13 | hot news

297 53 14
                                    

Sorry for typo(s)
.
.
.

Gak kayak acara-acara have fun pada umumnya yang setelah dateng langsung pulang gitu aja dan gak bantuin beres-beres, nih geng nya Ryan beda. Mereka gak langsung pulang, tapi ikutan bantu beres-beres.

Kalo ditanya kenapa mereka mau, ya karena Ryan udah bertitah, percayalah tahta tertinggi geng pejuang utebeka adalah Ryan. Yang ngebantah siap-siap aja disayur sama dia. Tapi kalo buat Sella gak mempan sih, dimata Sella, Ryan itu gemesin dan gak ada serem-seremnya. Ryan juga kan soft banget ya apalagi sama Sella, jadi mungkin tahta tertinggi yang sebenarnya adalah Sella.

Pas beres-beres, banyak banget yang ngomel-ngomel. Gimana enggak? Gara-gara Ryan pake acara letusin confetti segala, udah tahu nyapunya susah.

"Kan demi kemeriahan bersama." gitu kata Ryan.

"Kemeriahan pala bapak lo."

Abis beres-beres, mereka semua pulang, tapi enggak dengan Yara, Hilmi, sama Sella. Mereka katanya mau jajan kebab bareng, jadi masih stay di rumah Ryan.

"Yan, kita mau jajan kebab, lo mau ikut enggak?" tanya Hilmi.

"Ngikut ajalah, daripada nanti malem gue keluar lagi nyari makanan."

"Bonyok lo emang masih lama di luar negeri nya?"

"Dulu sih, katanya sebulan aja. Berarti seharusnya mereka baliknya 5 harian lagi."

"Betah banget sendirian dirumah segede ini." komentar Yara.

"Ya enggak juga sih, gue sering nginap dirumahnya Gara."

Sekitar jam 4 sore kali ya mereka keluar buat beli kebab, tempat nya kebetulan deket sama minimarket.

Sella gak sengaja lihat-lihat sekeliling dan pandangannya berhenti saat melihat orang yang dia kenal di parkiran minimarket, yang kelihatannya bukan situasi yang baik. Kaya orang adu bacot yang dikit lagi tonjok-tonjokan gitu.

"Eh, itu kok kaya adek gue ya." Ryan langsung mengikuti arah pandang Sella.

"Ya emang adek lo, nasi kucing. Buruan kesana sebelum adek lo jadi tontonan banyak orang." Ryan langsung lari nyamperin Haris.

Sella langsung ngikutin Ryan dari belakang. Yara? Males, mendingan nungguin kebab. Hilmi? Lagi asik jongkok sambil mabar.

"Wah, wah, dek. Kalo mau berantem tempatnya yang bener kek. Jangan di depan umum gini, nanti cepet kelarnya." Sella langsung geplak Ryan.

"Yang bener nasihatnya." Sella mengambil alih. "Di depan minimarket loh ini. Emang gak malu ditontonin orang? Ada masalah apa sih?"

"Dia duluan yang mulai, Kak." jawab Haris.

Sella yang ngelihat ada cewek diantara mereka, yang sepertinya tadi sempat mau melerai tapi tidak cukup tenaga, Sella langsung paham situasinya.

"Bersaing boleh, tapi jangan lah saling main fisik."

"Enggak main fisik kok, Kak."

"Bukan enggak tapi belom!" Sella ngegas.

"Biarin kali, Ri. Cowok mah biasa gitu-gituan."

"Tapi dia masih SMP, at least nunggu SMA gitu kek."

Yahh, namanya juga Sella. Ryan hadeh saja.

"Lagian, kita enggak lagi bersaing." Haris mencoba menjelaskan

"Ya terus apa?" tanya Ryan.

Lelaki itu masih memandang sengit Haris, Haris juga begitu.

LET'S MAKE MAGIC Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz