⚠️Follow dulu sebelum membaca ⚠️
WARNING!!! ⚠️⚠️
Cerita ini terdapat beberapa kata kata kasar dan beberapa umpatan umpatan lainnya.
Jika ada kesamaan Nama, Tokoh, dan Tempat dalam cerita ini. Yaitu tidak disengaja.
Awas!! Don't Copas!! Kalo lo Cop...
Sebelum baca aku minta maaf baru up ya, akhir akhir ini kebetulan sibuk banget. Aku ngga akan up setiap hari sabtu minggu, aku akan up 1 chapter 2 hari yaa,itu lebih Baik<<
Mari kita baca...
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
* * *
TIGABELAS
"Selamat ulang tahun aunty" Ucap David memeluk paruh baya tersebut.
"Terima kasih Nak David. Bagaimana kabarmu Nak kau tidak pernah mengunjungi kita. Yakan sayang" Ucap ibu Nathan merangkul suaminya mesra.
David tersenyum melihat kemesraan orang tua Nathan. Walaupun sudah tua tapi mereka tetap saja memperlihatkan kemesraannya di hadapan umum.
"Sudahlah ibu, kau sudah 54 tahun masih saja centil" Ucap Nathan memutar bola matanya malas melihat keromantisan didepannya.
"Dasar anak durhaka. Pantas kau tidak punya kekasih sampai sekarang" Ejek ibunya.
"Sudahlah sayang, jangan ribut dengan anak kita" Sambar ayahnya Nathan berniat membela Nathan.
Nathan disana tersenyum bangga mendengar ucapan ayahnya. Ibunya memutar bola matanya malas mendengar hal tersebut.
Nadine tersenyum manis melihat keluarga tersebut. Menurutnya keluarga Nathan sangat harmonis walaupun bertengkar dengan sedikit gurauan.
David yang melihat Nadine sontak menepuk bahu Nadine mengingatkan Kado yang akan diberikan untuk ibunya Nathan
"Ah yaa bibi, ini kado untukmu"
"Wahh kau cantik sekali nak. Sini sini peluk"
Nadine tersenyum ramah pada sosok paruh baya di hadapannya ini. Ibunya Nathan sangat baik ternyata.
