14.14

304 30 1
                                    

"Aku mendengar hal yang menarik."

Seorang pemuda dengan saling menyesap tehnya, berbagai jenis makanan manis tersebar di meja. Dia duduk dengan tenang, menatap cangkir teh di tangannya, tidak ada senyum di wajahnya.

"Maafkan aku!"

Pemuda lain, yang sedikit lebih muda bersamanya, mereka duduk bersebrangan. Dia menikmati kue kecil yang manis di dalam piring cantik itu. Dia tersenyum lembut, menikmati suguhan di depannya dengan santai saat matanya melirik yang lebih tua.

"Mengapa minta maaf?" Yang lebih tua bertanya saat alisnya terangkat bingung.

"Aku membuat lebih banyak masalah untukmu..."

Menyadari permasalahan apa yang membuatnya meminta maaf, Cain mengangguk mengerti. Dia memang mendapatkan lebih banyak dokumen akhir-akhir ini, tapi semua itu dapat dimengerti. Dia memang mengharapkan hal ini sebenarnya.

"Tidak seperti itu. Lagipula aku tidak peduli, selama itu baik dan bermanfaat, aku tidak masalah dengan itu."

Cain memang mengharapkan banyak perubahan pada sistem Academy setelah dia membaca tumpukan resume TAPOPS Academy beberapa tahun belakangan ini. Laporan-laporan itu membuatnya sakit kepala. Dan jujur, dia cukup kecewa dengan perkembangan ini.

Jadi, ini adalah Reformasi yang bagus dia kira.

"Begitu... Kalau begitu, aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan?" Tanyanya.

Boboiboy telah bertanya-tanya selama beberapa hari belakangan ini, dia tidak begitu mengerti tujuan mengapa Kakaknya Cain memberikan dia jabatan ketua OSIS. Tapi setelah melihat resume sekolah beberapa tahun belakangan ini, dia akhirnya mengerti kenapa kakaknya itu mengambil keputusan semacam ini.

Boboiboy memang merasa sangat buruk dengan semua laporan yang berantakan itu. Sangat mengecewakan sebenarnya, bahkan sekolah lamanya tidak akan seburuk ini.

Boboiboy bertanya-tanya bagaimana hal semacam ini bisa terjadi? Hampir semua sistem utama penggerak sekolah telah berhenti berfungsi. Bahkan OSIS menjadi tidak bisa memenuhi perannya lagi. Ditambah para Profesor pengajar yang tidak melakukan apapun untuk merubahnya dan memperbaiki sistem sekolah.

Hanya bagaimana hal ini terjadi? Apakah karena sekolah tidak memiliki pemimpin yang layak karena betapa sibuknya misi-misi itu? Atau karena alasan lain? Boboiboy hanya tidak ingin memikirkan sesuatu seperti itu. Dia lebih memilih fokus pada Reformasi yang dia lakukan sekarang.

"Lakukan apapun yang kau inginkan!"

"Oke!"

Setelah mendapatkan jawaban, Boboiboy akhirnya beranjak dari tempat duduknya dan berjalan pergi, meninggalkan kantor kepala Sekolah.

Cain diam saat dia memperhatikan kepergian adiknya itu. Dia bahkan tidak menoleh saat pintunya tertutup. Wajahnya stoic seperti biasa, tanpa ekspresi apapun di sana. Cain sudah menyadarinya dari lama bahwa wajahnya sudah membeku. Emosinya hilang, dia telah kehilangan apa yang membuatnya menjadi manusia yang hidup.

Cain hanya bersyukur bahwa setidaknya dia masih memiliki emosi untuk adiknya Boboiboy. Setidaknya dengan begitu Cain masih bisa menganggap bahwa dirinya hidup.

Cain menghela nafas saat tiba-tiba bayangan hitam muncul dari kegelapan di belakangnya. Berdiri diam tanpa sepatah katapun. Bayangan hitam yang menakutkan dan mengerikan, siap menyeret dan melahap mu ke dalam kegelapan.

"Sepertinya akan banyak pekerjaan di masa depan."

Angin dingin berhembus saat bayangan hitam itu berbicara, suaranya dingin dan serak. Sangat menakutkan. Bentuknya tidak stabil dan selalu terdistorsi dengan kacau dan jelek.

TAPOPS AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang