Shadow 2-21

775 108 15
                                    

~•~ Happy Reading ~•~

❄️❄️❄️

Saint Teresa’s Hospital.

Di rumah sakit yang berada di kawasan Prince Edward Rd, di dua ruangan berbeda, dua agen yang terluka terbaring di atas ranjang pasien.

Xiao Zhan dengan kantung infus dan kantung darah di masing-masing sisi. Kabel yang menempel di dada menyambung ke mesin elektrokardiograf yang berbunyi sesuai detak jantung. Mulut dan hidungnya tertutup oksigen yang memperlihatkan hembusan nafas lambat. Perutnya terlihat dililit perban tebal.

Di ruangan sebelah, Wang Yibo ikut terbaring tak berdaya. Setelah dia tidak memikirkan dirinya sendiri, menemani dan menunggui kekasihnya, akhirnya tubuhnya tidak kuat menahan. Dia ambruk setelah mengetahui Xiao Zhan hampir berhenti bernafas beberapa kali sementara tubuhnya sendiri masih mengalami luka tembak parah.

Waktu sudah menjelang malam saat Wang Haoxuan duduk di kursi tunggu sambil menerima panggilan dari direktur Yan.

“Bagaimana keadaan mereka?” suara direktur Yan terdengar khawatir.

“Sudah ditangani, keduanya sekarang masih belum sadar. Luka Xiao Zhan sangat parah, aku harap dia bisa bertahan,” Wang Haoxuan mengurut dahi, merasa pedih melihat dua rekannya terbaring tak berdaya.

“Percayalah, mereka orang-orang kuat. Kabari terus, Haoxuan.”

“Oke, Direktur,” Haoxuan menjawab pelan. Tangannya terkulai lemas dan mendongakkan kepala sambil memejamkan mata.

Semuanya benar-benar diluar dugaan.

Bos mafia itu lebih memilih membunuh Xiao Zhan dengan tangannya sendiri. Menyebabkan pemuda itu sekarang benar-benar kritis dan membuat kekasihnya berteriak-teriak histeris.

Dia dan Li Xian sampai harus memegangi Wang Yibo yang hampir menerobos pintu ruang operasi. Berkali-kali memanggil nama Xiao Zhan yang tubuhnya terlihat melonjak beberapa kali. Tim dokter menggunakan mesin kejut jantung untuk memancing detak jantung yang nyaris berhenti.

Luka di perut yang mengenai usus dan organ penting serta kehilangan banyak darah, mengakibatkan tubuh Xiao Zhan hampir tidak bisa bertahan.

Wang Haoxuan menarik nafas berat sampai merasakan tepukan di pundaknya. Dia pun membuka mata dan melihat Li Xian berdiri di samping kursi sambil membawa minumam dalam paper cup.

“Kau juga harus menjaga diri,” dia mengulurkan minuman.

Wang Haoxuan menerima paper cup sambil menghembuskan nafas panjang.

“Mereka belum ada yang sadar?”

Li Xian hanya menghela nafas melihat gelengan lemas Haoxuan.

“Zhang Bin? Bagaimana dengannya?” Haoxuan bertanya sambil menyesap dari sedotan.

“Xiao Zhan menembaknya di jantung, dia sudah tidak bernyawa waktu polisi menemukannya,” Li Xian ikut duduk di kursi sebelah Haoxuan.

“Tidak ada yang selamat dalam insiden ini. Victoria terbunuh dan semuanya terkesan sudah selesai. Bom juga sudah diamankan pihak polisi.”

“Ada sesuatu?” Haoxuan merasakan nada miring dalam suara Li Xian.

“Ponsel Zhang Bin diambil direktur Zheng, dan menemukan video rekaman pembicaraannya bersama Sir Jiang. Dugaan direktur Yan benar,” ujar Li Xian.

“Maksudmu, Haider – “

“Hmm.. Direktur Yan sendiri tidak bisa langsung menuduh hanya dengan bukti seperti itu. Tapi kalau dibiarkan – entah apa yang akan terjadi.”

𝐁𝐥𝐚𝐜𝐤 𝐒𝐡𝐚𝐝𝐨𝐰 𝟐Where stories live. Discover now