11.11

352 41 4
                                    

"Oh, sial! Mereka lupa seperti apa Gempa itu!"

"Nah... Haruskah saya mulai."

***


Suasana yang sebelumnya ramai dan bising, hening seketika. Mereka semua diam, tidak mengatakan apapun. Mungkin saja insting bertahan hidup mereka mengatakan untuk diam atau mereka akan berakhir binasa. Atau mungkin hanya sekedar rasa takut dan gugup karena perubahan atmosfir yang tiba-tiba.

Tidak ada yang tahu. Saat mereka melihat senyum lembut Gempa, sang Ketua OSIS, entah kenapa mereka tiba-tiba tidak bisa bicara. Seolah-olah bibir mereka terkunci.

Kata-kata yang ingin mereka ucapkan tersendat di tenggorokan mereka, seolah-olah pita suara mereka membeku.

Senyuman lembut Ketua OSIS membuat mereka merinding. Senyuman yang lembut namun terlihat kejam di mata mereka.

Suhu ruangan menjadi dingin, seolah-olah turun beberapa derajat celcius. Senyuman itu, walaupun terlihat sangat lembut dan ramah, entah kenapa mereka merasa seperti telah melihat senyuman seorang pembunuh profesional.

Seolah-olah mereka berada dalam sidang eksekusi, diadili di depan banyak mata yang memandang mereka, dan dijatuhi hukuman mati. Senyuman yang menunjukkan bahwa mereka tidak layak untuk hidup, seolah-olah mereka telah melakukan kejahatan keji.

Suhu ruangan terus-menerus turun, menjadi semakin dingin. Atmosfer menjadi semakin berat, membuat mereka semua merasa seperti tercekik. Tidak ada seorangpun yang bicara, mereka semua diam, bahkan jika mereka ingin bicara, mereka tidak bisa. Atmosfer yang berat membuat mereka kesulitan bernafas.

Mereka menundukkan kepala mereka dan menatap lantai seolah-olah lantai itu menarik, sesekali mereka akan melirik Ketua OSIS dengan takut, seolah-olah mereka akan mati disaat berikutnya. Mereka semua tahu bahwa tekanan berat ini terjadi karena Gempa, sang Ketua OSIS.

Mereka sadar bahwa saat Gempa mulai berbicara, semua hal aneh yang mereka rasakan mulai terjadi. Memikirkan bagaimana Ketua OSIS memiliki aura yang kasar seperti itu membuat mereka ngeri.

Yang membuat semua aneh adalah bagaimana? Bagaimana bisa tekanan sebesar itu datang dari remaja yang lemah lembut seperti itu? Bagaimana bisa seorang remaja yang bahkan belum berusia 18 tahun memiliki aura yang kasar seperti itu? Mereka hanya tidak mengerti bagaimana hal ini bisa terjadi.

Tekanan dan aura seperti itu seharusnya hanya dimiliki oleh seorang veteran perang, orang yang sudah bertahun-tahun berada di medan perang untuk membunuh musuh-musuhnya. Seseorang yang terus mendedikasikan hidupnya hanya untuk bertahan hidup di tempat di mana kamu tidak akan pernah tahu kapan kematian akan datang. Jadi bagaimana bisa Ketua OSIS baru ini memilikinya? Remaja seperti itu?

Gempa jelas hanya remaja yang terlihat lemah dan mudah dibully. Jadi bagaimana bisa? Semakin mereka memikirkan jawabannya, semakin mereka merasakan sakit kepala karena bingung.

Apakah ini semacam kekuatan khusus yang bisa meningkatkan aura seseorang? Atau kekuatan untuk menipu dan menakut-nakuti orang lain? Apakah karena ini Gempa dipilih sebagai ketua OSIS? Apa jenis BUG ini?

Di sisi lain, Alex, Randy, Rosalyn dan Miranda memandang Gempa dengan tatapan aneh. Mereka terkejut, tentu, bagaimana mereka tidak terkejut? Gempa yang mereka lihat saat ini tidak seperti Gempa yang mereka kenal. Gempa yang mereka kenal adalah seorang remaja muda yang baik hati, ramah, sopan dan sangat lembut. Dia tidak se-menakutkan ini.

Mereka berempat tidak pernah merasakan sesuatu seperti ini. Hawa membunuh dan perasaan haus darah yang pekat.

Seseorang sebaik dan selembut Gempa tidak mungkin memancarkan aura seperti ini. Dia jelas sangat ramah, jenis yang bersahabat dan hangat, bukan jenis yang selalu bermusuhan dan haus darah.

TAPOPS AcademyWhere stories live. Discover now