8.8

583 48 2
                                    

"Halo semuanya!"

"Kak Gempa!"

***

Gempa baru saja menyapa saudara-saudara dan teman-temannya, melakukan etika dasar saat bertemu dengan seseorang, sampai tubuhnya terguncang hebat oleh tabrakan dan pelukan yang menghancurkan. Begitu tiba-tiba sampai dia terjatuh di atas lantai yang dingin dan keras, sedikit merintih karena kesakitan.

Di sana, dipeluk oleh 3 orang kembarannya, terhimpit di antara pelukan yang sangat erat. Ketiga kembarannya yang menerjang dan memeluknya dengan erat tentu saja Taufan, Blaze, dan Thorn, trio yang dikenal dengan sebutan TTM (Trio Trouble Maker) yang selalu membuat masalah kemanapun mereka pergi.

Sebenarnya, Gempa sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. TTM seringkali menjadi begitu antusias saat bertemu dengannya, dan setiap itu terjadi, mereka akan langsung berlari ke arahnya, menabraknya dengan keras dan memeluknya dengan sangat erat. Seolah-olah mereka sudah tidak bertemu dengannya selama bertahun-tahun.

Tetapi walaupun dia sudah terbiasa, dia masih sering terkejut. Lagipula, siapa yang tidak akan terkejut dengan perkembangan yang begitu tiba-tiba. Bayangkan saja saat kau sedang jalan-jalan dengan santai di sebuah taman, tiba-tiba seseorang menabrak mu dan memelukmu, menjatuhkan mu dengan keras ke tanah, mencengkram mu dengan erat di dalam pelukannya. Orang normal pasti berpikir bahwa dia sedang terjebak dalam kasus percobaan penculikan.

Setelah itu apa yang terjadi, penculik itu pasti berencana menjualnya, mengeksploitasinya, menyiksanya, membunuhnya, dan kemudian mengeluarkan setiap organ tubuhnya untuk dijual (oke, ini mungkin sedikit paranoid yang tidak jelas).

Walaupun hal seperti itu tidak terjadi begitu saja, tapi siapa tahu. Keberuntungan setiap orang berbeda-beda. Siapa yang tahu kau tiba-tiba menjadi sangat tidak beruntung sehingga terjebak di tengah-tengah kasus yang mengerikan.

Masih di tanah dengan TTM yang memeluknya dengan erat-sambil tertawa cekikikan seolah-olah mereka bertiga sudah gila, Gempa merasa malu dengan seluruh tatapan yang dilontarkan kepadanya. Tatapan intens dari seluruh orang di kantin sekolah, seolah-olah dia dan TTM merupakan sebuah pertunjukan drama kolosal atau sesuatu yang lain.

Gempa menghela nafas pasrah, mengabaikan seluruh tatapan itu padanya. Tidak peduli tentang bisikan mereka tentang apapun itu. Dia masih berusaha melepas pelukan ketiganya, berjuang dengan putus asa seolah-olah dia sekarat dan akan segera mati.

Halilintar yang melihat perjuangan putus asa Gempa untuk melepas pelukan maut TTM, tidak berniat membantu sama sekali bahkan saat adiknya itu melayangkan tatapan permohonan padanya, dia tetap diam, tidak peduli jika adik-adiknya itu menjadi tontonan ramai.

Walaupun dia memang sangat tidak nyaman dengan semua tatapan itu, Halilintar tidak peduli (Sebenarnya dia sangat kesal saat orang-orang memandang adik-adiknya seolah mereka gila, tapi dia tidak akan mengatakannya dengan lantang).

"Ugh.... Thorn, Blaze, kak Taufan... Lepas! Tulang-tulang ku bisa patah!"

Masih dalam perjuangan putus asanya, Gempa benar-benar tidak tahan lagi. Jika terus seperti ini, dia yakin dia hanya akan mati karena sesak nafas, atau paling tidak tulang-tulangnya akan patah.

"Tapi-tapi, Thorn rindu kak Gempa"

Gempa tidak pernah bisa menahan hal ini, keimutan Thorn adalah senjata paling ampuh untuk melawannya. Gempa tidak bisa menahannya, Thorn sangat imut!

TAPOPS AcademyWhere stories live. Discover now