42

7 2 13
                                    

Gongchan pov
Setelah barbeque-an, kita gantian pake kamar mandi buat mandi. Ada empat kamar mandi di villa ini, dan yang tadi tugas panggang daging mandi duluan, katanya bau asap.

"Ini titipan Hyojin, masih ada lagi." Seorang pria paruh baya masuk ke ruang tengah sambil bawa sekardus soju.

"Oh, taruh di dapur aja ahjussi, mau aku bantu? Hyojinnya lagi mandi." Tawar Changyoon.

"Ga usah, ga banyak kok, soju tinggal sekardus lagi sama beernya."

"Dia ga beli banyak kan kalo beer?"

"Dia nitip satu lusin sih."

"Oalah, banyak juga dia pesennya. Makasih ya ahjussi."

"Itu siapa?" Tanya Hyoje ke Changyoon.

"Yang jaga villa ini." Hyoje ngangguk dan mulutnya membentuk huruf "O"

"Hyo, gue udah selesai." Teriak Koeun dari atas, kamar mandi mereka ada di dalam kamar sih katanya, makanya cuma mereka yang pake.

Tanpa ngomong apa-apa, Hyoje naik ke atas, sedangkan Koeun turun dan langsung duduk di sebelah gue.

"Chan, lo belum mandi?" Tanyanya, volume suaranya cukup keras.

Gue menggeleng, "Nunggu giliran."

°°°

Selesai mandi, gue ke kamar Hyoje dan ternyata dia lagi tidur sendiri karena Koeun masih di bawah sama yang lain.

Gue berinisiatif masuk karena selimutnya cuma nutup setengah badannya.

"Nghh, maaf." Hyoje melindur.

Gue tarik selimutnya supaya nutupin badan Hyoje sampe leher, tapi ternyata Hyoje berkeringat.

"Jangan..." Dia mimpi apa sih?

"Ga... Gue gamau..."

"Jangan!" Matanya terbuka, napasnya tersengal.

"Lo kenapa?" Tanya gue panik.

Dia masih berusaha mengatur napasnya dan natap gue.

"Lo ngapain?" Katanya, ekspresinya ketakutan.

"Lo mimpi apa Hyo?" Gue mau pegang pipinya, tapi badannya malah mundur dan menghindar dari tangan gue.

"Gue—kayaknya cuma mimpi buruk biasa." Balasnya, napasnya udah mulai kembali normal.

"Serem?" Hyoje ngangguk sebagai jawaban.

Badan gue bergerak buat duduk di sebelahnya dan meluk badannya.

Hyoje ga langsung bales pelukan gue, "Lo kenapa disini?"

"Gue buka pintu, terus lo lagi ngelindur aneh-aneh, mana mungkin gue tinggal." Gue elus rambutnya perlahan, dan akhirnya tangan Hyoje melingkar di badan gue.

Ga lama kemudian, gue bisa dengar suara isakan Hyoje.

"Eh? Kenapa nangis, Hyo?" Kepalanya mencuat dan menghadap ke gue tanpa menjawab.

Gue refleks terkekeh karena tingkahnya yang gemes, "Mimpinya serem banget?" Dia ngangguk.

"Gapapa, mimpi doang kok."

"Mau turun ga? Main sama yang lain."

"Ga ah, gue mau tidur aja, ngantuk." Katanya sambil menghapus air matanya.

"Ya udah, gue temenin dulu."

Hyoje kembali tiduran menghadap gue, gue tarik selimutnya sampe ke batas lehernya, kemudian elus kepalanya.

Neighbor × gcs [FIN]Where stories live. Discover now