seungwoo mendudukkan tubuhnya di Sofa dan mengusak rambutnya kasar karena merasa terganggu dengan dering teleponnya itu.

"Halo," ucap Seungwoo sedikit ketus.

'...'

"Ya benar saya Han Seungwoo. Ini dari siapa ya?"

'...'

Seungwoo yang tadi masih memejamkan matanya dan bersandar di Sofa, langsung menegakkan tubuhnya begitu mendengar penuturan suara orang di telepon tersebut.

"Apa yang kau katakan? Jangan bercanda padaku, ini masih pagi asal kau tau!" gertak Seungwoo sedikit emosi. Dia melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 06:30 pagi.

'...'

Tangan Seungwoo yang memegang gagang telepon sedikit bergetar, dan matanya perlahan tertutupi oleh liquid bening yang kapan saja siap meluncur, membasahi pipinya.

"Di mana ... Adikku, sekarang di mana?" lirih Seungwoo.

'...'

Begitu mendengar jawaban dari sana, Seungwoo segera meletakkan kembali gagang telepon di tempatnya walau dengan susah payah karena tangannya yang bergetar.


"Seungwoo hyung, aku lelah sekali hari ini. Jadwalku makin padat, ingin rasanya aku beristirahat."

Itu ucapan adiknya tadi malam saat dia datang ke apartemennya. Tadi malam, itu bahkan baru beberapa jam yang lalu.


'Maaf mengganggu waktu anda. Kami dari kepolisian terdekat ingin mengabarkan kalau adik anda, artis Han Dongpyo mengalami kecelakaan tunggal pagi ini. Mobilnya menabrak trotoar jalan. Dan kami ingin menyampaikan kalau adik anda sudah dipastikan meninggal di tempat'


Seungwoo menggeleng frustasi. Dia meremat rambutnya kencang. "Tidak Dongpyo. TIDAAAAKKKK!!!" Teriak Seungwoo kencang, "Kau boleh beristirahat, tapi bukan seperti ini. Istirahatlah sejenak, tapi jangan seperti ini," isak Seungwoo.















ONESHOOT ASRAMA WATTPADWhere stories live. Discover now