SEMBILANBELAS

2.1K 108 9
                                    

Jangan lupa vote and comments, biar semangat nulisnya

Jangan lupa vote and comments, biar semangat nulisnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*
*
*


David menatap  tajam pria itu,kemudian menarik pinggang Nadine hingga si empunya tersentak kaget.

"Kau membuatku marah" bisiknya dengan rendah.
Nadine bergidik ngeri mendengarnya.

"Bagaimana kabarmu Mr franklyn?" Tanya Gavin sambil melirik tangan David di pinggang Nadine.

"Seperti yang kau lihat."
Gavin yang melihat tatapan tajam David kepadanya berdehem pelan.

"Kalau begitu saya permisi Mr Franklyn and ya Nadine"
Ucapnya sambil tersenyum ke arah Nadine.

Nadine hanya membalas dengan senyum manisnya.
David yang melihat itu geram,ia mengeratkan tangannya pada Nadine.

"Aw, kau kenapa?" Heran Nadine

"Kau bodoh"

"Bodoh? Kau bilang aku bodoh?! Apa maksudnya itu. Dasar tidak jelas!" Jawab Nadine sambil berusaha melepaskan tangan David yang berada di pinggangnya. Namun sial David malah mengeratkan sambil menatap tajam.

"Alright, alright, thanks to MR William Hudson for delivering his speech. The next event is that you have to dance with your partner okay, everyone, let's stand up" Pengisi suara itu mengalihkan pandangan mereka pada podium di atas sana.

Mereka semua langsung berdiri untuk berdansa dengan pasangan masing masing. Kecuali di pojok sana, siapa lagi kalau bukan Nathan, Dom, dan Keenan. Sungguh kasihan.

David membawa Nadine ke tengah tengah. Semua wanita disana menjerit panas. Melihat CEO Tampan merangkul seorang gadis ke tengah barisan.

"Kau gila?!" Nadine berbisik dengan malu.

"Kenapa? Aku hanya mengajakmu berdansa" Jawabnya santai.

"Ok lampunya akan dimatikan, jadi kalian bersiapan siap. .....  1,2,3"

Tak

Seketika lampunya mati berbarengan dengan sebuah lagu yang diputar dengan judul All of me-John Legend menambah kesan romantis mereka yang berdansa di sana.

"Kenapa kau kaku sekali" Tanya David aneh.

"Aku tidak bisa berdansa bodoh"

David tersenyum mendengar jawaban Nadine. Jadi secara tidak langsung, dirinyalah pria pertama yang berdansa dengan gadis di depannya itu. David bahkan sekarang sudah tersenyum lebar seperti orang gila. Dirinya melupakan jawaban Nadine yang mengatakan dirinya bodoh. Kalau dulu pasti Nadine mendapatkan hukuman, dan sekarang lihatlah. Tersenyum dengan lebar. Catat lebar. Untung lampunya mati sehingga wajahnya terlihat samar.

"Baiklah, ikuti saja gerakanku"

Mereka berdua berdansa dengan degupan kencang di dadanya. Nadine menahan napas karena jaraknya sangat dekat dengan David. Tangannya bahkan sudah berada di dada pria itu. Hembusan wangi mint menguar di hidungnya.

THE DEVILWhere stories live. Discover now