14 | cewek baru?

281 47 8
                                    

Sorry for typo
.
.
.

Kalo Hilmi boleh jujur, gak tahu kenapa akhir-akhir ini tuh dia kaya ngerasa seneng banget. Mood nya benar-benar bagus gitu.

Apa karena setelah sekian lama dia bakal tinggal bareng Papa nya lagi?

Pernikahan Mama dan Papa nya sudah di depan mata, even sudah sebar undangan juga.

Niatnya Hilmi mau ngundang temen-temen nya lewat WA aja, ngirit gitu katanya, alah bilang aja pelit. Tapi kata Yara jangan. Lebih baik sekalian undang keluarga mereka aja.

Jadinya, mereka ke sekolah sambil bawa undangan 7 biji buat dikasih ke geng pejuang utebeka sama Satya.

Karena dari banyaknya siswa sesekolahan, yang diundang cuma mereka bertujuh, yang lain pada kepo-kepo gitu. Tanya-tanya siapa yang nikah lah.

"Orangtua kita mau rujuk." ucap Hilmi enteng sambil ngerangkul Yara.

Yara udah melayangkan death glare pada Hilmi, udah kaya singa siap menerkam.

Yara masih nge-keep hubungannya sama Hilmi selama ini, alasannya masih sama, karena Yara gak mau ribet.

Eh malah dengan entengnya twin bangsatnya membongkar kartu as.

Yaudah deh, beritanya menyebar dalam jangka waktu gak ada 1 jam, langsung heboh sampai satu sekolahan tahu.

Ya mau gimana lagi, Yara pasrah aja.

"Oiya datengnya jangan lupa bawa pasangan, biar gak kelihatan ngenes." kata Yara.

"Harusnya lo utamain ngomong gitu sama kembaran lo."

"Gue gampang, tinggal buka sayembara di snap juga pasti banyak yang ngantri."

"Sok laku banget babi." Haidar gak terima.

"Ada sesi dansa nya, Yar?"

"Ada kayaknya."

"Kalian mau bawa siapa aja?" tanya Hilmi.

"Gue sama Jihun aja kali ya." ucap Sella, Ryan mengangguk.

"Iya, lo sama gue aja."

"Gue udah jelas sama Jay." Sintya sombong.

"Gue ajak kakak gue aja kali ya." Gara mikir. "Lo gimana, Dar?"

"Hehe, kan ada Dedek Winda."

"Kalian deket?!"

Muka Gara udah kayak orang shock karena ketangkap basah abis bobok sama cewek, saking melongo nya.

Winda yang cantik anggun manis, ya walaupun sifatnya gak sekalem tampangnya, mau-mau aja dipepet Haidar yang pecicilan plus cocotnya boros.

Ya balik lagi sih, yang namanya selera kan beda-beda.

"Ya gak deket banget lah ya, tapi ya bolehlah."

"Loh bukannya Winda lagi punya pacar? Kaya deket banget sama cowok soalnya."

"Bukan. Kata Winda, dia temen biasa aja. Nothing special." Haidar sombong. "Hans, gimana? Udah punya gandengan?"

Karena muka Hans yang paling sepet sejak ngomongin perdansa-dansaan, Haidar jadi terpancing buat ngeledek Hans.

Hans merasa direndahkan, akan Hans buktikan bahwa dia bisa bawa cewek cantik, lihat saja.

"Lihat aja nanti."

💎

Pesta pernikahan kedua orangtua Yara-Hilmi dilangsungkan di ballroom sebuah hotel ternama di Ibukota. Ya maklum lah, namanya juga orang berada.

LET'S MAKE MAGIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang