DUAPULUH

2.3K 119 5
                                    

Halooo, yuhuuu selamat malam minggu bagi kaum jomblo...
Mending nunggu doi yang ga pasti atau nunggu update-an author si?

 Mending nunggu doi yang ga pasti atau nunggu update-an author si?

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Tertampar? Sama saya juga.


















***

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

*
*
*

"

Apa ia baik baik saja dokter" Tanya David setelah melihat dokter perempuan itu keluar.

Dirinya daritadi mondar mandir tak jelas. Tadi ia membentak dokter tersebut dikarenakan tidak boleh masuk ke ruangan. Alhasil Dom disana yang meredamkan emosi tuannya.

Dokter yang ber name tag Sky itu menghela napasnya. "Ia sudah baik baik saja tuan. Untung anda membawa ia kesini. Sepertinya ia baru di periksa hari ini. Menstruasi yang dirasakan kekasih anda sangat langka tuan,"

David mengerutkan keningnya"Apa maksudnya?"

"Rasa sakit itu hampir setara dengan orang yang akan melahirkan tuan, tapi kadang muntah muntah dan pusing yang berkepanjangan. Tapi untungnya tuan sudah membawanya kesini. Sehingga rasa sakitnya telah kami atasi." Ucap dokter itu panjang lebar. David yang mendengarkan sedari tadi dadanya sudah berdetak dengan kencang. Ia mengusap wajahnya dengan kasar.

"Aku harus masuk, kali ini jangan kau halangi lagi" Arrogant David dengan dingin.

David masuk dengan perasaan cemas. Lalu ia duduk di samping gadis itu. Dirinya baru kali ini merasakan perasaan yang sangat cemas dengan seseorang. Dadanya bahkan tidak berhenti berdetak dengan keras. Ia mengambil tangan gadis itu dengan pelan. Lalu mengecup dengan perasaan sayang. Sumpah demi apapun kenapa dirinya seperti ini pada gadis keras kepala itu. Perasaan apa yang dirasakan oleh David. Saat ini dirinya sungguh tidak mengerti.

"Kau sudah bangun? bagaimana, apakah rasa sakitnya sudah hilang?" Tanya David mengusap puncak kepala Nadine lembut.

Nadine tersenyum sayu "Aku baik baik saja. Kau tidak udah khawatir David. Aku sudah terbiasa seperti ini"

"Kau sudah seperti ini tapi kau tidak pernah ke rumah sakit?" Dingin David menatap tajam.

"Apa kau bodoh hah" lanjutnya dengan geram.

THE DEVILOnde histórias criam vida. Descubra agora