If Renjun is a Roommate

33.6K 1.7K 408
                                    

n.) Votenya ulah kaasih kendor, nya? Follow oge atuh, engkeun seueur penumpang kapalnya nyimpang didieu.
(votenya jangan kasih kendor, ya? follow juga dong, biar penumpang kapal pada kesini)



"Sayang, apa kabar denganmu? Disini kumerindukan kamu, nanana nana nina~" Jaemin bernyanyi sembari menggerakkan pinggulnya ke kanan dan kiri, membersihkan jendela kamar asramanya.

"Sayang, jemur handukmu~" Renjun melemparkan handuk milik Jaemin ke kepalanya.

Pemilik handuk hanya meringis, tidak jadi kesal. Jika dirinya marah maka Renjun tidak akan memberikannya contekan saat ujian nanti. Jaemin segera menjemur handuknya didepan kamar. Keduanya adalah siswa SMA Senusa yang tinggal di asrama.

"Haechan bilang ada pesta ulang tahun di rumahnya, kamu diundang tidak?" Jaemin membuka jendela dan duduk diantara pembatasnya, mengintip Renjun yang sedang merapikan kasur.

Sibuk dengan guling tanpa menjawab Jaemin, Renjun melempar sprei kasurnya ke keranjang cucian dan membentangkan sprei baru. Jaemin cemberut karena tida mendapat jawaban, dirinya melompat dan menerjang Renjun hingga berguling ditengah kasur.

"Jaemiiiiin."

"Habisnya, anjeun lamun ditanya eta walon atuh." (habisnya, kamu kalo ditanya jawab dong) Kesal Jaemin sembari menggelitikki roommatenya itu.

"Ya maaf," Jaemin menabok pantat Renjun dengan keras, "Aku udah minta maaf, lho."

Jaemin hanya cengengesan sembari membenamkan wajahnya di leher Renjun.

"Jangan cium-cium, dong!" Hardik Renjun.

"Seungit, hoyong ambung teras." (wangi, jadi pengen cium terus) Bisiknya tetap menciumi leher Renjun.

"Sabun cuci kita habis, besok kamu yang belanja, ya." Jaemin hanya membalas dengan anggukan dan masih setia berada di leher Renjun, "Jaemin, kuping henteu?" (Jaemin, dengar tidak?)

"Iyaa Nyai Renjun." Jaemin mencium bibir Renjun dan melumatnya dengan lembut.

"Mhhh~" Renjun berguling dan duduk di atas Jaemin.

Tautan mereka terlepas karena ponsel Jaemin berdering, dirinya menyambar ponsel tanpa repot menurunkan Renjun dari atasnya.

"Halo, sayang. Eleuh-eleuh my baby sweety poko pants."

Renjun memasang mimik wajah ingin muntah saat mendengar Jaemin berlovey-dovey dengan kekasihnya, Jaemin hanya tertawa tanpa suara dan berusaha fokus dengan panggilan telfon dari kekasih sipitnya itu.

Renjun turun ke bawah, lebih tepatnya didepan selakangan Jaemin. Dibenamkannya wajah mungil itu tepat pada gundukan penis Jaemin, dirinya berusaha menggoda Jaemin dengan menggigit dan mengusak-usakkan bibirnya mengikuti bentuk penis Jaemin.

Jaemin hanya mengusap pipi Renjun dan menepuk-nepuk kepalanya, membiarkan Jaemin mengeluarkan penisnya dari dalam celana dan mengulumnya seperti permen.

"Jendela na tacan ditutup." (jendelanya belum ditutup) Bisik Jaemin pada Renjun.

Renjun menggerutu pelan saat merasa kegiatannya terganggu, dirinya berdiri dan menutup jendela kamar serta mengunci pintunya. Takut ketua asrama tiba-tiba datang dan memergoki dirinya dengan Jaemin yang sedang saling emut coki-cokinya.

Jaemin merem melek kegelian saat Renjun menjilati urat-urat yang menonjol pada penisnya, lidah kecil itu mahir menelusuri titik-titik sensitif pada penisnya termasuk lubang kencing. Renjun suka menggigit, apalagi sosis manusia.

"Akhh!" gigitan kecil pada penisnya membuat Jaemin berjingkat, "Tidak, sayang. Ini lagi rajang bawang, keuna panangan. Perih euy, ayang tutup dulu, ya? Nanti mampir ka rumah, kok." (tidak, sayang. Ini sedang mengiris bawang, kena tangan. perih, ayang tutup dulu, ya? nanti mampir ke rumah, kok)

Alasan!

Dirinya menutup telfon bukan karena perih akibat memotong bawang, melainkan tidak sabar untuk memperkosa Renjun yang sedang mengulum penisnya dibawah sana.

"Jeno, ya?" tanya Renjun yang masih setia mengurut penis Jaemin, sang empu mengangguk, "Ada acara?"

"Tidak, biasa da dia kangen minta dielus-elus." Jawab Jaemin sembari menyodorkan penisnya ke bibir Renjun.

Bergantian dengan Jaemin, kini ponsel Renjun berdering menandakan telfon masuk. Dirinya mengambil ponselnya yang berada tak jauh dari ponsel Jaemin, itu panggilan video dari sohibnya, Felix.

"Buset, Renjun sepong kontol siapa dah?"

Alih-alih menjawab, Renjun justru memberikan jeda jawaban dengan mengulum penis Jaemin dan menghisapnya dengan kuat.

"Kontol pak ketu." Jawabnya sembari memamerkan Jaemin yang sedang keenakan.

"Widih pak ketu bisa porno juga."

Jaemin terkekeh lalu mengacungkan jari tengahnya.

"Ngapain video call? Ngajak vcs?" menjadi frontal sudah biasa bagi Renjun, bahkan dirinya masih dengan santai mengemut penis Jaemin sembari melakukan video call.

"Seungmin ngajak hangout habis ini, ikut ga?"

"Ikut aja ikut, lumayan, Haechan baru dapet banyak duit dari gula-gula– buset kontol siapa gede amat."

Shotaro ikut bergabung dengan Felix dalam panggilan video itu, raut wajahnya nampak penasaran dan tertarik dengan penis Jaemin.

Renjun terkekeh, "Ok, kabarin aja. Nanti ikutan, mau muasin pelanggan dulu. Bye~" pamitnya sembari menutup sepihak panggilan video tersebut.

Dirinya melemparkan ponsel dan kembali mengulum penis Jaemin, naik turun seirama sembari sesekali menghisapnya dengan kuat.

"Mau keluar sekarang?" tanya Jaemin.

"Nanti aja." Renjun pegal karena Jaemin tidak kunjung keluar, dipukulnya penis gemuk itu, "Lama banget atuh, ih!"

Jaemin berjingkat, "Sakit atuh! Udah, sana. Mau nyolo aja." Kesal Jaemin.

Renjun hanya memasang cengiran dan melompat ke atas perut Jaemin untuk mendapatkan sebuah lumatan dari bibir tipis itu. Puas dengan bibirnya, Renjun melompat turun dan bergegas ke kamar mandi untuk berganti pakaian.

Meninggalkan Jaemin yang sibuk ngocok di kasur sendirian, "Shhh aaahh sayangg..."

"Sayang? Bentar atuh, balik lagi."

"Yang? Sepongin dikit lagi, dong."

"Sayang?"

"Renjun?"

"Geulisnya Jaemin~"

"Disauran eta ngawaler atuh." (dipanggil itu nyahut, dong) Jaemin menyusul ke kamar mandi dan memaksa masuk untuk mendapatkan service blowjob dari teman kamar kesayangannya.

"Aaahh! Tadi katanya ngga mau!" teriak Renjun saat Jaemin memaksa dirinya berlutut dibawahnya.

"Sakedik deui, emut deh aku yang gerak." (sedikit saja, emut deh aku yang gerak) Jaemin menjejelkan penisnya ke mulut Renjun dan mulai menggerakkan pinggulnya.

"Mhhh~"



n.) kapten's

Jaemin tetap dominan, euy.

IF 🔞 - JAEMRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang