17 | bonyok?

250 50 17
                                    

Sorry for typo(s)
.
.
.

Sella jadi kepikiran.

Masa iya Jeno sama Yara deket? Kalo iya, sejak kapan?

Jeno-Yara adalah plot twist yang bahkan tidak pernah sekalipun terlintas dipikiran Sella.

Jadinya Sella berinisiatif nyamperin Yara ke kamar kost nya.

Pas nyampe depan pintu kamar Yara, baru aja Sella mau ngetuk, eh dia denger Yara kaya ngomong sambil ketawa-ketiwi. Kayanya sih lagi telponan.

Yaudah sekalian aja Sella nguping.

Yang bikin shock bukan itunya, tapi karena Yara sering sebut-sebut orang itu 'Jen'.

Wah-wah gak mungkin gak ada apa-apa nih.

Sella rasanya mau masuk secara paksa dan menembak Yara dengan sejuta pertanyaan.

Tapi kalo Sella langsung dobrak pintu kamar Yara secara dramatis, kesannya dia kaya mau mergokin cowoknya bobok sama cewek lain.

Sella memutuskan, melanjutkan nguping dan menempelkan telinganya kepintu. Mendengarkan secara seksama.

Percakapan mereka tergolong percakapan yang biasa saja, tidak ada istimewa nya. Padahal Sella berharap dia dapat fakta yang bakal bikin dia mengucap tasbih berkali-kali.

Hilal berakhirnya telfonan Yara dengan—yang diduga—Jeno sudah kelihatan, mau tidak mau Sella menjauhkan telinganya dari pintu.

Sella membenahi penampilannya dan mengetuk pintu kamar Yara.

"Yar?"

"Oit?"

"Gue masuk ya?"

"Okay. Masuk aja."

"Habis telfonan? Sama siapa? Seru banget kayanya, ketawa-ketiwi."

"Hehe." kata Yara sambil nyengir.

"Ngomong aja kali, gak usah malu. Kaya punya urat malu aja." Yara berdecak. "Oh, atau gue tebak aja? Jeno kan?"

Yara langsung batuk-batuk heboh.

"Tuhkan bener, Jeno pasti."

Yara berdehan melegakan tenggorokannya. Baru deh habis itu volumenya naik.

"Kok lo tahu sih anjir?!"

"Yang pertama, Jihun ngasih tahu gue kalo dia sering banget lihat lo sama Jeno barengan. Yang kedua, tadi gue sempet denger lo telponan, sebat-sebut 'Jen' gitu."

"... "

"Pas Jihun ngasih tahu gue sih, gue masih belum percaya aja. Like lo sama Jeno tuh gak pernah berinteraksi, kalaupun pernah pasti bisa dihitung jari. Terus, tiba-tiba aja kalian deket, gak mungkin kan lo pakai alasan 'karena sama-sama anak teknik'?" Sella memicingkan matanya. "Udah lama?"

"Apanya?"

"Kalian deketnya."

"Oh, gue rasa awalnya karena gue nemenin dia ngelihat mantan yang masih dia sukai jadian sama sepupunya sendiri."

"Hah?" otak Sella rasanya tiba-tiba jadi 2G.

"Yaelah masa gak paham."

"Ngomong yang jelas makanya, gue gak mau ke-geer-an."

"Gue nemenin dia pas dia galau ngelihat lo habis jadian sama Eric, bego."

Sella terdiam. Wow, ternyata emang bener kata Eric, waktu itu Jeno belum move on dari dia.

LET'S MAKE MAGIC Where stories live. Discover now