9.9

520 46 3
                                    

TAPOPS Academy_CLASS 2.1
6.30 A.M_22 JULY_ _ _

Hari kedua semester baru dan hari kedua kembar elemental di TAPOPS Academy. Walaupun masih hari ke-2, para kembar elemental sudah mulai merasakan betapa sulit kehidupan di sana. Pelajaran yang sulit yang tentu mereka dapatkan dari sekolah terbaik, serta pelatihan tempur (walaupun memang belum dimulai, tapi mereka sudah merasakan betapa sulitnya pelatihan tempur itu). Belum lagi tatapan meremehkan dan penuh kebencian dari para siswa dan pengajar di sana.

Sulit memang, terlebih lagi Gempa yang langsung mendapatkan posisi ketua OSIS. Halilintar menghela nafas, dia tidak peduli dengan mereka semua, masalahnya adalah saudara-saudaranya. Mereka kuat, mereka tidak akan terpengaruh oleh kebencian kecil itu. Mereka pasti bisa mengatasinya. Halilintar tau itu.

Masalahnya adalah dia tidak ingin mereka kesulitan, dia tidak suka. Dia tidak suka jika mereka merasa buruk, adik-adiknya hanya perlu untuk merasa bahagia. Mereka tidak bisa sedih, Halilintar membenci itu. Dia membencinya, melihat adik-adiknya sedih, melihat mereka tidak menjadi diri mereka yang selalu tersenyum dan tertawa. Halilintar benar-benar membenci itu.

Menghela nafas sekali lagi, dia memperhatikan Gempa yang fokus dengan bukunya. Dia sangat fokus seolah-olah tidak ada siapapun disini. Yah, itu bagus. Daripada dia harus teralihkan dan merasa tidak enak karena tatapan kebencian orang-orang bodoh itu, lebih baik seperti ini.

Halilintar mengalihkan perhatiannya, melihat seluruh kelas. Kelas sudah dipenuhi dengan siswa-siswa yang lain. Saling mengobrol dan berbincang. Tidak ada satu pun yang ingin berbicara dengannya atau pun Gempa.

"Berani-beraninya mereka! Membicarakan kami, jika bukan karena Gempa, aku pasti sudah membunuh kalian semua! Mencabik-cabik kalian menjadi potongan-potongan daging di lantai! Dasar bajingan brengsek!"

Halilintar menggertakkan giginya, menahan amarah dan keinginan untuk membunuh mereka. Bagaimanapun, dia harus tenang, reputasi saudara-saudaranya akan buruk jika dia sampai hilang kendali. Dia harus tenang, dia harus menjaga adik adiknya dari segala jenis hal buruk.

Setelah beberapa waktu menenangkan dirinya, bel pelajaran pertama berbunyi. Dia bisa merasakan profesor Eric berjalan menuju kelas. Tapi ada yang aneh, saat ini bukan waktu pelajaran profesor Eric. Kenapa dia masuk ke kelas? Apa ada suatu urusan? Apa sesuatu terjadi? Dilihat dari posisinya sebagai wali kelas pasti ada hal yang perlu dia sampaikan.

"Selamat pagi kelas!"

"Selamat pagi, profesor Eric!"

"Hari ini saya hanya ingin membagikan lembar pendaftaran kegiatan klub. Di awal semester ini, kalian perlu untuk memilih salah satu klub yang kalian inginkan. Itu wajib! Memilih lebih dari satu diperbolehkan, asalkan itu tidak mengganggu dan kalian bisa membagi waktu kalian. Saya akan membagikan lembaran nya, silakan diisi. Di sana sudah tertera semua daftar klub yang ada. Kalian bebas memilih. Setelah selesai, ketua kelas berikan itu pada saya!"

"Tapi profesor, kami masih belum memiliki ketua kelas."

Salah satu diantara mereka membuka suara, dia adalah seorang gadis berambut hitam pendek sebahu. Dia memakai kacamata bulat dan terlihat seperti manusia, tapi pada dasarnya dia adalah alien. Hal itu terlihat dari salah satu lengannya yang memiliki garis-garis berwarna biru. Seperti corak harimau.

"Hm.... Kalau begitu-Gempa, kamu yang akan menjadi ketua kelas. Kamu perlu membuktikan dirimu sendiri, apa kamu keberatan?"

"Tentu tidak profesor, saya akan berusaha semaksimal mungkin!"

Gempa menjawab dengan penuh percaya diri, tidak bermasalah dengan hal itu. Bagaimanapun dia adalah ketua OSIS baru saat ini, walaupun memang dia masih belum diakui, tapi mudah baginya untuk mendapatkan pengakuan itu, ini tidak seperti dia bisa diintimidasi dengan mudah.

TAPOPS AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang